Tips Mudah Membuat Laporan Keuangan UMKM Bagi Pemula

Laporan Keuangan UMKM
Sumber : freepik.com/Racool_studio

Laporan keuangan merupakan kumpulan data dan analisis mengenai uang masuk dan keluar yang dilakukan perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Laporan ini sangat penting dilakukan dalam menjalankan usaha atau bisnis. Jika sebuah usaha memiliki laporan keuangan yang baik dan konsisten setiap bulannya, maka Anda akan mengetahui kemana dan berapa uang perusahaan yang dimiliki, berapa yang dapat dibelanjakan, hingga berapa tingkat keuntungan usaha tersebut. Itulah kenapa laporan keuangan UMKM harus diketahui dan dipraktekkan dengan baik oleh pelaku usaha.

Bagi pengusaha kategori UMKM, laporan keuangan sangat bermanfaat untuk mengukur keberhasilan. Dengan melihat laporan keuangan, Anda dapat melihat 2 hal sekaligus. Pertama, efektifitas dan efisiensi pengelolaan usaha dapat terdeteksi. Kedua, Anda akan jauh lebih mudah dalam mengambil keputusan. Laporan keuangan sendiri memiliki 4 komponen, yaitu laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas, dan laporan perubahan modal. Untuk itu, simak langkah mudah membuat laporan keuangan UMKM yang sederhana di bawah ini.

Laporan Keuangan UMKM

1. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi merupakan hasil penghitungan laba atau rugi secara bersih selama periode tertentu yang akan menunjukkan kinerja keuangan perusahaan. Untuk menghitung laba bersih, Anda harus menghitung beberapa hal terlebih dahulu. Termasuk menghitung besarnya total pendapatan dan biaya yang dikeluarkan. Pendapatan yang dimaksud contohnya adalah penghasilan penjualan, penghasilan dividen, dan masih banyak lagi. Sedangkan hal yang masuk dalam biaya misalnya, gaji pegawai, biaya sewa tempat, biaya produksi, dan sebagainya. Lalu lakukanlah penghitungan lanjutan dengan tahapan di bawah ini:

  • Laba Kotor = Total Pendapatan Penjualan Bersih – Harga Pokok Penjualan
  • Laba Operasional = Laba Kotor – Biaya Operasional
  • Laba Rugi Sebelum Pajak = Laba Operasional – Biaya Bunga
  • Laba Bersih = Laba Sebelum Pajak – Biaya Pajak

Terkait pajak, UMKM dikenakan pajak juga meskipun tidak besar sehingga Anda tak perlu kuatir. Untuk informasi seputar pajak penghasilan jenis apa saja yang harus dibayarkan, Anda dapat mencarinya lebih detail melalui artikel di bawah ini.

Baca Juga: Pajak Perusahaan Mendetail [Bagian 3]: Pph Badan dan Mekanismenya

2. Neraca

Neraca menunjukkan posisi keuangan melalui 3 elemen pokok, yaitu aset, kewajiban, dan ekuitas. Beberapa contoh aset adalah uang tunai, inventaris, mesin produksi, pabrik, dan sebagainya. Untuk contoh kewajiban adalah pinjaman bank, sewa bangunan, gaji yang terutang, dan sebagainya. Sedangkan contoh ekuitas adalah jumlah modal tersisa setelah aset digunakan untuk melunasi kewajiban. Dengan kata lain, cara membuat laporan neraca adalah dengan menemukan nilai aset.

Aset = Kewajiban + Ekuitas

Salah satu cara untuk mendapatkan jumlah keseluruhan aset, Anda dapat membuat laporan laba rugi terlebih dahulu seperti yang dijelaskan pada poin sebelumnya.

3. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas adalah penghitungan untuk mengetahui penggunaan kas UMKM yang biasanya berupa uang tunai dan/atau saldo bank. Untuk jenis laporan ini, terdapat 3 elemen utama, yaitu Aktivitas Operasi, Aktivitas Investasi, dan Aktivitas Pendanaan.

  • Aktivitas Operasi, yaitu arus kas aktivitas utama seperti pembelian bahan baku, biaya utang usaha, dan sebagainya.
  • Aktivitas Investasi, yaitu arus kas jual beli aset selain inventaris.
  • Aktivitas Pendanaan, yaitu pembayaran bunga dan dividen untuk meningkatkan modal saham dan membayar utang bersama.

Ketiga elemen diatas dapat menghasilkan laporan arus kas secara keseluruhan dengan penghitungan seperti di bawah ini:

Total Kas Operasional = Laba Bersih + Penyusutan + Piutang Usaha + Persediaan

Arus Kas = Investasi + Pendanaan + Penarikan Kas

Laporan Arus Kas = Total Kas Operasional – Arus Kas

4. Laporan Perubahan Modal

Laporan perubahan modal digunakan untuk mengetahui pergerakan ekuitas perusahaan melalui 5 elemen, yaitu:

  • Nilai laporan laba rugi
  • Modal saham yang dibayarkan
  • Dividen yang dibayarkan
  • Keuntungan dan kerugian yang diakui ekuitas
  • Dampak perubahan kebijakan atau adanya koreksi kesalahan pembukuan

Nilai ekuitas sendiri dapat Anda peroleh dari jumlah keseluruhan kekayaan usaha seperti yang telah dijelaskan dalam poin Laporan Neraca di atas. Kemudian tambahkan nilai tersebut dengan Modal Awal untuk mendapat nilai Modal Akhir. Modal Akhir inilah yang akan menunjukkan angka perubahan modal.

Penambahan Modal = Laba Bersih – Prive (jika ada)

Prive sendiri merupakan modal atau aset yang ditarik kembali oleh pemberinya. Baik untuk digunakan sendiri maupun untuk diberikan kepada pelaku usaha lainnya. Jadi, hal ini sangat bergantung pada kebijakan pemberi modal, misalnya investor.

Modal Akhir = Modal Awal + Penambahan Modal

Baca Juga: 4 Kesalahan Fatal Dalam Membuat Laporan Keuangan

Jika Anda merasa alur dan tahapan membuat laporan keuangan UMKM di atas terlalu rumit, maka ada baiknya untuk menggunakan perangkat digital. Saat ini semakin banyak aplikasi yang dapat mempermudah proses pembuatan laporan keuangan. Anda hanya tinggal memasukkan transaksi yang dilakukan, perangkat tersebut dapat membuat pembukuan dengan otomatis. Konsep ini juga dimiliki oleh Qiscus, khususnya dalam hal mengelola pelanggan dan segala bentuk interaksi antara perusahaan dan pelanggannya. Ingin diskusi lebih lanjut terkait teknologi Qiscus? Temukan kami dengan mengikuti tautan ini.

You May Also Like