Prototipe Anda mungkin saja siap untuk dipresentasikan kepada investor, tetapi itu tidak ada gunanya jika Anda tidak memiliki model bisnis. Bagaimana Anda akan menjelaskan apa yang akan bisnis Anda lakukan atau produk apa yang ingin Anda presentasikan dan bagaimana produk itu bisa menciptakan nilai bagi pelanggan dan juga perusahaan? Di sinilah Anda membutuhkan hal tersebut.
Model bisnis mengacu pada strategi bisnis yang dikembangkan untuk menghasilkan keuntungan. Ini adalah penjelasan tentang rencana perusahaan dalam memberikan nilai pada klien dengan biaya yang masuk akal. Perusahaan akan menentukan produk atau layanan mana yang akan dijual, pasar mana yang akan menjadi sasaran, serta biaya apa saja yang mungkin dikeluarkan untuk bisnis tersebut.
Model bisnis memungkinkan sebuah perusahaan bereksperimen, menguji, dan memodelkan berbagai cara untuk menyusun biaya dan aliran pendapatan. Bagi perusahaan yang baru memulai, menjelajahi rencana kerja potensial dapat membantu Anda menentukan apakah ide bisnis Anda layak, bisa menarik investor, dan memandu strategi manajemen secara keseluruhan. Bahkan, perusahaan yang sudah mapan juga harus memiliki strategi pembuatan model ini yang ditinjau dan diperbarui secara berkala. Jika tidak, mereka akan beresiko kehilangan tren dan tidak siap dengan tantangan baru kedepannya.
Komponen Model Bisnis
Dalam bentuk yang paling sederhana, model bisnis dapat dipecah menjadi 3 bagian. Komponen utama dari hal tersebut, yaitu:
- Segala sesuatu yang berkaitan dengan produk/layanan: desain, bahan mentah, manufaktur, tenaga kerja, dan sebagainya.
- Semua yang berkaitan dengan penjualan produk/layanan: pemasaran, distribusi, pengiriman, customer service, dan proses penjualan.
- Segala sesuatu yang berkaitan dengan pembayaran dan arus kas: metode pembayaran, strategi penetapan harga, waktu pembayaran, dan sebagainya.
Manfaatnya Bagi Bisnis
Memiliki model bisnis yang solid akan membantu calon investor mengevaluasi dan memahami perusahaan yang mereka minati. Selain itu, laporan tersebut juga membantu investor untuk mendapatkan pandangan keseluruhan tentang produk perusahaan, strategi bisnis, dan prospek masa depan. Selain itu strategi ini juga memberikan beberapa manfaat bagi perusahaan, diantaranya memberikan:
- Keunggulan kompetitif di industri pasar
- Reputasi yang baik bagi perusahaan sehingga mendorong para investor untuk tetap berinvestasi
- Keuntungan bisnis yang berkelanjutan yang mengarah pada investasi baru
- Stabilitas keuangan dalam perusahaan dan ekspansi di masa depan
Empat Jenis Model Bisnis
Jika Anda memulai usaha, Anda harus mengetahui model bisnis yang cocok dengan ide Anda. Hal ini akan membantu Anda berpikir kreatif tentang peluang dan ancaman yang mungkin akan dihadapi.
1. Bisnis ke Bisnis (B2B)
Ketika transaksi terjadi antara dua perusahaan model bisnis jenis ini dikenal sebagai model bisnis ke bisnis. Transaksi B2B umumnya memiliki siklus penjualan yang lebih panjang, dengan nilai pesanan yang lebih tinggi dan pembelian yang berulang. Pada tahun 2020, hampir setengah dari transaksi B2B adalah kaum milenial. Saat ini generasi muda memasuki usia untuk melakukan transaksi bisnis dan penjualan B2B secara online menjadi sangat populer.
2. Bisnis ke Konsumen (B2C)
Model B2C menjual produk atau layanan pada pelanggan akhir. Model B2C adalah model bisnis yang paling umum. Apapun yang pelanggan beli dari toko online sebagai konsumen adalah bagian dari transaksi B2C. Proses pembelian B2C jauh lebih singkat terutama untuk produk atau layanan yang memiliki nilai lebih rendah. Misalnya, jauh lebih mudah bagi Anda untuk membeli sepasang sepatu daripada membeli laptop. Karena siklus penjualan yang lebih sedikit dalam pemasaran, konsep yang satu ini juga memiliki nilai pesanan yang lebih rendah dan pembelian berulang yang lebih rendah dibandingkan model bisnis B2B.
3. Konsumen ke Bisnis (C2B)
Model C2B memungkinkan individu untuk menjual produk atau layanan kepada perusahaan. Dalam model bisnis ini, sebuah situs mengizinkan pelanggan untuk mengekspos pekerjaan yang ingin mereka selesaikan dan memiliki tawaran untuk peluang tersebut. Upwork adalah inovator awal dalam hal ini dengan cara mempekerjakan freelancer. Keunggulan kompetitif model bisnis C2B yaitu dalam penetapan harga produk dan layanan. Cara ini memberi konsumen kekuatan untuk menentukan harga dan membuat bisnis bersaing secara langsung untuk memenuhi kebutuhan mereka. Saat ini banyak jenis C2B yang menghubungkan perusahaan dengan influencer media sosial untuk memasarkan produk mereka.
4. Konsumen ke Konsumen (C2C)
Model ini bisa juga disebut pasar online yang menghubungkan konsumen satu dengan yang lainnya untuk bertukar produk atau layanan dan biasanya menghasilkan uang dengan membebankan biaya tertentu seperti biaya transaksi atau biaya pengiriman. Model bisnis C2C menawarkan proses pembelian dan pencarian yang lebih sederhana. Konsumen hanya perlu mengunjungi situs atau aplikasi dan menemukan barang yang dibutuhkan.
Model bisnis yang kuat dapat membuka jalan menuju kesuksesan perusahaan Anda. Mempersiapkan pembuatan strategi ini sama seperti meletakkan pondasi untuk perusahaan Anda dan akan membantu Anda melihat ide bisnis secara objektif serta realistis sehingga meningkatkan peluang keberhasilan bisnis Anda.
Apapun model bisnisnya, tentu saja konsumen menjadi aspek penting yang akan tetap dan terus diperhatikan oleh perusahaan. Untuk mendapatkan konsumen yang loyal, penting bagi bisnis untuk memperhatikan customer experience konsumennya. Tertarik untuk mengetahui bagaimana tips membangun customer experience yang berkesan? Hubungi kami sekarang.