4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Membuat Model Bisnis

model bisnis
Sumber : freepik.com

Memahami kebutuhan atau masalah yang sedang dihadapi pelanggan mungkin menjadi tantangan tersendiri bagi banyak bisnis. Pelanggan pasti menginginkan produk atau layanan yang dapat memenuhi kebutuhan dan memecahkan masalah mereka secara nyata. Namun, bagaimana caranya agar bisnis tahu bahwa produk yang dijual sukses dan sesuai dengan kebutuhan pasar? Disinilah model bisnis akan membantu perusahaan dalam memecahkan masalah ini.

Istilah model bisnis mengacu pada rencana perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Model bisnis berguna untuk mengidentifikasi produk atau layanan perusahaan, target pasar, dan biaya yang diperlukan. Bisnis yang sukses memiliki rencana operasional yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen dengan harga yang kompetitif. Rencana perusahaan yang terstruktur ini memungkinkan perusahaan untuk bereksperimen, menguji, dan menerapkan berbagai rencana yang paling cocok untuk bisnisnya sehingga menghasilkan keuntungan.

Model bisnis sangat penting bagi semua skala usaha, baik perusahaan yang baru memulai maupun perusahaan yang sudah besar. Bagi usaha yang baru memulai, membuat hal ini dapat membantu dalam menentukan kelayakan perusahaan, menarik investor, dan memandu strategi manajemen secara keseluruhan. Sedangkan bagi perusahaan yang sudah besar, perencanaan matang yang terus diperbaharui berfungsi untuk meninjau, mengantisipasi, dan memperbarui rencana perusahaan agar tetap relevan dengan tantangan baru di masa depan.

Menentukan rencana usaha yang terbaik mungkin bisa menjadi proses yang tidak mudah bagi banyak perusahaan. Namun untuk membuat perencanaan yang cocok dan relevan, Anda harus menghindari kesalahan-kesalahan yang mungkin bisa membuat hal tersebut gagal. Berikut adalah 4 kesalahan yang harus dihindari perusahaan saat membuat model bisnis.

Sumber : freepik.com

1. Meremehkan anggaran perusahaan

Kesalahan umum yang banyak dilakukan perusahaan ketika mereka membuat model bisnis adalah meremehkan anggaran bisnis. Mereka hanya menghitung biaya awal dan mengabaikan rencana jangka panjang mencakup finansial perusahaan. Perusahaan harus terus berjalan sampai bisnis tersebut mendapat keuntungan. Itu berarti perusahaan harus mendapatkan pendapatan melebihi pengeluarannya. Model bisnis harus mencakup proyeksi biaya awal dan sumber pembiayaan, target pelanggan, strategi marketing, peninjauan kompetitor, dan proyeksi pendapatan serta pengeluaran.

2. Tidak memahami kebutuhan atau memecahkan masalah pelanggan

Model bisnis akan gagal jika dibangun berdasarkan value pre-position yang tidak relevan dengan kebutuhan pelanggan. Tidak ada model bisnis yang bertahan dalam jangka panjang dengan menawarkan produk atau layanan yang tidak sesuai dengan pasar, sebagus apapun produk tersebut. Kesalahan ini terjadi karena bisnis terlalu fokus pada produk, layanan, teknologi dan fitur yang akan ditawarkan pada pelanggan. Fokuslah terlebih dulu pada kebutuhan pelanggan, cari tahu masalah apa yang mereka hadapi, serta manfaat apa yang mereka inginkan. Setelah bisnis memahami kebutuhan pelanggan, pastikan produk atau layanan yang ditawarkan dapat memenuhi kebutuhan mereka.

3. Model bisnis yang tidak tepat

Model bisnis yang tidak tepat bisa saja membuat perusahaan gagal. Perencanaan ini harus memiliki teknologi, produk, dan layanan yang hebat untuk mendukung dan mempertahankan bisnis dalam jangka panjang. Salah satu tanda nyata dari perencanaan usaha yang tidak tepat, yaitu ketika perusahaan memiliki pengeluaran yang lebih banyak daripada pendapatan. Perencanaan ini dibilang tidak tepat jika bisnis gagal membangun saluran yang sesuai untuk menjangkau pelanggan. Sehebat apapun value preposition bisnis, jika tidak mengetahui atau menemukan pelanggannya maka akan sia-sia. Selain itu, model bisnis yang tidak tepat dapat akan membuat perusahaan sulit dalam membangun basis pelanggan dan mempertahankannya. Rancanglah perencanaan yang memberikan keuntungan baik untuk pelanggan dan juga perusahaan.

4. Mengabaikan faktor eksternal

Kesalahan lain yang mungkin dilakukan perusahaan dalam membuat model bisnis yaitu mengabaikan ancaman eksternal. Faktor eksternal yang paling jelas yaitu pesaing bisnis. Jika Anda mengabaikan pesaing, ada kemungkinan bisnis Anda akan bergerak lambat karena hanya fokus pada basis pelanggan yang ada. Selain itu, faktor eksternal lainnya yaitu pelanggan Anda sendiri. Perilaku pelanggan yang terus berubah seiring waktu dapat membuat mereka mencari produk atau layanan dari pesaing Anda, terutama jika produk yang ditawarkan jauh lebih baik.  Perubahan lainnya mencakup tren teknologi, sosial budaya, dan ekonomi dapat berdampak besar pada kelangsungan model bisnis Anda untuk sekarang dan di masa depan. Pastikan untuk terus meninjau perencanaan Anda untuk menyiapkan bisnis dari tantangan baru nantinya.

Hal terpenting yang perlu diingat dari membuat model bisnis, yaitu anggaran yang dibutuhkan oleh perusahaan. Pemahaman realistis tentang anggaran perusahaan merupakan salah satu ciri perencanaan usaha yang baik. Tetapi, jangan lupa untuk menghindari kesalahan lainnya yang telah disebutkan di atas agar perusahaan dapat membuat perencanaan usaha yang sukses.

Salah satu hal yang juga tak boleh dilakukan dengan salah adalah melayani pelanggan. Qiscus hadir untuk membantu bisnis Anda memahami apa yang diinginkan pelanggan dengan teknologi penuh manfaat. Jika Anda membutuhkan solusi untuk memberikan pelayanan pelanggan yang berkualitas melalui percakapan, datang dan katakan kepada kami di sini.

You May Also Like
Telemarketing adalah
Selengkapnya

5 Strategi Sukses Telemarketing Terkini

Telemarketing adalah  strategi marketing dengan menawarkan produk atau jasa kepada pelanggannya melalui telepon. Telemarketing hingga saat ini masih…