Pelajari Rumus dan Cara Menghitung Gross Profit Perusahaan Berikut

Gross Profit adalah
Sumber: freepik.com/rawpixel.com

Manajemen keuangan merupakan salah satu hal dasar yang harus dikuasai pelaku bisnis. Banyak komponen di dalamnya yang perlu dilakukan dengan benar. Secara keseluruhan, Anda perlu memperhatikan pencatatan arus keuangan dengan detail. Salah satu bagian dari catatan keuangan adalah menghitung gross profit atau laba kotor. Gross profit adalah keuntungan perusahaan yang sudah dikurangi dengan biaya produksi. Ketahui lebih lengkap mengenai rumus gross profit di bawah ini.

Gross profit adalah pendapatan kotor perusahaan yang biasanya ada dalam laporan laba rugi dan sering disebut juga sebagai gross profit margin (margin laba kotor). Jika dalam penghitungan gross profit menghasilkan angka rupiah, maka gross profit margin akan menghasilkan angka persentase. Angka gross profit didapatkan dari hasil pengurangan penjualan bersih dengan Harga Pokok Penjualan (HPP). Dari angka ini, Anda dapat melihat efisiensi faktor produksi, seperti tenaga kerja, mesin produksi, dan sebagainya. Laba kotor berbeda dengan net profit karena net profit adalah perbandingan dari hasil penjualan dan laba bersih.

Baca Juga: Cara Mudah Menghitung Laba Bersih dan Kotor dalam Perusahaan

Rumus Gross Profit

Seperti yang sudah dijelaskan sedikit di atas, rumus untuk menghitung laba kotor sangat mudah diingat.

Gross Profit = Penjualan Bersih – Harga Pokok Penjualan (HPP)

Penjualan Bersih merupakan keuntungan penjualan dalam 1 jenis produk. Kemudian untuk HPP adalah total biaya produksi yang harus dikeluarkan untuk menghasilkan produk atau layanan tersebut. Agar lebih mudah dipahami, simak contoh penghitungannya di bawah ini.

Cara Menghitung Gross Profit

Anda dapat menghitung laba kotor untuk penjualan satuan produk maupun penjualan dalam periode tertentu. Keduanya memiliki mekanisme penghitungan yang sama.

1. Penghitungan Satuan Produk

Sebuah toko online, Baby’s Diary, berhasil menjual produk baju bayi dengan berbagai variasi warna. Toko ini mampu menjual 1 set baju bayi seharga Rp. 100.000. Setelah biaya produksi diakumulasikan dan dibagi dengan jumlah set baju yang bisa dihasilkan dalam sekali produksi, ditemukan angka Rp. 55.000 per 1 set baju. Sehingga penghitungannya menjadi:

Laba Kotor = 100.000 – 55.000

Laba Kotor = 45.000 untuk setiap produk

Margin Laba Kotor = (Laba Kotor ÷ Pendapatan) × 100%

Margin Laba Kotor = (45.000 ÷ 100.000) × 100%

Margin Laba Kotor = 45%

2. Penghitungan Satu Periode Penjualan

Sebuah perusahaan sabun cuci muka berhasil menjual 200 botol sabun wajah berjerawat. Setiap botolnya berharga Rp 50.000, sehingga penjualan bersih yang didapatkan adalah Rp. 10.000.000. Kemudian biaya produksi dan pengemasan yang sudah diakumulasikan untuk menghasilkan 200 botol adalah Rp. 4.000.000. Maka penghitungannya menjadi:

Laba Kotor = 10.000.000 – 4.000.000

Laba Kotor = 6.000.000 untuk 1 periode produksi

Margin Laba Kotor = (Laba Kotor ÷ Pendapatan) × 100%

Margin Laba Kotor = (6.000.000 ÷ 10.000.000) × 100%

Margin Laba Kotor = 60%

Gross Profit adalah
Sumber: freepik.com

Manfaat Mengetahui Angka Gross Profit

Karena penghitungannya yang mudah dilakukan, sebaiknya Anda mengecek angka ini secara berkala. Tidak hanya untuk informasi perusahaan, ada beberapa manfaat lain yang bisa didapatkan.

1. Memperhitungkan Biaya Produksi Berikutnya

Bagi perusahaan yang menggunakan konsep penjualan pasti akan mencari cara bagaimana biaya produksi tetap sama namun laba kotor yang dihasilkan dapat meningkat. Meskipun begitu, pemilik bisnis konsep pemasaran pun sama. Ketika mengetahui biaya produksi terlalu besar, perusahaan dapat menguranginya agar laba yang lebih besar. Pengambilan keputusan ini juga akan memengaruhi biaya operasional lainnya. Beberapa contoh hal yang akan terkena dampaknya adalah biaya iklan, biaya pengiriman, dan biaya bahan baku.

2. Mengetahui Kesehatan Usaha dengan Cepat

Semakin cepat Anda mengetahui laba kotor untuk periode tertentu, maka semakin cepat pula pebisnis mengetahui kesehatan bisnisnya. Informasi ini tidak hanya penting bagi pemilik bisnis dan karyawan saja, namun juga bagi investor dan pemasok bahan baku. Apalagi jika perusahaan Anda berskala menengah ke atas yang menggandeng banyak pihak. Anda juga akan lebih cepat mengambil langkah perbaikan jika hasilnya kurang memuaskan atau tidak mencapai target penjualan.

3. Indikator Keberhasilan Usaha

Usaha atau bisnis yang berhasil tentu memiliki indikatornya masing-masing. Namun 1 hal yang jelas berlaku bagi semua bisnis adalah hukum laba kotor. Ketika perbandingan HPP selalu lebih kecil dari angka penjualan bersih, maka operasional perusahaan semakin efisien. Untuk lebih mudahnya, semakin besar persentase gross profit margin Anda, maka semakin efisien perusahaan berjalan.

Gross Profit adalah
Sumber: freepik.com

Itu tadi adalah rumus dan cara menghitung gross profit yang benar. Dengan mengetahui gross profit secara berkala, Anda akan mendapat beberapa manfaat yang telah dijelaskan di atas. Jika perlu, Anda dapat menggunakan bantuan teknologi yang mampu melakukan penghitungan laba kotor lebih cepat.

Baca Juga: Tips Mudah Membuat Laporan Keuangan UMKM bagi Pemula

Memiliki prinsip yang sama, Qiscus hadir sebagai teknologi yang mampu membantu Anda mengelola data pelanggan lebih efektif dan efisien. Platform multichannel chat yang satu ini juga dapat melakukan analisis terhadap interaksi yang Anda jalin bersama pelanggan. Temukan lebih banyak manfaat Qiscus dengan merasakan fiturnya sekarang juga di sini.

You May Also Like