Pentingnya Customer Segmentation untuk Menentukan Target Pasar yang Tepat

customer segmentation

Saat Anda menjalankan bisnis, strategi marketing harus direncanakan dengan sebaik mungkin untuk mendapatkan hasil yang optimal. Strategi ini salah satunya berperan untuk menyasar target pasar yang akan menjadi pelanggan bisnis Anda. Untuk membantu Anda menentukan target pasar ini, customer segmentation (segmentasi pelanggan) dapat menjadi solusi bagi Anda.

Artikel ini akan membahas lebih jelas tentang pengertian, jenis, fungsi, dan contoh customer segmentation dalam bisnis. Berikut informasi selengkapnya:

Pengertian

Customer segmentation adalah strategi pemasaran yang mengelompokkan target pasar berdasarkan karakteristik yang sama untuk dikelola secara efektif dan tepat agar mencapai tujuan bisnis yang telah ditetapkan. Karakteristik segmentasi berdasarkan pada usia, jenis kelamin, frekuensi pembelian, loyalitas, ketertarikan, minat, hobi, dan lainnya. Tujuan dari segmentasi ini adalah untuk mengenali pelanggan yang berharga, mengenali peluang up-selling dan cross-selling, dan memahami kebutuhan setiap kelompok pelanggan untuk membangun hubungan yang lebih baik.

Pengelompokan pelanggan yang dilakukan dengan tepat akan memudahkan Anda dalam memasarkan produk secara efisien dan efektif, baik secara biaya maupun waktu. Selain itu, penjualan produk juga dapat lebih meningkat sehingga bisnis secara otomatis akan berkembang.

Ragam Fungsinya

Menerapkan customer segmentation dalam bisnis Anda akan mendatangkan beragam manfaat, seperti:

1. Optimasi Harga

Dengan melakukan customer segmentation berdasarkan status sosial dan keuangan, Anda akan jadi lebih mudah untuk menetapkan harga produk yang dianggap wajar. Optimalisasi harga ini akan membantu Anda untuk memastikan pelanggan memperoleh manfaat terbesar atas uang yang telah mereka keluarkan dan perusahaan juga mendapatkan pemasukan semaksimal mungkin.

2. Mengembangkan Bisnis

Saat ini bisnis Anda mungkin masih kecil, tapi ketika segmentasi pelanggan terarah dengan baik, Anda akan dapat menentukan strategi pemasaran yang tepat. Dengan menargetkan pasar tertentu, Anda jadi lebih bisa mendapatkan kepercayaan dan kesetiaan dari konsumen. Keduanya menjadi faktor penting untuk meraih pendapatan yang akan mengembangkan bisnis Anda menjadi lebih besar.

3. Meningkatkan Daya Saing

Setelah Anda memahami profil pelanggan dengan baik, Anda akan dapat memastikan secara tepat produk apa sebenarnya yang mereka butuhkan. Produk yang sesuai kebutuhan pelanggan tentu akan lebih memuaskan mereka, sehingga angka penjualan akan meningkat. Sebagai hasilnya, bisnis Anda lebih unggul dan populer dibanding kompetitor hingga menyebabkan brand equity mengalami peningkatan.

4. Meningkatkan Loyalitas Pelanggan

Segmentasi yang tepat membuat Anda dapat menawarkan produk yang benar-benar dibutuhkan oleh pelanggan. Ketika pelanggan merasa puas dengan produk Anda, kemungkinan mereka akan menjadi pelanggan setia Anda. Jadi, saat mereka membutuhkan lagi produk yang sama, mereka mungkin akan kembali membelinya di tempat Anda. Loyalitas pelanggan ini harus dipertahankan agar Anda tidak kehilangan mereka.

Jenis-jenisnya

Freepik

Customer segmentation dikategorikan menjadi beberapa jenis, yaitu:

1. Segmentasi Demografis

Mengelompokan pelanggan secara demografis berdasarkan pada usia, pendidikan, etnis, jenis kelamin, pekerjaan, pendapatan, status, dan lainnya. Jenis pengelompokan ini dibuat untuk mengetahui jenis produk yang diminati oleh seorang pelajar berusia 17 tahun belum tentu diminati oleh seorang pegawai swasta berusia 35 tahun yang telah menikah dan memiliki anak.

2. Segmentasi Geografis

Lokasi tempat tinggal pelanggan, kondisi lingkungan di dekat tempat bisnis Anda, atau kondisi iklim di sekitar juga dapat menjadi kategori pada customer segmentation. Melalui jenis segmentasi ini, Anda bisa membuat inovasi produk yang terkait dengan lokasi atau kondisi wilayah saat itu.

Contohnya saja Anda bertempat tinggal di lokasi yang dekat dengan kampus dan sekolah. Dari sini, ide bisnis yang dapat Anda kembangkan adalah membuka warteg atau toko kelontong. Keduanya sangatlah dibutuhkan oleh para mahasiswa dan pelajar yang ingin makan dan membeli barang kebutuhan sehari-hari dengan biaya yang cenderung ramah di kantong mereka.

3. Segmentasi Perilaku

Pada segmentasi ini, Anda mempelajari cara pelanggan berinteraksi dengan merek Anda. Misalnya saja Anda membuka usaha toko pakaian anak di marketplace. Dari sini, ada beberapa segmentasi yang bisa Anda buat, seperti kelompok pelanggan yang melakukan pembelian berulang, hanya melihat katalog produk, memasukkan barang ke dalam keranjang tapi tidak melanjutkan transaksi, dan sebagainya.
Pembuatan segmentasi berdasarkan perilaku ini bertujuan untuk mencari tahu mengapa pelanggan melakukan perilaku tersebut. Jika ada pelanggan yang hanya memasukkan barang ke keranjang tanpa membeli, apakah masih ragu untuk membeli karena melihat ulasan pembeli lain yang kurang baik atau merasa keberatan dengan harganya.

4. Segmentasi Manfaat

Jenis segmentasi ini mengacu pada penilaian pelanggan terhadap produk yang Anda tawarkan. Pembagian segmen akan didasarkan pada manfaat yang akan diperoleh konsumen ketika menggunakan produk tersebut.

Untuk melakukan segmentasi manfaat, Anda harus memperhatikan dua hal. Pertama, segmentasi ini hanya bisa diterapkan pada pelanggan lama. Kedua, Anda harus memiliki wawasan analitis yang valid tentang perilaku konsumen mulai dari mereka melakukan kontak dengan merek Anda hingga mereka bertransaksi atau keluar.

4. Segmentasi Pelanggan Baru

Jika Anda melakukan segmentasi pada pelanggan baru, maka pengelompokannya akan berdasarkan pada pelanggan baru yang belum membeli dan yang baru membeli 1-2 produk. Pada segmen ini, fokusnya akan lebih kepada alat yang dipakai pelanggan untuk mencari produk. Setelah itu, akan ada sub-segmen berupa tingkat keterlibatan pengguna terhadap aplikasi, staf penjualan, situs web, dan lainnya.

5. Segmentasi Pelanggan Tetap

Pelanggan yang telah beberapa kali berlanggan di tempat Anda dapat disegmentasikan menjadi frekuensi pembelian dan alasan membeli.

Contoh Customer Segmentation

Banyak industri telah menerapkan strategi ini untuk melayani, memelihara hubungan, dan menjual dengan lebih baik. Di bawah ini merupakan contoh industri yang melakukan segmentasi pelanggan:

1. E-commerce

Platform e-commerce yang kini banyak beredar melakukan segmentasi pelanggan sesuai dengan saluran penjualan yang mereka gunakan. Cara ini akan memudahkan situs web untuk mengirimkan pesan komunikasi dengan lebih efektif, seperti melalui email, SMS, WhatsApp, dan lainnya.

2. Perbankan

Industri perbankan mengelompokkan nasabahnya berdasarkan hubungannya dengan bank dan status ekonominya. Segmentasi ini membantu pihak bank mengirimkan komunikasi secara personal ke cross-sell dan up-sell. Selain itu, bank juga terbantu dalam mengembangkan strategi marketing yang lebih efektif dan berfokus pada kebutuhan tiap kelompok secara tepat.

3. Game Online

Game online, khususnya yang freemium, menyegmentasikan pengguna mereka berdasarkan aktivitas mereka di dalam game. Segmentasi tersebut memudahkan mereka untuk menemukan pengguna yang mungkin melakukan transaksi mikro dan berkonversi.

Menerapkan customer segmentation mempermudah Anda dalam menentukan strategi pemasaran yang tepat. Dengan begitu, biaya iklan dapat lebih murah tapi hasil yang diperoleh akan optimal.


Bagi Anda yang kesulitan dalam mengelola percakapan dengan pelanggan, Qiscus dapat membantu Anda melalui produk-produk yang kami miliki. Langsung hubungi kami di sini untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.

You May Also Like