Apakah Anda familiar dengan konsep strategi bisnis yang menekankan penggunaan pendekatan berbasis data (data driven)? Saat ini, perusahaan memiliki kemampuan untuk mengumpulkan berbagai jenis data sebagai landasan strategi mereka, termasuk data pelanggan (customer data). Jika bisnis bisa memanfaatkan data secara efektif, maka bisnis bisa merancang strategi yang lebih optimal.
Ada banyak manfaat dari mengumpulkan customer data atau data pelanggan secara efektif. Beberapa manfaat diantaranya adalah bisa memiliki pemahaman mendalam tentang pelanggan, meningkatkan efisiensi strategi marketing, mengambil keputusan yang tepat, hingga meningkatkan retensi pelanggan.
Dalam artikel ini kita akan membahas mengenai apa itu data pelanggan, tipenya, dan bagaimana cara mengumpulkannya. Simak artikel di bawah ini jika Anda ingin mengerti pelanggan Anda lebih dalam!
Apa Itu Data Pelanggan?
Data pelanggan adalah informasi penting yang diperoleh bisnis dari pembelian produk atau jasa, ataupun interaksi dari customer.
Dilansir dari cmswire, customer data adalah detail mengenai perilaku, demografi, dan informasi pribadi pihak pertama yang diperoleh langsung oleh bisnis dari pelanggan mereka, atau diperoleh melalui pihak ketiga seperti data broker atau mitra bisnis, dan dapat dilacak kembali ke sumber pelanggan.
Namun, perlu diingat bahwa konsumen saat ini semakin memperhatikan privasi data mereka. Mereka ingin mengetahui bagaimana bisnis menggunakan data mereka dan mereka menjadi lebih hati-hati dalam berbagi informasi pribadi. Berdasarkan data Shopify, sebanyak 40% konsumen menyatakan menolak membeli barang atau layanan dari merek tertentu karena kekhawatiran terkait privasi data, sementara 57% menyampaikan kekhawatiran yang meningkat terkait cara merek menggunakan informasi pribadi mereka.
Lalu, tipe data apa saja yang ‘aman’ untuk dikumpulkan bisnis?
BACA JUGA: 8 Tips Memaksimalkan Customer Data untuk Personal Customer Experience
Tipe Data Pelanggan
Customer data datang dalam berbagai bentuk dan berasal dari berbagai sumber. Memahami data ini bisa terasa rumit, terutama tanpa panduan yang jelas. Oleh karena itu, beberapa perusahaan mengalami kesulitan dalam menggunakan data secara efektif. Dalam upaya untuk membuat proses lebih sederhana dan memberikan kejelasan, customer data sering kali dikelompokkan ke dalam empat kategori utama.
1. Data Personal/Basic data
Data personal atau yang biasa disebut basic data merujuk pada informasi dasar yang dapat digunakan untuk membangun profil konsumen dalam suatu database. Data ini bisa memberikan Anda pemahaman dasar akan setiap pelanggan.
Jika bisnis Anda menggunakan sistem CRM, banyak data standar dalam CRM dapat dianggap sebagai basic data, termasuk, nama konsumen, alamat email, nomor telepon, dan informasi kontak terkait. Data demografis, seperti jenis kelamin dan pendapatan, atau data firmografis, seperti pendapatan tahunan atau industri tempat mereka bekerja, juga termasuk dalam kategori data dasar.
2. Interaction Data/Engagement Data
Data ini mencakup berbagai cara pelanggan berinteraksi atau engage dengan bisnis Anda. Interaction data bisa diperoleh dari marketing campaign dengan melacak bagaimana interaksi pengguna terhadap iklan, akun media sosial, website bisnis, atau platform marketing lainnya.
Engagement data bisa bermanfaat untuk membantu bisnis membuat keputusan terkait buyer journey. Contohnya termasuk pageviews, e-book downloads, social shares, email inquiries, post likes/share/replies, click-through rate dan demo requests.
3. Behavioral Data
Behavioral data membantu Anda mengidentifikasi pola dasar pelanggan selama purchasing journey mereka. Interaction data bisa menjadi bagian dari behavioral data. Berikut adalah cara bagaimana Anda mengumpulkan informasi ini:
- Data Transaksi
Ini mencakup detail terkait subscription, pembelian,riwayat pembelian, nilai pesanan rata-rata (average order value), dan lainnya.
- Penggunaan Produk:
Ini mencakup tindakan yang berulang (repeated actions), fitur yang digunakan, durasi penggunaan fitur, jenis perangkat yang digunakan, dan lainnya.
- Data Kualitatif:
Ini mencakup user attention, heatmaps (clicks, scroll, mouse movement data), dan sebagainya.
4. Attitudinal Data
Data attitudinal memberikan informasi langsung tentang pendapat pelanggan terhadap perusahaan Anda. Ini dipengaruhi oleh perasaan dan emosi pelanggan terhadap merek dan penawaran Anda. Data ini bisa membantu Anda memahami seberapa baik produk atau layanan Anda, termasuk opini publik terhadap merek tersebut.
Data ini bisa didapatkan melalui metode langsung seperti interviews, focus groups, feedback, keluhan pelanggan, ulasan, dan survei online.
Karena data attitudinal cenderung bersifat kualitatif dan subjektif, akan lebih baik jika dalam mengumpulan data ini, Anda menggabungkannya dengan data kuantitatif untuk dapat menghasilkan pemahaman yang lebih konkret.
Beberapa contoh data attitudinal adalah kepuasan pelanggan, sentimen, tingkat keinginan produk (product desirability), preferensi, motivasi pembelian, dan lainnya.
BACA JUGA: Cara Mengolah Customer Data untuk Kepentingan Customer Retention
Cara Mengumpulkan Data Pelanggan
Ada banyak cara untuk mengumpulkan data konsumen. Anda bisa memulai mengumpulkan data dari seluruh platform marketing yang Anda gunakan. Seperti website analytics, interaksi di social media, informasi transaksional yang dilakukan tim sales, dan lainnya.
Jika Anda merasa terlalu banyak sumber untuk mengumpulkan customer data, Anda bisa mulai mencoba omnichannel dashboard. Omnichannel dashboard, akan membantu Anda mensentralisasi semua data dari berbagai platform komunikasi. Lebih lanjut, Anda dapat mengintegrasikan Customer Data Platform ke dalam omnichannel dashboard ini.
Semua ini dapat dilakukan dengan mudah melalui Qiscus Omnichannel Dashboard, yang sudah dilengkapi dengan Qiscus Customer Data Platform-nya sendiri!
BACA JUGA: Qiscus Customer Data Platform: Maksimalkan Data untuk Personalized Experience
Dengan fitur customer data platform yang telah terintegrasi di dalamnya, platform ini memberikan kemudahan akses dan mengelola database pelanggan dari berbagai platform komunikasi yang digunakan oleh perusahaan. Pengguna dapat dengan mudah menjalankan tugas tersebut tanpa kesulitan, mengoptimalkan pengumpulan, pemahaman, dan analisis data pelanggan secara menyeluruh.
Dengan memanfaatkan customer data platform yang disematkan di dalamnya, platform ini memberikan kemampuan yang diperlukan untuk menyelaraskan dan untuk meningkatkan pengalaman pelanggan secara keseluruhan. Dengan demikian, perusahaan dapat merancang strategi yang lebih terinformasi dan efektif berdasarkan data yang terintegrasi secara komprehensif.
BACA JUGA: Customer Data Platform: Manfaat dan Cara Kerjanya
Mulai kumpulkan customer data Anda untuk ciptakan strategi yang lebih komprehensif, melalui Qiscus Customer Data Platform! Jika Anda tertarik untuk mulai mencoba Qiscus Customer Data Platform, hubungi kami di sini.