5 Hal yang Dilarang Saat Membuat Konten Marketing

konten marketing
Sumber : freepik.com

Konten marketing merupakan salah satu investasi paling cerdas yang dapat bisnis lakukan untuk mendatangkan prospek baru. Berinvestasi dalam konten marketing seperti mempekerjakan sales yang bekerja 24/7 untuk membantu pelanggan dalam memberikan informasi yang mereka butuhkan. Dalam pembuatannya pun telah mengalami revolusi yang luar biasa karena semakin banyak bisnis yang menyadari manfaat dari hal tersebut.

Konten marketing adalah pendekatan pemasaran strategis yang berfokus pada pembuatan dan pendistribusian konten yang informatif, relevan, dan konsisten untuk menarik serta mempertahankan audiens dan mengarahkan mereka untuk melakukan tindakan tertentu. Tujuan dari keseluruhan konten itu sendiri adalah untuk memberikan nilai kepada audiens dan membangun interaksi.

Strategi ini bekerja dengan cara menyediakan informasi yang dibutuhkan calon pelanggan ketika mereka mencarinya secara online. Ketika mereka mendapatkan informasi yang dibutuhkan melalui konten yang Anda berikan, mereka mungkin akan datang kembali pada bisnis Anda untuk melakukan pembelian. Namun, tidak sedikit bisnis yang masih kesulitan dalam membuat konten marketing yang dapat menonjol di pasar yang ramai seperti sekarang ini.

Berkembangnya teknologi terbaru, algoritma di mesin pencari Google, SEO, dan media social telah memberikan perubahan signifikan terhadap konten pemasaran selama beberapa tahun terakhir. Untuk membantu bisnis Anda berhasil memaksimalkan strategi konten marketing, berikut adalah beberapa hal yang perlu dihindari saat membuatnya.

Sumber : freepik.com

1. Tidak menggunakan data untuk membangun strategi konten marketing

Ketika orang mendengar tentang konten, biasanya akan dikaitkan dengan cara berpikir yang kreatif. Pikiran itu tidak sepenuhnya salah, tetapi konten marketing yang hebat merupakan perpaduan antara kreativitas dan data. Data akan menentukan apakah dan sejauh mana sebuah konten terhubung dengan audiensnya. Selain itu, data dapat membantu memandu pemasar melalui proses kreatif itu sendiri. Pendekatan berbasis data yang tepat untuk strategi konten dapat membantu bisnis mengidentifikasi target audiens, topik yang sedang tren, dan preferensi saluran yang disukai pelanggan. Data juga akan membantu bisnis dalam menentukan konten seperti apa yang lebih disukai dan memiliki interaksi yang tinggi dengan calon pelanggan.

2.  Tidak mendefinisikan target audiens dengan jelas

Setiap konten yang dibuat harus dimulai dengan definisi yang jelas tentang target audiensnya. Mendefinisikan target audiens merupakan bagian yang sangat penting dalam konten marketing. Tentukan siapa target audiens pada setiap konten dan apa yang perlu disertakan dalam konten tersebut agar calon pelanggan bisa menemukan apa yang mereka cari. Ketika bisnis tahu siapa target audiensnya, akan jauh lebih mudah bagi bisnis untuk membuat konten marketing yang relevan. Cari tahu lebih dalam tentang pikiran audiens dan buat materi pemasaran yang mereka sukai. 

3.  Tidak menentukan tujuan dari setiap topik

Memilih topik yang tepat dan tujuan untuk setiap konten pemasaran dimulai dengan menetapkan pemahaman yang kuat tentang tujuan perusahaan. Bagi banyak perusahaan B2B dan B2C, tujuan dari setiap konten pemasaran biasanya untuk mendapatkan prospek, meningkatkan brand awareness, menghasilkan engagement, dan masih banyak lagi. Untuk setiap konten yang dibuat, evaluasi topik dan lihat apakah sesuai dengan setiap tujuan perusahaan.  Pastikan bahwa setiap topik yang dipilih selaras dengan tujuan perusahaan untuk memberikan strategi konten marketing yang efektif.

4.  Tidak menjadwalkan dengan tepat

Perusahaan yang mengembangkan bisnis secara online juga harus aktif memposting dan menjadwalkan konten marketing. Untuk itu bisnis harus menggunakan kalender konten untuk menjadwalkan topik apa dan kapan konten akan dipublikasikan pada setiap platform. Konsistensi dalam konten marketing juga dapat meningkatkan traffic web secara organik dan membuat konten dapat mudah dibagikan di media sosial. Perusahaan yang memposting konten secara teratur menghasilkan rata-rata 68% lebih banyak prospek daripada perusahaan yang tidak aktif memposting.  

5.  Tidak memanfaatkan SEO

SEO mengacu pada proses teknis untuk meningkatkan traffic dan menarik pengunjung secara maksimal ke situs web. Sedangkan konten marketing berfokus pada penggunaan konten yang informatif dan relevan dalam mengarahkan pelanggan untuk berkonversi. SEO tanpa konten marketing ibarat tubuh tanpa jiwa. SEO secara strategis membantu materi pemasaran menjangkau target audiens dengan lebih baik melalui keywords, konten yang relevan, dan menghasilkan traffic yang lebih baik. Mesin pencari mengarahkan traffic 10x lebih banyak ke situs web daripada saluran pemasaran lainnya. Maka dari itu berinvestasi dalam SEO harus menjadi prioritas utama jika ingin mengembangkan bisnis.

Untuk menghasilkan traffic dan prospek dengan maksimal, maka sebisa mungkin hindari hal-hal seperti di atas dalam melakukan konten marketing. Bisnis harus mencoba fokus dalam memahami konten yang diinginkan pelanggan. Sesuaikanlah setiap konten marketing di setiap platform yang berbeda dan gunakanlah CTA secara strategis untuk menarik audiens lebih luas. Semakin berhasil dampak strategi yang baik ini, maka kualitas pelayanan pelanggan juga harus ditingkatkan. Qiscus hadir untuk membantu bisnis Anda memahami apa yang diinginkan pelanggan dan memberikan layanan yang paling baik. Hubungi kami untuk merasakan manfaatnya secara nyata.

You May Also Like