Bayangkan jika Anda memiliki data yang jelas tentang seberapa efisien tim Anda bekerja. Anda bisa mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan, mengoptimalkan penjadwalan, dan mencegah burnout pada agen. Anda dapat memastikan setiap menit waktu kerja agen dimanfaatkan secara maksimal untuk memberikan layanan terbaik kepada pelanggan dengan agent utilization rate.
Apa itu Agent Utilization Rate
Agent utilization rate adalah metrik atau KPI customer service yang membantu Anda mengukur persentase waktu seorang agen yang benar-benar produktif, dihabiskan untuk berinteraksi langsung dengan pelanggan. Bukan sekadar kehadiran fisik agen, tetapi fokus pada keterlibatan aktif dalam menyelesaikan masalah dan memenuhi kebutuhan pelanggan.
Agent utilization rate mengkuantifikasi waktu yang digunakan untuk menjawab panggilan telepon, merespons email, menangani sesi live chat, dan setiap tugas yang berkontribusi langsung pada kepuasan pelanggan. Dengan kata lain, ini adalah indikator yang menunjukkan seberapa efektif sumber daya manusia Anda dimanfaatkan. Memahaminya secara mendalam memungkinkan Anda mengidentifikasi potensi hambatan dan mengoptimalkan alur kerja untuk mencapai kinerja terbaik.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Agent Utilization Rate
Faktor yang mempengaruhi agent utilization rate salah satunya adalah customer service skill. Selain itu, peran manajer dalam mengelola tugas dan sumber daya manusia juga memiliki peran penting. Berikut ini penjelasan lengkap mengenai faktor yang mempengaruhi agent utilization rate.
1. Volume Permintaan Pelanggan
Semakin banyak pelanggan yang menghubungi, semakin banyak waktu yang dihabiskan agen untuk menangani mereka. Lonjakan permintaan bisa terjadi karena berbagai faktor, seperti promosi, peluncuran produk baru, atau bahkan masalah teknis yang meluas.
Namun, penting untuk diingat bahwa utilization rate yang tinggi akibat lonjakan permintaan tidak selalu berarti efisiensi. Jika agen kewalahan dan tidak dapat menangani semua permintaan dengan cepat dan efektif, kepuasan pelanggan justru bisa menurun. Oleh karena itu, penting untuk memiliki strategi untuk mengelola lonjakan permintaan.
2. Jadwal dan Shift Kerja
Jika jumlah agen yang dijadwalkan tidak sesuai dengan tingkat permintaan pelanggan, beberapa agen mungkin bekerja terlalu keras sementara yang lain memiliki waktu idle yang tinggi. Underutilization ini tidak hanya merugikan dari sisi biaya operasional, tetapi juga bisa berdampak pada moral agen yang merasa kurang diberdayakan.
Di sisi lain, overutilization akibat jadwal yang tidak fleksibel dapat menyebabkan kelelahan dan penurunan kualitas layanan. Oleh karena itu, strategi workforce management yang tepat perlu dijalankan di awal atau pada waktu tertentu seperti liburan, peluncuran produk baru, dan waktu-waktu yang akan mengundang volume permintaan tinggi.
3. Kompleksitas Masalah
Semakin rumit masalah yang dihadapi pelanggan, semakin lama waktu yang dibutuhkan agen untuk menganalisis, mencari solusi, dan memberikan bantuan. Ini secara langsung akan mempengaruhi agent utilization rate, karena agen akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk setiap interaksi.
Penting untuk mengkategorikan masalah berdasarkan tingkat kompleksitasnya dan memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya. Ini akan membantu Anda dalam merencanakan penjadwalan dan alokasi sumber daya.
4. Customer Service Skill
Memiliki agen dengan customer service skill yang sesuai dapat menyelesaikan masalah dengan lebih cepat dan efisien. Mereka dapat dengan mudah mengidentifikasi akar masalah, memberikan solusi yang tepat, dan berkomunikasi secara efektif dengan pelanggan.
Agen yang terlatih dengan baik tidak hanya akan menyelesaikan masalah lebih cepat, tetapi juga akan meningkatkan kepuasan pelanggan dan mengurangi jumlah eskalasi. Selain itu, agen yang merasa kompeten dan percaya diri akan lebih termotivasi dan produktif.
5. Teknologi Pendukung
Aplikasi customer service dan tools pendukungnya seperti CRM, chatbot, hingga knowledge base dapat membantu agen bekerja lebih produktif. CRM dapat memberikan akses cepat ke informasi pelanggan, live chat memungkinkan interaksi real-time, dan chatbot dapat menangani pertanyaan-pertanyaan sederhana secara otomatis.
Namun, penting untuk diingat bahwa teknologi hanyalah alat bantu. Kunci suksesnya tetap pada kemampuan agen untuk menggunakan teknologi tersebut secara efektif.
Mengapa Agent Utilization Rate Penting
Agent utilization rate adalah indikator penting dalam manajemen tim customer service karena dapat membantu meningkatkan efisiensi operasional bisnis.
1. Meningkatkan Efisiensi Operasional
Dengan memahami dan mengoptimalkan tingkat pemanfaatan agen, perusahaan dapat menyesuaikan jumlah agen yang tersedia dengan volume interaksi pelanggan yang sebenarnya. Hal ini memungkinkan distribusi kerja yang lebih merata, sehingga setiap agen dapat berkontribusi secara optimal.
Selain itu, pemanfaatan agen yang lebih baik dapat meningkatkan kecepatan dan ketepatan dalam menangani tiket atau panggilan pelanggan. Ketika agen dapat bekerja dengan ritme yang sesuai, proses penyelesaian masalah menjadi lebih efisien, mengurangi antrian pelanggan, dan meningkatkan kepuasan secara keseluruhan.
2. Meningkatkan Kepuasan Agen
Agent utilization rate berperan penting dalam menciptakan siklus positif ini. Agen yang puas dengan pekerjaannya akan lebih termotivasi untuk memberikan layanan yang terbaik. Dengan mengoptimalkan penjadwalan dan efisiensi, Anda mengurangi stres pada agen dan meningkatkan kualitas layanan. Hasilnya? Agen yang bahagia dan pelanggan yang puas.
3. Meningkatkan Pengalaman Pelanggan
Dengan utilization rate yang tepat, pelanggan tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan respons, sehingga meningkatkan kepuasan pelanggan dan memperkuat loyalitas terhadap brand. Respon yang lebih cepat juga mengurangi kemungkinan eskalasi masalah, yang pada akhirnya dapat mengurangi churn pelanggan.
Agen yang tidak terlalu terbebani dengan pekerjaan dapat fokus pada kualitas layanan. Mereka dapat lebih sabar dalam menangani pertanyaan pelanggan, memberikan solusi yang lebih komprehensif, dan menciptakan interaksi yang lebih personal. Dengan begitu, perusahaan tidak hanya meningkatkan kepuasan pelanggan dalam jangka pendek, tetapi juga membangun hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan dalam jangka panjang.
4. Pengambilan Keputusan Berbasis Data
Agent utilization rate memberikan data yang berharga untuk mendukung pengambilan keputusan yang strategis. Anda dapat melacak tren, mengukur dampak perubahan, dan membuat keputusan yang terinformasi tentang penjadwalan, pelatihan, dan investasi teknologi.
Cara Menghitung Agent Utilization Rate
Menghitung agent utilization rate dapat dilakukan dengan rumus sederhana seperti berikut ini:
Agent Utilization Rate = (Total Waktu yang Digunakan untuk Melayani Pelanggan / Total Waktu Kerja Agen) x 100%
Sebagai contoh, jika seorang agen bekerja selama 8 jam dalam sehari (480 menit), dan dari total waktu tersebut, 360 menit digunakan untuk menangani pelanggan, maka agent utilization rate-nya adalah 75%.
Persentase ini menunjukkan bahwa agen menggunakan 75% dari waktu kerja mereka untuk berinteraksi dengan pelanggan, sementara 25% sisanya digunakan untuk kegiatan lain seperti administrasi, pelatihan, atau istirahat. Idealnya, utilization rate yang sehat berada dalam kisaran 70-80%, di mana agen tetap produktif tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan.
Cara Meningkatkan Agent Utilization Rate
Strategi meningkatkan agent utilization rate dapat dilakukan dengan mempersiapkan sumber daya manusia–agen dengan baik. Selain itu, Anda juga harus memperhatikan faktor pendukung lain yang akan dijelaskan lebih lanjut di bawah ini.
1. Persiapkan Performa Agen dengan Baik
Layaknya prajurit di medan perang, Anda harus mempersiapkan agen dengan persenjataan yang memadai. Tidak hanya product knowledge dan customer service skill yang mumpuni, Anda juga harus memperhatikan mental agen serta membantu mereka membangun mentalitas layanan pelanggan prima.
Dengan persiapan yang matang, lingkungan kerja yang kondusif, dan tools pendukung yang mumpuni, agen dapat memanfaatkan waktu kerja mereka dengan lebih optimal.
2. Buatlah Jadwal dan Alur Kerja Ideal
Jadwal yang efektif adalah fondasi dari tim customer service yang produktif. Ini membutuhkan analisis data historis, prediksi volume permintaan, dan pemahaman tentang pola lalu lintas pelanggan.
Selain jadwal, alur kerja yang efisien juga penting untuk memaksimalkan agent utilization rate. Identifikasi dan hilangkan hambatan dalam proses layanan pelanggan. Pastikan agen memiliki akses mudah ke informasi yang mereka butuhkan dan bahwa tugas-tugas administratif diminimalkan. Alur kerja yang lancar akan memungkinkan agen untuk fokus pada interaksi dengan pelanggan dan menyelesaikan masalah dengan cepat.
3. Gunakan Omnichannel dan Integrasi Chatbot
Qiscus Omnichannel Chat hadir sebagai solusi yang memungkinkan agen mengelola berbagai saluran komunikasi, seperti WhatsApp, Instagram, email, dan live chat dalam satu dashboard terpadu. Dengan fitur ini, agen dapat melihat riwayat percakapan pelanggan secara lengkap, memberikan respons yang lebih cepat dan personal, serta meningkatkan produktivitas tanpa perlu kehilangan konteks dari interaksi sebelumnya.

Chatbot Robolabs dapat berfungsi sebagai filter pertama dalam percakapan pelanggan dengan menjawab pertanyaan umum, mengumpulkan informasi awal, dan mengarahkan pelanggan ke agen yang tepat hanya jika diperlukan. Dengan cara ini, agen tidak terbebani oleh tiket-tiket sederhana dan dapat lebih produktif dalam menangani kasus-kasus yang membutuhkan intervensi manusia.
4. Monitoring dan Feedback Berkala
Dengan menggunakan analytics dari Qiscus Omnichannel Chat, Anda dapat melihat metrik seperti jumlah interaksi per agen, rata-rata durasi penanganan, serta idle time. Jika ditemukan adanya ketidakseimbangan dalam workload, perusahaan dapat segera melakukan penyesuaian untuk meningkatkan efisiensi tim.

Selain monitoring, memberikan umpan balik yang konstruktif berdasarkan data yang ada dapat membantu agen memahami area mana yang perlu diperbaiki. Dengan adanya sesi coaching atau one-on-one review, agen dapat lebih memahami bagaimana mereka bisa bekerja lebih efisien tanpa mengorbankan kualitas layanan pelanggan.
5. Tingkatkan Pelatihan Agen
Produk baru diluncurkan, teknologi berubah, dan harapan pelanggan meningkat. Oleh karena itu, penting untuk terus meningkatkan keterampilan dan pengetahuan agen Anda.
Dorong agen untuk mengikuti perkembangan industri dan mencari sertifikasi profesional. Pelatihan yang berkelanjutan akan memastikan bahwa agen Anda tetap menjadi yang terdepan dan mampu memberikan layanan terbaik, yang pada gilirannya akan meningkatkan agent utilization rate.
Pantau dan Tingkatkan Agent Utilization Rate Bisnis Anda Sekarang!
Memahami dan mengoptimalkan agent utilization rate bukan sekadar meningkatkan produktivitas, tetapi juga memastikan layanan pelanggan yang lebih cepat, efisien, dan berkualitas.
Dengan memanfaatkan data, menerapkan strategi workforce management yang tepat, serta mengadopsi solusi dari Qiscus, Anda dapat menciptakan tim customer service yang responsif. Hubungi Qiscus sekarang untuk menemukan solusi terbaik dalam meningkatkan produktivitas tim customer service Anda.