11 Tips Cara Membuat Iklan di WhatsApp Banyak yang Klik!

Iklan di WhatsApp atau Click-to-WhatsApp ads adalah salah satu bentuk iklan yang dapat dijalankan melalui platform Facebook. Dengan menggunakan fitur ini, Anda dapat mempromosikan produk atau layanan kepada pengguna WhatsApp. Iklan ini dirancang untuk memungkinkan pengguna mengklik iklan dan langsung terhubung dengan bisnis melalui aplikasi WhatsApp.

Nah, tapi, bagaimana jika sudah banyak yang melihat iklan Anda tapi tidak ada yang klik? Ini saatnya Anda memperbaiki iklan Anda! Kekuatan pada iklan di Facebook dan Instagram terletak pada visual yang menarik dan caption yang persuasif, loh!

Simak artikel berikut untuk membahas hal tersebut secara mendalam.

Sukses Membuat Iklan di WhatsApp

Sebelum mempelajari lebih lanjut, kita perlu menyamakan perspektif, bahwa Facebook, Instagram dan WhatsApp merupakan satu “keluarga” di bawah Meta. Maka dari itu, dalam men-set up iklan di ketiga platform tersebut dapat dilakukan di satu platform yaitu FB Ads Manager. Menariknya, iklan-iklan yang ada di salah satu dari ketiga platform tersebut dapat diarahkan ke satu sama lain. Misalnya, iklan di WhatsApp atau Click-to-WhatsApp ads yang akan kita bahas.

Lalu, apa bedanya dengan iklan di Google?

Iklan di Google memiliki karakterisrik pull ads, di mana pengguna atau user harus mencari dulu kata kuncinya baru ia bisa melihat iklannya di laman pertama google. Sedangkan iklan di Meta ‘family’, berkarakteristik push ads, di mana pengguna tidak perlu membuka search engine dan mencari kata kunci, pengguna bisa melihat iklan tersebut di beranda mereka ketika sedang membuka salah satu dari ketiga Meta ‘family’ platform.

Tentu, kesuksesan iklan di WhatsApp, Facebook ataupun Instagram tidak terlepas dari beberapa faktor penting seperti: goals, target audiens, platform, placement, dan budgeting. Facebook sendiri mengatakan bahwa iklannya memiliki potensi untuk menjangkau 2.08 miliar orang. Maka dari itu, bukan hanya faktor di atas saja, namun visual dan copy juga harus menjadi perhatian.

Jangan khawatir, setelah membaca artikel ini, Anda akan mengerti elemen kreatif apa saja yang perlu diperhatikan dalam membuat iklan di WA, iklan di FB atau Instagram.

Perhatikan Bagian ini saat Membuat Iklan di Facebook Ads Manager

Ada 3 elemen kreatif yang perlu diperhatikan saat beriklan di WhatsApp melalui Facebook ads manager

  1. Media. Sebuah penelitian menyatakan bahwa pengolahan visual dalam otak dilakukan 60.000 kali lebih cepat dibandingkan dengan teks. Faktor ini menjadi hal pertama yang menarik perhatian audiens. Umumnya, terdapat empat variasi media yang paling sering digunakan:
  • Single Image: Satu media visual yang digunakan dalam sebuah postingan.
  • Single Video: Satu video yang digunakan dalam sebuah postingan.
  • Carousel: Postingan yang terdiri dari 2-10 media visual yang dapat dijalankan dengan menggeser.
  • Collection: Jenis postingan ini membutuhkan katalog Facebook/Instagram yang terhubung dengan iklan. Collection terdiri dari beberapa media visual yang dapat ditampilkan secara interaktif.
  1. Primary text. Berjumlah 125 karakter merupakan tempat untuk menuliskan teks caption. Setelah menarik perhatian audiens dengan visual, mereka akan beralih untuk membaca caption dengan harapan mendapatkan penjelasan lebih lanjut tentang penawaran yang ditawarkan. Pada bagian berikutnya, akan dibahas lebih detail mengenai konten yang dapat dituliskan dalam caption agar menarik untuk audiens!
  2. CTA (Call To Action). Tombol kecil yang terletak di bagian bawah iklan dan berfungsi untuk memberitahu audiens mengenai langkah selanjutnya yang harus diambil. Facebook menyediakan beragam pilihan CTA seperti “Sign Up,” “Shop Now,” “Call Us,” “Download,” “Message Us”.

Selain CTA, terdapat tiga bagian opsional lainnya yaitu Headline, Description, dan Display Link. Headline (40 karakter) berfungsi sebagai judul iklan, sedangkan Description (30 karakter) menyediakan penjelasan tambahan dengan ukuran teks yang lebih kecil. Display Link adalah teks link yang ingin ditampilkan agar memberikan kesan meyakinkan.

Call to Action (CTA) yang relevan dengan fitur Click-to-WhatsApp adalah tombol “Chat on WhatsApp” atau “Message Us” yang dapat ditambahkan sebagai CTA pada iklan. Ketika pengguna tertarik dengan iklan dan mengeklik tombol CTA tersebut, mereka akan diarahkan langsung ke aplikasi WhatsApp untuk memulai percakapan dengan bisnis.

Dalam konteks Click-to-WhatsApp, tombol CTA pada iklan dapat mengarahkan audiens untuk segera menghubungi bisnis melalui WhatsApp. Misalnya, dengan menggunakan tombol “Chat on WhatsApp,” pengguna dapat langsung memulai percakapan dengan bisnis untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut, melakukan pemesanan, atau mengajukan pertanyaan seputar penawaran yang ditampilkan dalam iklan.

Tips Membuat Iklan di WhatsApp Menjadi Menarik!

  1. Value proposition merupakan cara untuk menjelaskan bagaimana produk atau layanan yang kita tawarkan dapat memenuhi kebutuhan dan menjadi solusi bagi audiens. Hal ini dilakukan dengan mengomunikasikan manfaat yang diberikan serta membedakan produk atau layanan kita dari kompetitor lain. Dalam kata lain, value proposition dapat diartikan sebagai penawaran yang disampaikan kepada audiens sehingga mereka dapat mempertimbangkan untuk melakukan pembelian berdasarkan informasi tersebut.
  2. Call to action (CTA). Selain menggunakan tombol CTA, Anda dapat mencantumkan CTA dalam teks caption maupun visual untuk mendorong audiens melakukan tindakan berikutnya sesuai yang Anda inginkan. Anda juga memiliki kebebasan untuk menggunakan CTA selain dari pilihan yang disediakan oleh Facebook. Misalnya, Anda dapat mengarahkan audiens untuk “Chat ke WhatsApp!” atau menambahkan kata-kata seperti “Ayo, daftar sekarang!”
  3. Urgensi. Penting untuk menciptakan urgensi dalam iklan jika tujuannya adalah penjualan. Urgensi dapat mempengaruhi emosi audiens, seperti FOMO (Fear of Missing Out), karena pembeli tidak ingin melewatkan kesempatan menguntungkan. Contoh urgensi adalah “hanya berlaku sampai 31 Januari 2023” atau “untuk 100 pengunjung pertama”. Dengan menekankan batasan waktu atau kuantitas, audiens akan lebih terdorong untuk segera melakukan pembelian sebelum kesempatan itu hilang.
  4. Harga, “gratis“, dan promo. Dalam iklan, Anda dapat menarik perhatian audiens dengan mencantumkan penawaran menarik seperti angka harga produk, harga promo, persentase diskon, atau potongan harga. Menggunakan sistem “angka dicoret” juga efektif untuk menurunkan harga secara psikologis karena memberikan angka pembanding bagi pembeli. Selain itu, kata “gratis” juga dapat meningkatkan minat audiens karena menghilangkan rasa risiko dan memberikan kesan untung karena tidak perlu membayar.
  5. Brand guideline. Facebook dan Instagram adalah platform yang didominasi oleh konten visual. Iklan yang memiliki tampilan profesional cenderung lebih dipercaya oleh calon pembeli. Salah satu cara untuk mencapai tampilan yang konsisten dan profesional adalah dengan menerapkan brand guidelines seperti penggunaan logo, palet warna, jenis huruf, dan elemen-elemen lainnya. Dengan konsistensi dalam penggunaan elemen-elemen brand, iklan Anda akan menciptakan kesan yang profesional dan dapat membangun kepercayaan pada calon pembeli.
  6. Emoticon. Kelemahan dalam teks adalah sulit bagi pembaca untuk membayangkan intonasi dan ekspresi dari penulis. Namun, emotikon merupakan gambar yang mewakili perasaan dan saat ini memainkan peran penting dalam komunikasi virtual, bahkan dalam situasi profesional sekalipun (seperti yang disebutkan oleh Buffer). Dengan menggunakan emotikon yang tepat, Anda dapat memberikan kesan yang ramah namun tetap profesional dalam komunikasi Anda.
  7. Emosi. Salah satu pandangan umum dalam pemasaran adalah anggapan bahwa pembeli hanya membeli berdasarkan logika semata. Pandangan ini mendorong pengiklan untuk membuat iklan yang hanya menonjolkan fitur produk. Meskipun pendekatan ini tidak salah, namun perlu diingat bahwa faktor emosi juga memiliki peran penting dalam memberikan kesan pada audiens, baik melalui teks maupun visual.
  8. Wajah. Salah satu cara paling mudah untuk menyampaikan emosi kepada audiens adalah melalui ekspresi wajah. Gambar wajah yang tersenyum dan bahagia dapat menimbulkan efek positif pada audiens, membuat mereka merasa terhubung dan berdampak pada pemrosesan informasi dan pengambilan keputusan konsumen yang baik. Namun, penting untuk tetap sesuaikan dengan branding yang digunakan.
  9. Testimoni dari pelanggan dapat menjadi materi yang menarik untuk iklan Anda. Ulasan dari pelanggan merupakan faktor penting dalam membangun kepercayaan audiens terhadap merek, karena memberikan bukti nyata tentang pengalaman positif. Testimoni ini bahkan dapat menjadi inspirasi bagi audiens untuk mengalami manfaat yang sama.
  10. Storytelling. Tidak hanya penting untuk memunculkan emosi, tetapi juga bagaimana audiens mengalami emosi tersebut, dan salah satu pendekatan terbaik adalah melalui storytelling atau bercerita. Pendekatan yang paling sederhana adalah menggunakan struktur tiga babak: pengaturan, konflik, dan penyelesaian. Pada babak pertama, perkenalkan pengaturan dan karakter cerita. Kemudian, pada babak kedua, hadirkan masalah yang dihadapi oleh karakter dan bangun ketegangan. Terakhir, pada babak terakhir, sampaikan puncak cerita tentang bagaimana karakter menyelesaikan masalahnya dengan menggunakan produk atau jasa Anda.
  11. Variasi visual. Pilihlah jenis visual yang paling sesuai untuk iklan Anda, desain grafis atau foto/video asli. Canva adalah salah satu alat yang mudah digunakan untuk membuat visual grafis, dan mereka memiliki template khusus untuk iklan di Facebook. Untuk visual foto/video, disarankan agar Anda menggunakan aset sendiri agar iklan Anda memiliki ciri khas yang berbeda dari kompetitor. Jika Anda tidak memiliki aset sendiri, tetapi tetap menginginkan foto atau video asli, Anda dapat menggunakan stok footage yang tersedia secara gratis melalui alat seperti Freepik atau Unsplash (namun, ini dapat membuat iklan Anda terlihat mirip dengan yang lain). Jika Anda ingin menggunakan media video, pastikan untuk mengombinasikannya dengan musik yang cocok untuk menarik perhatian audiens

Berikut adalah contoh iklan di Instagram yang menggunakan Click-to-WhatsApp ads. Jika diperhatikan, iklan di bawah memiliki beberapa elemen seperti yang sudah dijelaskan di atas. Elemen yang paling menonjol adalah value proposition di mana iklan ini menunjukkan solusi apa yang dapat memenuhi kebutuhan audiens. Berikutnya, dari segi visual, iklan ini juga menonjolkan emoticon dan wajah. Selanjutnya, yang terpenting adalah iklam tersebut memiliki tombol Call to action (CTA) yang langsung mengarahkan untuk chat ke WhatsApp.

Buat iklan di WhatsApp banyak yang klik dengan bantuan Qiscus di sini!

You May Also Like