Manajemen persediaan, atau yang juga dikenal dengan istilah inventory management, merupakan salah satu bagian penting dari sebuah perusahaan. Istilah ini sering digunakan dalam ilmu manajemen produksi dan manajemen operasional. Mengingat peranannya yang penting bagi perusahaan, maka setiap pemilik bisnis perlu mengetahuinya dengan seksama.
Artikel ini akan membahas semua hal yang berkaitan dengan manajemen persediaan. Langsung disimak, yuk!
Pengertian
Manajemen persediaan adalah bagian dari sebuah perusahaan yang bertugas untuk menjaga dan mengontrol persediaan yang dimiliki perusahaan. Tugas tersebut akan meliputi cara mendapatkan persediaan, melakukan penyimpanan, sampai mengawasi penggunaan persediaan tersebut.
Persediaan ini mencakup beragam jenis, mulai dari bahan baku, suku cadang, bahan pendukung, barang dalam proses, hingga barang yang telah jadi. Untuk mengontrol jumlah persediaan tersebut tidaklah mudah. Pihak yang berwenang di bagian ini harus memiliki ketelitian dan ketekunan dalam mengawasi persediaan. Apabila jumlahnya terlalu banyak, maka biaya penyimpanannya pun akan semakin tinggi. Sebaliknya, jumlah yang kurang akan dapat menghambat proses produksi.
Masalah lainnya yang bisa dihadapi oleh perusahaan adalah ketidakpastian yang berupa ketidakpastian pasokan dari pemasok (supplier), waktu pemesanan, hingga permintaan pasar. Inilah mengapa manajemen persediaan memiliki fungsi yang penting bagi perusahaan.
Apa Saja Peranannya?
Selain berperan utama dalam mengawasi persediaan, manajemen ini juga memiliki peranan lainnya sebagai berikut:
1. Memastikan pesanan persediaan sesuai dengan kebutuhan
Lonjakan pesanan terkadang bisa membuat pendataan mengalami kesalahan. Hal tersebut memang harus dihindari, tapi human error bisa jadi terjadi. Oleh karena itu, manajemen ini harus selalu memastikan apakah pesanan persediaan sudah sesuai dengan yang kebutuhan proses produksi atau belum.
2. Mengantisipasi adanya kekurangan persediaan
Bagi perusahaan, khususnya yang memproduksi barang, supply bahan yang datang terlambat tentu dapat menghambat proses produksi. Meskipun umumnya sudah terdapat jadwal, tapi kemungkinan semacam ini masih tetap bisa terjadi. Di sinilah bagian manajemen persediaan diperlukan untuk mengantisipasi hal tersebut. Agar lebih aman, sebaiknya jauh hari sebelum jadwal kedatangan, bagian ini sudah menghubungi supplier untuk memastikan kedatangan bahan produksi.
3. Menjamin kelancaran proses produksi
Untuk kelancaran bisnis, tentunya proses produksi juga harus berjalan dengan lancar. Jadi, manajemen persediaan haruslah mengontrol kelancaran proses tersebut supaya pelanggan tetap mendapatkan kebutuhannya dan Anda pun memperoleh keutungan.
4. Memastikan supply bahan selalu tersedia
Manajemen produksi juga harus mengantisipasi apabila kebutuhan persediaan sulit ditemukan di pasaran. Penyebabnya bisa karena stok habis, terjadi keterlambatan produksi terkait bahan tersebut, atau alasan lainnya. Di sinilah pencatatan dan kontrol harus dilakukan dengan sangat ketat.
Metode Manajemen Persediaan
Ketika mengelola persediaan, perusahaan biasanya menerapkan beberapa metode berikut ini:
1. Material Requirement Planning
Metode perencanaan ini mengendalikan dan menjamin ketersediaan bahan baku tapi dalam jumlah yang sedikit. Tujuannya supaya dapat menekan biaya pengelolaan. Untuk menerapkan metode MRP, perencanaan yang dilakukan meliputi membuat jadwal untuk pembelian, produksi, dan waktu pengiriman supply bahan baku.
2. Just in Time
Metode tepat waktu menerapkan kebijakan untuk tidak memasok dan memiliki persediaan. Persediaan yang dimiliki pun hampir tidak ada atau bahkan tidak ada sama sekali, sehingga perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya persediaan.
Jadi, persediaan baru dibeli hanya ketika sedang dibutuhkan untuk mencegah adanya sisa. Cara untuk menerapkan metode ini adalah dengan membangun relasi yang baik dengan para supplier bahan baku. Dengan begitu, supplier akan selalu siap untuk menyetok persediaan pada Anda berapapun dan kapanpun Anda butuhkan.
3. Periodic Review
Metode periodic review memungkinkan perusahaan secara rutin memesan persediaan bahan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Cara ini membuat manajer keuangan bisa memperkirakan berapa biaya yang diperlukan untuk membeli bahan baku tersebut.
Keuntungan dari metode periodic review adalah mampu menekan fluktuasi dari permintaan bahan baku dan mudah diterapkan karena tidak membutuhkan proses administrasi yang rumit. Namun, perusahaan harus menyiapkan stok dalam jumlah banyak untuk mengantisipasi overload pesanan yang datang tiba-tiba.
4. Economic Order Quantity
Metode kuantitas pesanan ekonomi bekerja dengan cara menyiapkan persediaan secukupnya sesuai pesanan yang diterima dari pelanggan. Jadi, bisnis ini tidak memasok banyak persediaan, tapi ketika mendapatkan pesanan saja.
Pemesan akan menyebutkan barang pesanan, jumlah, spesifikasi, dan waktu yang diinginkan untuk selesai. Dari sini, perusahaan kemudian mempertimbangkan banyak hal, seperti jumlah bahan yang dibutuhkan, spesifikasi, dan harga bahan baku.
Metode ini memberikan banyak manfaat. Dikarenakan tidak ada sisa bahan, maka biaya pemeliharaan pun menjadi tidak diperlukan, serta tidak harus mengeluarkan biaya gudang untuk tempat penyimpanan sisa bahan.
5. Analisis ABC
Perusahaan yang menerapkan metode analisa ABC akan menggolongkan persediaan yang berdasarkan pada nilai (total persediaan) dan persediaan. Setiap barang diberi label sesuai golongannya masing-masing, karena setiap barang membutuhkan perlakuan yang berbeda untuk menjaga kualitasnya.
Manajemen persediaan harus ditangani dengan baik karena peranannya yang cukup krusial bagi perusahaan. Untuk metodenya, Anda bisa menyesuaikannya dengan bisnis dan budget yang Anda miliki.Qiscus hadir untuk membantu bisnis Anda memahami apa yang diinginkan pelanggan dan menyediakan solusi yang paling tepat. Jika Anda membutuhkan solusi untuk menyampaikan harapan pelanggan Anda melalui percakapan, datang dan katakan kepada kami di sini.