Sebagai lembaga negara yang dilahirkan dari reformasi, Komisi Yudisial memiliki dua kewenangan konstitutif, yaitu untuk mengusulkan pengangkatan hakim agung dan mempunyai wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim. Dalam mewujudkan wewenang tersebut, Komisi Yudisial memiliki visi untuk menjadi lembaga yang kredibel untuk akuntabilitas hakim. Lebih dari itu, mengemban tanggungjawab pada negara artinya harus siap juga dalam melayani masyarakatnya. Hal ini diwujudkan dalam salah satu misi dari Komisi Yudisial yaitu penguatan kelembagaan dan pemberdayaan partisipasi publik.
Untuk mewujudkan peradilan yang transparan, Komisi Yudisial membutuhkan elemen masyarakat sebagai mitra utamanya. Dengan adanya misi tersebut, Komisi Yudisial harus selalu berupaya untuk dapat mendekatkan diri dan mendapatkan kepercayaan masyarakat. Salah satu caranya adalah tetap mengikuti perkembangan transformasi digital. Merespon fenomena transformasi digital, Komisi Yudisial mulai memanfaatkan berbagai saluran komunikasi digital untuk menjalankan misinya.
Lalu, bagaimana perjalanan Komisi Yudisial untuk mendekatkan diri dan mendapatkan kepercayaan masyarakat dengan layanannya?
Mendekatkan Diri dengan Masyarakat Melalui Saluran Komunikasi Digital
Mengetahui kebiasaan bermedia masyarakat di Indonesia membuat Komisi Yudisial juga mulai memanfaatkan berbagai kanal komunikasi digital. Demi mengoptimalkan komunikasi dua arah dengan pengguna layanan Komisi Yudisial, maka Komisi Yudisial mulai memanfaatkan teknologi chatbot dan Omnichannel Chat.
Sebelum memanfaatkan chatbot, komunikasi dua arah antara Komisi Yudisial dan pengguna layanannya masih terkendala, salah satunya adalah respon yang cukup lama. Selain itu, respon yang cukup lama ini juga disebabkan oleh agen yang harus membuka banyak aplikasi sekaligus berganti aplikasi secara terus-menerus. Tentu hal ini sangat berdampak pada tingkat keefektifan agen dalam menangani pesan masyarakat yang masuk.
Demi terus memberikan layanan yang terbaik serta menjaga kepercayaan dari para masyarakat, Komisi Yudisial memutuskan untuk mencari solusi yang dapat membantunya dalam mengatasi kendala tersebut. Setelah melalui beberapa pencarian, akhirnya Komisi Yudisial mempercayakan Qiscus sebagai solusi untuk memenuhi kebutuhannya.
Terdapat dua solusi yang diyakini mampu memberi jalan keluar dari kebutuhan yang ada, yakni sebuah dashboard omnichannel chat serta bot yang difasilitasi oleh Qiscus. Adopsi kedua teknologi ini dirasa paling tepat dengan kebutuhan yang ada, seperti alur komunikasi yang lebih efektif dan cepat tanggap. Selain itu, Komisi Yudisial juga merasa bahwa adopsi teknologi dari Qiscus akan dapat menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat secara signifikan.
Saat ini adopsi teknologi omnichannel chat milik Qiscus diimplementasikan sebagai dashboard multi saluran yang akan mensentralisasikan berbagai aplikasi chat ke dalam satu dashboard. Sehingga agen tidak lagi harus membuka banyak aplikasi sekaligus. Sementara itu, adopsi teknologi chatbot Qiscus oleh Komisi Yudisial terimplementasi dalam bentuk virtual assistant atau yang lebih dikenal dengan KYVA (Komisi Yudisial Virtual Assistant).
Apakah KYVA ini? Dan bagaimana implementasinya dalam membantu Komisi Yudisial dalam mengatasi kendalanya?
Mengetahui Lebih Jauh Tentang KYVA (Komisi Yudisial Virtual Assistant)
Seperti yang sudah disebutkan di atas, sampai saat ini, Komisi Yudisial memanfaatkan berbagai media untuk melayani masyarakat di antaranya adalah dengan mengadopsi teknologi chatbot dan Omnichannel Chat. Kedua teknologi yang diadopsi oleh Komisi Yudisial ini, hadir sebagai solusi untuk meningkatkan pelayanan komunikasi terhadap masyarakat.
KYVA (Komisi Yudisial Virtual Assistant) merupakan hasil dari implementasi chatbot yang dilakukan oleh Komisi Yudisial untuk masyarakat agar selalu bisa terus terhubung dengan Komisi Yudisial secara real-time. Hadir dalam bentuk virtual assistant yang terintegrasi dengan chatbot dan Omnichannel Chat, KYVA semakin memudahkan alur komunikasi eksternal. Dengan keunggulan chatbot yang selalu tersedia selama 24/7–adapun layanan yang dilayani langsung mengikuti jam operasional Komisi Yudisial–chatbot tetap mampu memberikan respons cepat secara real-time sehingga masyarakat menjadi lebih leluasa untuk menghubungi Komisi Yudisial kapan pun.
Kecepatan respon, meningkatnya efektivitas waktu dari agen yang bertugas secara tidak langsung menjadikan KYVA sebagai solusi yang mengakomodir kebutuhan alur komunikasi di Komisi Yudisial dalam mendekatkan diri ke masyarakat. Terintegrasinya KYVA (Komisi Yudisial Virtual Assistant) dengan Qiscus Robolabs —no code chatbot— dari Qiscus, sangat membantu Komisi Yudisial dalam menjawab pesan-pesan yang bersifat FAQ (Frequently Asked Questions)
Berbagai kemudahan ini juga semakin terasa karena KYVA juga terintegrasi dengan Qiscus Omnichannel Chat. salah satunya adalah kemudahan agen Komisi Yudisial dalam menjawab pesan-pesan pengguna layanan tanpa perlu membuka beberapa platform sekaligus. Semua kanal komunikasi yang digunakan di Komisi Yudisial dapat diakses cukup dalam satu dashboard saja dengan Qiscus Omnichannel Chat.
Lebih dari itu, kehadiran KYVA juga bukan hanya membantu dalam alur komunikasi eksternal saja, namun juga membantu untuk kebutuhan alur komunikasi internal di Komisi Yudisial. KYVA membantu Komisi Yudisial memenuhi kebutuhan alur komunikasi internal yang memerlukan kecepatan dan ketepatan dalam kegiatan diseminasi informasi.
Meningkatkan Kepercayaan Masyarakat Bersama Qiscus
Baik langsung maupun tidak langsung, solusi Qiscus telah membantu Komisi Yudisial semakin dekat kepada masyarakat dan membantu meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga negara. Hal ini dibuktikan dengan terus meningkatnya traffic chat yang masuk kepada Komisi Yudisial hingga menyentuh angka 50% dibandingkan sebelum memanfaatkan Qiscus Robolabs dan Qiscus Omnichannel Chat.
Kemudahan yang diberikan oleh Qiscus juga dirasa dapat meningkatkan kualitas pelayanan dari Komisi Yudisial secara signifikan dengan proses pelayanan yang lebih cepat dan responsif. Kecepatan, ketepatan serta validitas informasi menjadi kunci utama dalam suatu lembaga untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat, dan Komisi Yudisial berhasil mewujudkan hal tersebut bersama Qiscus.
Dengan Qiscus, Alur Komunikasi Digital Menjadi Lebih Mudah
Sebagai lembaga negara yang menjadi tumpuan masyarakat, Komisi Yudisial perlu mendapatkan dan terus meningkatkan kepercayaan masyarakat dengan hadir di berbagai saluran komunikasi. Secara konsisten Komisi Yudisial menjalankan misinya untuk menjadikan masyarakat sebagai mitra dengan terus berupaya dalam memberikan yang terbaik bagi masyarakat melalui alur komunikasi digital.
Memanfaatkan Qiscus Robolabs dan Qiscus Omnichannel Chat sebagai solusi yang selalu tersedia selama 24/7. Qiscus hadir menyediakan solusi untuk Komisi Yudisial agar dapat mengotomatiskan komunikasi dengan masyarakat. Ingin merasakan kemudahan yang dirasakan Komisi Yudisial untuk lembaga Anda? Mari diskusikan dengan tim kami untuk mengetahui solusi apa yang paling tepat untuk lembaga Anda.