Businesses are moving quickly during pandemic, but customer are moving faster. Perkembangan bisnis di era digital disertai dengan keinginan konsumen dari bisnis untuk terus berinovasi membuat bisnis dituntut untuk beradaptasi dengan cepat. Terutama di era pandemi, ada beberapa perubahan perilaku konsumen yang membuat bisnis harus terus beradaptasi, salah satunya adalah online shopping. Dalam beradaptasi dengan konsumen, bisnis tidak hanya membangun strategi pemasaran semata, namun juga strategi khusus untuk membentuk interaksi dengan konsumen.
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Deloitte, sebanyak 74% konsumen menggunakan media sosial sebagai platform untuk berbelanja. Platform yang dapat digunakan sebagai tempat transaksi dan berinteraksi dengan konsumen saat ini lebih dikenal dengan sebutan social commerce. Sebagai platform social commerce terpopuler saat ini, Instagram dapat menjadi platform untuk bisnis mengoptimalkan proses transaksi dan interaksi dengan konsumen.
Instagram sebagai Platform untuk Bertransaksi dan Berinteraksi
Salah satu fitur yang dapat mendukung terjadinya interaksi antara bisnis dan konsumen adalah messaging on Instagram. Tidak hanya itu, hadirnya fitur Instagram Shopping pada tahun 2019 juga memungkinkan bisnis untuk mulai menggunakan Instagram sebagai platform untuk bertransaksi. Facebook melakukan riset dan menemukan bahwa sebanyak 81% konsumen melakukan riset produk melalui Instagram. Hal ini mendukung pernyataan bahwa Instagram turut mengubah kebiasaan berbelanja konsumen. Namun, di era pandemi, bisnis bukan hanya perlu berfokus pada produk, bisnis juga perlu menyajikan customer experience (CX) yang positif.
Menjadikan customer experience (CX) sebagai prioritas saat ini merupakan langkah yang harus diambil. Menghadirkan customer experience (CX) yang positif selama dan setelah transaksi merupakan upaya untuk membentuk interaksi dengan konsumen. Salah satu platform untuk membentuk interaksi dengan konsumen adalah Instagram. Sebagai social commerce, Instagram dapat memperluas jangkauan bisnis dan mempererat hubungan dengan konsumen yang sudah ada. Didukung dengan fitur-fitur yang sudah ada di Instagram, bisnis dapat melakukan interaksi dengan konsumen.
Adanya interaksi antara bisnis dengan konsumen dapat meningkatkan kepercayaan konsumen. Tidak hanya itu, terjadinya interaksi yang dapat menciptakan customer experience (CX) positif juga berpengaruh terhadap keputusan konsumen untuk membeli suatu produk. Salah satu fitur yang dapat mendukung terjadinya interaksi antara bisnis dan konsumen adalah messaging on Instagram. Untuk mengoptimalkan fungsi dan penggunaan messaging on Instagram, Instagram merilis messenger API for Instagram pada tahun 2021.
Mengoptimalkan Fungsi Instagram Messaging on Instagram
Messaging on Instagram (Instagram DM) hadir menjadi salah satu fitur untuk berinteraksi dengan konsumen, namun, pertanyaannya adalah, bagaimana cara untuk mengoptimalkan fungsi Instagram DM? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Instagram merilis messenger API for Instagram pada bulan Juni 2021. Dengan merilis messenger API for Instagram, diharapkan dapat membantu bisnis untuk mengoptimalkan penggunaan Instagram DM.
Hadirnya Messenger API for Instagram juga memungkinkan bisnis mengintegrasikan Instagram DM dengan multichannel. Dengan melakukan hal tersebut, bisnis dapat menambahkan agen customer service untuk mengelola Instagram DM akun bisnisnya. Selain itu, bisnis juga dapat mengintegrasikan saluran komunikasi lainnya ke dalam multichannel, sehingga dapat merespon pesan baik itu dari Instagram atau channel lain melalui platform yang sama. Hal ini dapat membuat bisnis menjadi lebih responsif sehingga mampu menicptakan CX yang positif.
Sebanyak 40% konsumen mengharapkan bisnis dapat merespon pertanyaan dan pesan mereka lebih cepat. Bagi konsumen, kecepatan respon suatu bisnis merupakan indikator dari CX yang positif.
Apa Perbedaan antara Instagram DM dan Messenger API for Instagram
Perbedaaan antara Instagram DM dan messenger API for Instagram terletak pada fitur-fiturnya. Fitur yang tersedia pada messenger API for Instagram memungkinkan bisnis untuk berinteraksi dengan konsumen secara efektif dan efisien. Selanjutnya, messenger API for Instagram juga dapat diintegrasikan dan diakses dalam satu dashboard dengan menggunakan layanan multichannel. Dengan begitu, bisnis dapat lebih menghemat waktu dalam membalas pesan konsumen.
Bisnis juga dapat terus menciptakan CX yang positif dengan memanfaatkan fitur lain Messenger API for Instagram, seperti fitur private reply, quick reply, generic template dan ice breakers. Sebagai contoh, fitur private reply yang memungkinkan membalas komentar melalui Instagram DM. Ketika menggunakan fitur ini, konsumen akan menerima pesan dari akun bisnis yang di dalamnya tercantum jawaban untuk komentar konsumen. Fitur ini mempermudah bisnis memulai interaksi yang personal dengan konsumen.
Untuk lebih jelasnya, fitur-fitur tersebut dapat di pelajari pada artikel di sini. Keberadaan fitur-fitur tersebut dapat membuat bisnis menghemat waktu dalam menjalin interaksi dengan konsumen.
Hadirkan Customer Experience yang Nyata ke Dunia Digital
Kecepatan, kenyamanan dan agen customer service yang membantu menjadi aspek penting bagi konsumen, bahkan tingkat kepentingannya masing-masing mencapai angka 70%. Dampak dari pandemi Covid-19 terhadap perilaku konsumen terjadi dengan cepat dan secara tiba-tiba. Proses transaksi berubah dari transaksi secara offline dengan tatap muka menjadi online menggunakan saluran digital. Bagi bisnis, untuk menang dalam era pandemi saat ini adalah dengan beradaptasi terhadap perilaku konsumen dan menyusun strategi customer experience (CX).
Konsumen tidak hanya menginginkan produk yang berkualitas, namun juga pengalaman positif pada saat dan setelah melakukan transaksi. Mengintegrasikan dua atau lebih messaging platform dalam satu dashboard dapat membantu bisnis Anda menyajikan CX yang positif dan responsif.
Integrasikan messenger API for Instagram melalui multichannel platform dan tingkatkan jangkauan bisnis Anda untuk membuat CX yang berkesan bersama Qiscus di sini.