Sering Di-ghosting Konsumen di Instagram? Begini Cara Mengatasinya!

Customer cart abandonment

Seperti yang sudah kita ketahui, Instagram merilis Messenger API for Instagram sejak Juni 2021. Terdiri dari tiga fase, sampai saat ini Messenger API for Instagram sudah dapat diakses oleh semua akun Instagram bisnis. Sudah bukan rahasia lagi kalau Instagram merupakan platform yang menjanjikan bagi bisnis. Dilansir dari Hootsuite, jumlah pengguna Instagram yang melakukan riset produk yang akan dibelinya di Instagram mencapai lebih dari 81 persen.

Bahkan hal ini diperkuat oleh data dari Instagram yang menyatakan bahwa lebih dari 200 juta pengguna Instagram mengunjungi satu Instagram Business Profile setiap harinya. Tentu ini semakin membuka peluang untuk berbisnis di Instagram. Ditambah dengan kemudahan untuk terhubung pada konsumen dengan Messenger API for Instagram, membuat Instagram menjadi platform yang layak diperhitungkan untuk bisnis

Kemudahan yang Dihadirkan Messenger API for Instagram

Sebelum kehadiran Messenger API for Instagram bisnis yang ingin berinteraksi dengan konsumennya harus melakukan interaksi secara langsung melalui aplikasi Instagram. Namun cara seperti ini tentu memerlukan waktu dan biaya yang tidak sedikit terutama bagi bisnis yang volume komunikasinya cukup besar dengan pelanggan atau bisnis yang ingin dapat berinteraksi dengan database konsumen yang lebih luas.

Sebaliknya, setelah kehadiran Messenger API for Instagram yang dapat diintegrasikan dengan aplikasi pihak ketiga seperti Qiscus Multichannel Chat dapat memudahkan bisnis dalam mengelola saluran komunikasinya. Tentu bisnis menginginkan cara yang lebih baik untuk berinteraksi dengan konsumen mereka, maka dari itu, Facebook merilis Messenger API for Instagram untuk menjawab hal tersebut.

Salah satu kemudahan dari hadirnya Messenger API for Instagram adalah fitur One Time Notification di mana fitur ini dapat membantu bisnis untuk mengatasi konsumen yang meninggalkan barangnya di keranjang atau customer’s cart abandonment. Lalu, apa itu customer’s cart abandonment? Dan bagaimana cara mengatasinya?

Customer’s Cart Abandonment: Ghosting Konsumen kepada Bisnis

Customer’s cart abandonment merupakan hal yang sudah lazim dialami oleh bisnis. Pada dasarnya, customer’s cart abandonment adalah istilah e-commerce yang digunakan untuk mendeskripsikan pengunjung di halaman web yang meninggalkan halaman tersebut sebelum menyelesaikan tindakan yang diinginkan. Misalnya, seorang konsumen yang mengunjungi halaman web ritel kemudian memasukkan barang yang diinginkannya ke keranjang tanpa melakukan tindakan lanjutan, dalam hal ini adalah pembayaran atau pembelian.

Dilansir dari McKinsey, tingkat customer’s cart abandonment bisnis retail mencapai 46%. Ketika pengalaman berbelanja online semakin kompleks, maka tingkat customer’s cart abandonment akan lebih tinggiNamun, dengan adanya pandemi, di mana tingkat belanja online semakin masif, tingkat customer’s cart abandonment semakin berkurang terutama di bidang ritel dan makanan.

Alasan konsumen mengabaikan keranjangnya di e-commerce pun berbeda-beda. Salah satunya adalah alasan pengiriman yang lama ketika berbelanja online, sebanyak 35% konsumenmeninggalkan barangnya di keranjang begitu saja. Berita baiknya adalah bisnis dapat mengurangi customer’s cart abandonment dengan pemberitahuan satu kali di jendela pesan konsumen.

One Time Notification: Cara Mengatasi Customer’s Cart Abandonment

Saat ini Instagram hadir sebagai social commerce dengan hadirnya fitur Instagram Shopping Tentu, hadirnya fitur ini semakin memudahkan konsumen untuk berbelanja barang yang mereka inginkan di brand favorit mereka. Namun, hal ini tidak senantiasa berarti bisnis terbebas dari customer’s cart abandonment.

Bisnis tidak perlu khawatir lagi, dengan hadirnya Messenger API for Instagram dapat membantu bisnis dalam menyelesaikan hal ini. Tingkat customer’s cart abandonment dapat ditekan lagi menjadi lebih rendah dengan hadirnya fitur One Time Notification di Messenger API for Instagram Di mana fitur ini akan mengirimkan notifikasi kepada konsumen atas persetujuan konsumen tersebut. Notifikasi ini akan dikirimkan satu kali di masa mendatang dengan catatan konsumen sudah menyetujui hal tersebut.

Sebelum menggunakan fitur ini, bisnis perlu memerhatikan beberapa hal, di antaranya adalah:

  • Informasi yang diberikan jangan membingungkan, menipu, ataupun spam. Pastikan bahwa isi konten dari pesan atau notifikasi yang dikirimkan ada hubungan dengan kepentingan konsumen dan harus sesuai dengan standar komunitas
  • Tidak boleh menjanjikan imbalan kepada konsumen atau yang setara agar konsumen mau menyetujui One Time Notification
  • Halaman yang menerima banyak feedback negatif dan membingungkan atau menipu akan kehilangan akses ke API

Berikut merupakan ilustrasi dari penggunaan One Time Notification di Messenger API for Instagram yang digunakan untuk memberitahu konsumen bahwa produk yang diinginkannya sudah tersedia

image.png

Atasi Customer’s Cart Abandonment di Instagrambersama Qiscus

Instagram merupakan platform potensial bagi pemilik bisnis untuk mengembangkan bisnisnya. Terutama dalam memberikan pelayanan terbaik bagi konsumennya. Hal ini dipermudah dengan hadirnya Messenger API for Instagram yang dapat diintegrasikan dengan Qiscus Multichannel Chat untuk mempermudah dalam mengelola pesan yang masuk dari konsumen. Semakin cepat respon bisnis terhadap (calon) konsumen maka semakin besar kesempatan bisnis untuk mengonversi konsumen potensial tersebut menjadi konsumen baru.

Lebih lanjut, dengan berbagai fitur yang disediakan oleh Messenger API for Instagram dapat membantu bisnis mengatasi customer’s cart abandonment karena bisnis dapat mengirimkan pemberitahuan satu kali kepada konsumen untuk memberitahu mereka bahwa mereka meninggalkan barangnya di keranjang.

Qiscus Multichannel Chat hadir untuk membantu bisnis Anda menciptakan customer experience yang positif dan responsif dengan memungkinkan Anda mengelola pesan Instagram dalam satu dashboard. Integrasikan akun Instagram Business milik bisnis Anda dan tingkatkan penjualan dengan Qiscus di sini.

You May Also Like