Untuk menjadi bisnis yang unggul di tengah ‘ramainya’ bisnis saat ini, memiliki ide bisnis yang unik serta manajemen perusahaan yang baik sangat penting bagi kesuksesan bisnis. Manajemen perusahaan yang sukses juga membutuhkan manajemen finansial yang baik. Cash flow merupakan sumber kehidupan bagi suatu bisnis. Ketika perusahaan gagal karena masalah finansial, kemungkinan besar masalah itu ada pada cash flow yang buruk.
Cash flow merupakan laporan keuangan yang berisi informasi tentang keluar dan masuknya arus kas suatu perusahaan selama periode waktu tertentu. Laporan ini dapat digunakan untuk melacak dengan detail pemasukan dan pengeluaran dari seluruh kegiatan dalam perusahaan. Hal ini juga menjadi aspek penting bagi perusahaan untuk menentukan kesehatan finansial perusahaan.
Jika bisnis ingin secara aktif mengelola perusahaan dan mendapatkan hasil yang positif, berusahalah untuk mengelola finansial dengan sebaik mungkin. Cash flow mengacu pada uang yang mengalir masuk dan keluar dari bisnis. Ketika perusahaan memiliki laporan keuangan yang baik, itu berarti perusahaan memiliki banyak uang yang masuk, sehingga bisnis dapat membayar tagihan dan menutupi pengeluaran lainnya. Tetapi, jika bisnis memiliki cash flow yang buruk, bisnis tidak dapat melakukan pembayaran tersebut.
Meskipun ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan, laporan keuangan bergantung pada industri dan tahap siklus suatu perusahaan. Satu kunci relevan untuk mengetahui apakah laporan perusahaan tersebut bermasalah, yaitu jika pengeluaran bisnis melebihi uang yang ada atau biaya operasional yang seharusnya. Maka dari itu penting bagi bisnis untuk selalu mencatat pengeluaran bisnis secara teratur bahkan dari hal yang terkecil sekalipun. Kami akan menjelaskan beberapa masalah umum yang menyebabkan cash flow perusahaan tidak lancar atau bermasalah.
1. Tidak memantau cash flow
Perusahaan yang sukses biasanya rajin memantau cash flow secara rutin. Cara ini membantu perusahaan mengetahui bagaimana kinerja finansial perusahaan dengan baik dan membantu perusahaan dalam membuat keputusan manajerial yang berkualitas. Jika perusahaan tidak memantau laporan penting ini secara rutin, hal ini akan menjadi masalah bagi finansial perusahaan di masa depan. Dalam hal pengeluaran, perhatikanlah hal-hal yang memiliki efek jangka panjang seperti kebutuhan harian operasional perusahaan. Sedangkan dalam hal pemasukan, cobalah untuk memperkirakan jumlah pelanggan di setiap bulan dan produk yang dijual seakurat mungkin. Cara ini membantu perusahaan untuk bisa menggunakan anggaran perusahaan dengan efektif. Pastikan untuk benar-benar mencatat kesemuanya.
2. Tidak memiliki pandangan jangka panjang
Memiliki pandangan yang baik tentang pendapatan dan pengeluaran baik saat ini ataupun di masa lalu merupakan titik awal yang baik. Rencana cash flow yang baik dapat membantu perusahaan memantau pembayaran invoice yang diterima, pembayaran gaji, pembayaran utang piutang, dan pembayaran penting lainnya. Bisnis juga bisa dengan lebih efektif merencanakan perkembangan perusahaan dan investasi yang lebih aman bagi perusahaan.
3. Tidak aktif meminta pembayaran piutang
Perusahaan harus secara aktif dalam menagih piutangnya. Perusahaan sering kali tidak memiliki pinalti atas keterlambatan pembayaran ini yang membuat keuangan perusahaan menjadi terbatas. Sebesar apapun bisnis tersebut atau sebanyak apapun calon pelanggan yang tertarik pada bisnis Anda, Anda tidak dapat bertahan hidup kecuali memiliki kendali atas laporan keuangan bisnis Anda sendiri. Salah satu pembunuh tercepat dari cash flow, yaitu keterlambatan pelanggan dalam membayar. Jika ada risiko keterlambatan pembayaran dari pelanggan, tingkatkan cash flow dengan memantau piutang yang lewat jatuh tempo secara teratur dan menyiapkan sistem pengingat otomatis.
4. Tidak melunasi hutang dengan cepat
Semakin cepat Anda melunasi utang perusahaan, maka semakin sedikit bunga yang akan dibayarkan. Itu berarti akan semakin sedikit uang yang keluar dari perusahaan. Bayarlah sebagian besar utang pada saat penjualan di bisnis sedang tinggi. Jangan lupa pastikan untuk mengecek saat melakukan hutang pinjaman, apakah ada pinalti jika perusahaan terlambat membayar. Cobalah untuk menyinkronkan piutang dan utang perusahaan supaya finansial perusahaan tetap stabil.
5. Tidak bersiap dengan risiko buruk di masa depan
Kekurangan biaya atau tidak adanya cadangan biaya merupakan salah satu penyebab paling umum hancurnya sebuah perusahaan. Upaya dan waktu yang dihabiskan untuk merencanakan dan mengelola cash flow akan sangat membantu perusahaan dalam menghadapi risiko kekurangan uang di masa depan dan memperbaiki masalah yang ada. Aktif memantau finansial perusahaan dan perencanaan keuangan secara menyeluruh membantu perusahaan mencegah kemungkinan kesulitan keuangan. Mengelola laporan keuangan adalah tentang mencari tahu kapan bisnis memiliki uang, mencari tahu bagaimana cara mendapatkan uang dengan lebih cepat dan banyak, serta bagaimana mengelola pengeluaran bisnis sehingga tidak mengalami masalah.
Mengelola cash flow dengan baik merupakan dasar untuk mengelola finansial perusahaan. Perencanaan keuangan dan biaya merupakan sumber keunggulan yang kompetitif. Dengan bantuan teknologi, bisnis dapat menyederhanakan kegiatan perusahaan mulai dari pembuatan invoice, customer service, berbagi dokumen dengan tim lain di perusahaan, dan meningkatkan efisiensi aktivitas perusahaan secara keseluruhan. Tertarik untuk berdiskusi lebih lanjut? Hubungi kami untuk membangun customer experience yang lebih baik.