Penggunaan teknologi digital saat ini sudah merambah ke berbagai bidang, termasuk operasional perusahaan. Mulai dari pengelolaan karyawan, melihat data statistik pasar, merekap respon pelanggan terhadap konten, dan sebagainya. Setiap bidang pasti memiliki aplikasi atau platform tersendiri yang digunakan sehingga menjadi satu kesatuan sistem yang baik. Sayangnya, kelemahan teknologi digital ini adalah adanya kemungkinan pencurian data. Oleh karena itu, autentikasi adalah hal yang harus diterapkan.
Baca Juga: Jenis Kejahatan dan 4 Cara Melindungi Keamanan Data Pelanggan
Sebagai pengguna layanan digital, Anda pasti pernah mendengar istilah autentikasi. Istilah lain yang sering muncul mengikuti kata tersebut adalah 2 faktor. Namun, apa sebenarnya autentikasi itu? Autentikasi adalah tahapan yang harus dilalui pengguna aplikasi atau akun tertentu untuk membuktikan bahwa ia benar-benar pengguna yang memilikinya. Proses validasi ini biasanya akan sangat berkaitan dengan identitas unik yang hanya diketahui pengguna, misalnya password. Lalu, apa itu autentikasi 2 faktor? Ikuti penjelasan lanjutnya di bawah ini.
Autentikasi 2 Faktor
Autentikasi menggunakan beberapa jenis informasi terkait pengguna yang biasanya disebut dengan faktor. Itulah kenapa muncul istilah autentikasi 2 faktor. Artinya, pengguna perlu memasukkan 2 jenis jawaban untuk pertanyaan seputar identitas diri. Jenis faktor yang dimaksud dapat disimak berikut ini:
- Faktor Pengetahuan, yaitu informasi yang hanya diketahui oleh pengguna. Misalnya, PIN ATM, kata sandi (password), dan kode OTP.
- Faktor Kepemilikan, yaitu informasi yang berkaitan dengan identitas dan hanya dimiliki oleh pengguna. Misalnya, nomor KTP dan nomor NPWP.
- Faktor Melekat, yaitu informasi unik yang tidak diketahui pengguna namun melekat pada tubuhnya dan memiliki istilah biometrik. Misalnya, sidik jari dan bola mata.
- Masih ada beberapa faktor lain yang digunakan oleh platform tertentu. Namun penggunaannya jarang diterapkan kepada khalayak umum.
Sampai sini, tentu Anda paham bukan apa yang dimaksud dengan autentikasi 2 faktor? Benar sekali, autentikasi 2 faktor berarti pengguna akan diharuskan mengisikan 2 informasi unik tersebut sebelum mengakses akun atau aplikasi. Informasi pertama dan paling sering digunakan adalah password. Kemudian ditambah dengan informasi faktor lain sesuai dengan ketentuan aplikasi tersebut.
Fungsi Utama
Autentikasi dapat diibaratkan sebagai kunci dalam satu rumah. Ketika pintu yang digunakan berlapis, maka rumah akan lebih aman. Begitu juga dengan kunci rumah yang digunakan. Sehingga fungsi utama dari autentikasi adalah untuk menambah keamanan online suatu akun.
Keamanan yang dimaksud tidak hanya sebatas aman dari peretas yang ingin menyalahgunakan data atau informasi rahasia perusahaan. Namun, juga memperkecil adanya daur ulang kata sandi bagi pengguna yang memiliki beberapa akun dan kata sandi yang sama. Kecenderungan memiliki kata sandi yang sama untuk beberapa akun justru akan menambah peluang bagi peretas untuk masuk akun tersebut.
Cara Kerja Autentikasi 2 Faktor
Dalam berbagai macam aplikasi atau platform yang digunakan, terdapat 2 cara kerja yang umum diterapkan. Mari kita lanjutkan penjelasan detailnya di bawah ini:
a. One Time Password (OTP)
Anda pasti sering mendengar istilah kode OTP yang biasanya diberikan oleh pihak bank hanya kepada nasabah bersangkutan. One Time Password (OTP) adalah kode yang berlaku sebagai password namun hanya dapat digunakan 1 (satu) kali saja. Tidak hanya penggunaannya, waktu yang diberikan untuk menggunakan kode tersebut biasanya juga dibatasi. Hal ini menambah keamanan OTP semakin terjaga.
Cara kerjanya adalah, setelah Anda masuk menggunakan username dan password utama, akan ada pemberitahuan kode OTP harus dikirimkan kemana. Kode ini biasanya dikirimkan melalui pesan singkat SMS, email pengguna, dan sebagainya. Setelah Anda mengetahui kode OTP, biasanya pemilik akun akan diarahkan pada halaman awal website yang hampir sama dengan saat mengisikan password tadi. Disitulah pengguna biasanya diminta untuk mengisikan kode OTP.
b. Time Based One Time Password (TOTP)
Kemudian cara kerja yang kedua adalah Time Based One Time Password atau TOTP. Untuk metode yang satu ini, Anda dapat membuat kata sandi sementara sendiri dari perangkat yang digunakan tanpa harus memiliki jaringan internet. Anda akan membutuhkan algoritma RFC 6238 untuk membuatnya dan hanya berlaku selama 30 detik. Hal ini biasa disebut dengan timestamp dan akan selalu memperbarui kode untuk meningkatkan keamanan. Meskipun selalu diperbarui, kata sandi ini akan selalu unik karena algoritma tadi.
Setelah mengetahui penjelasan autentikasi di atas, Anda tentu semakin paham pentingnya fitur ini bagi keamanan data Anda. Terutama apabila Anda memiliki data perusahaan yang hanya boleh diakses oleh beberapa pihak saja. Keamanan data perusahaan adalah salah satu indikator profesionalitas dan kredibilitas suatu bisnis. Apalagi jika bisnis tersebut melibatkan banyak data yang berkaitan dengan pelanggan, investor, pemasok, dan sebagainya.
Baca Juga: Dapatkan ISO 27001, Bentuk Komitmen Qiscus untuk Keamanan Pengguna
Berkaitan dengan data pelanggan, sudahkah Anda memiliki sistem yang terdigitalisasi untuk mengelolanya? Jika belum, maka Anda harus menggunakan Qiscus, salah satu platform multichannel chat yang terpercaya. Melalui Qiscus, Anda dapat mengelola data percakapan pelanggan dengan efektif dan efisien tanpa takut data tersebut bocor. Dapatkan manfaat yang lebih banyak dari 1 dashboard Qiscus dengan mengikuti tautan ini.