Pengertian dan Cara Menghitung ROI secara Lengkap

ROI adalah
Sumber : Freepik/upklyak

Return on Investment (ROI)  adalah laba atas investasi. Dalam penghitungan ROI, nilai yang dicari adalah persentase keuntungan dari investasi berdasarkan laba keseluruhan dan biaya yang dikeluarkan. Dengan begitu, bisa diketahui dengan jelas tingkat profitabilitas dari suatu investasi.

Dari pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa ROI berguna untuk mengukur efisiensi dari suatu tindakan investasi. Dengan langkah yang terukur, setiap investasi yang dilakukan akan memiliki risiko kerugian yang minim. Potensi keuntungan yang akan diperoleh pun dapat diperkirakan.

Manfaat Mengetahui ROI

1. Manfaat Penghitungan ROI adalah membantu mempertimbangkan kembali rencana investasi suatu aset. Jika nilainya positif, maka itu merupakan pertanda baik. Artinya, investasi yang direncanakan bisa memberikan laba atau setidaknya mengembalikan biaya investasi yang telah dikeluarkan.

2. Semakin tinggi nilai hasil perhitungan yang didapat, semakin baik. Investasi tersebut berpotensi sangat baik. Sementara jika hasil perhitungannya negatif, sebaiknya jangan meneruskan investasi tersebut karena akan menimbulkan kerugian.

3. Penghitungan ROI tidak hanya berguna sebagai bahan evaluasi bagi perusahaan. Orang yang ingin berinvestasi secara individu kepada perusahaan juga bisa melakukan penghitungan ini. Investor yang memahami apa itu ROI akan dapat mengambil keputusan investasi dengan lebih tepat.

4. Analisa ROI juga dapat digunakan untuk mengukur efisiensi tindakan-tindakan yang dilakukan oleh masing-masing divisi atau bagian, yaitu dengan mengalokasikan semua biaya dan modal ke dalam bagian yang bersangkutan.

Baca juga : Pengertian, Jenis, dan Tips Menekan Biaya Produksi

Kelebihan dan Kelemahan Return on Investment (ROI)

ROI adalah
Sumber : Freepik/marnewmy

Ada beberapa kelebihan yang memudahkan Anda menghitung aktiva jika menggunakan ROI, seperti:

  • Memudahkan mengambil keputusan untuk membeli aset, memberikan pendanaan untuk proyek atau program tertentu, atau ketika memutuskan untuk melakukan investasi.
  • Dapat mengukur efisiensi penggunaan modal, produksi, dan penjualan.
  • Bisa membandingkan bisnismu dengan bisnis kompetitor. Tapi, hal ini hanya bisa diraih jika kamu mempunyai data industri hingga kamu dapat menghitung rasio industri terlebih dulu.
  • Dapat digunakan untuk melakukan perencanaan bisnis.

Namun, ROI juga masih mempunyai beberapa kekurangan yang tidak dapat dikendalikan. Adapun beberapa kekurangan ROI adalah:

  • Tidak memasukkan unsur biaya modal ke dalam rumus sehingga nilai ROI yang tinggi belum bisa disebut efektif jika belum dibandingkan dengan biaya modalnya.
  • Persentase yang didapat dari penghitungan ROI tidak selalu bisa dibandingkan dengan kompetitor, karena masing-masing bisnis mempunyai praktik akuntansi dan manajemen yang berbeda-beda.

Faktor yang Memengaruhi ROI

ROI adalah
Sumber : Freepik/jcomp

Ada 2 faktor yang berpengaruh terhadap penghitungan ROI. Perubahan nilai salah satu atau kedua faktor ini akan turut memberi perubahan terhadap ROI yang dihasilkan. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:

1. Tingkat Perputaran Aktiva Operasi (Operating Assets)

Aktiva yang dihitung di sini adalah yang berguna dalam kegiatan operasional atau disebut juga operating assets. Misalnya bangunan, uang, peralatan, hingga aset tak berwujud seperti hak paten. Sementara aset berupa investasi dan sejenisnya yang tidak langsung berdampak terhadap operasional bukan merupakan operating assets.

Menghitung tingkat perputaran operating assets ini bertujuan untuk melihat sejauh mana perusahaan mampu memanfaatkan aset-aset yang dimilikinya. Selain itu, penghitungan ini juga dapat membantu mempertimbangkan perkembangan usaha menuju arah yang lebih maju.

2. Profit Margin

Sementara itu, profit margin dapat diartikan sebagai rasio antara laba bersih dengan penjualan bersih. Artinya, kedua variabel yang dihitung tidak termasuk beban pajak atau semacamnya. Dengan profit margin, akan dapat diketahui besarnya efisiensi sebuah perusahaan.

Hasil penghitungan profit margin menunjukkan berapa keuntungan yang didapat dalam 1 rupiah penjualan. Misalnya nilai profit margin adalah sebesar 25%, maka artinya 1 rupiah penjual mengandung 0,25 rupiah keuntungan. Karena itu, semakin besar hasil penghitungan profit margin, semakin besar pula keuntungan yang didapat.

Cara Menghitung ROI

ROI adalah
Sumber : Freepik/mangostar

Setelah memahami definisi hingga kekurangan dan kelebihan Return on Investment atau ROI, ini saatnya kamu mengetahui bagaimana cara menghitung ROI. Ada beberapa hal yang sebelumnya harus kamu ketahui, yaitu biaya yang akan dihabiskan untuk investasi, pendapatan investasi, dan biasanya termasuk berapa lama waktu yang dibutuhkan hingga biaya tersebut dikembalikan (returned). Ini adalah rumus ROI:

Contoh kasus ROI 1:

Sebagai investor, kamu ingin melakukan investasi saham sebanyak 30.000 lembar dengan harga Rp 1.500,- per lembar. Dua tahun kemudian kamu ingin menjual saham tersebut senilai Rp 3.500,- per lembar. Berapa ROI yang didapatkan?

Diketahui:

Total pendapatan investasi = 30.000 x 3.500 = Rp 105.000.000,-

Biaya investasi = 30.000 x 1.500 = Rp 45.000.000,-

Berdasarkan perhitungan di atas, kamu mendapatkan nilai ROI sebesar 1.3 kali atau keuntungan dari investasi sebesar 133% dari modal awal.

Contoh kasus ROI 2:

Kamu ingin membeli mesin percetakan seharga Rp 170 juta. Mesin ini bisa menghemat penggunaan tenaga kerja hingga 7 orang dan gaji setiap tenaga kerja sebesar Rp 2.5 juta per orang. Berapa ROI selama setahun?

Diketahui:

Total pendapatan investasi = 7 x 2.500.000 x 12 = Rp 210.000.000,-

Biaya investasi = Rp 170.000.000,-

Berdasarkan perhitungan di atas, kamu hanya mendapat 23.5% dari modal awal yang kamu keluarkan untuk investasi ini, artinya kamu menderita kerugian karena hanya mendapat nilai ROI sebesar 0.235 kali dari modal awalmu.

Baca Juga : Cara Mudah Menghitung Laba Bersih dan Kotor dalam Perusahaan

Meningkatkan ROI dari Customer Experience

Menghubungkan metrik pengalaman pelanggan Anda dengan data keuangan terkadang dapat menimbulkan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban. Misalnya, apakah menjawab email lebih cepat benar-benar membantu Anda mempertahankan pelanggan lebih lama? Dan, berapa banyak lagi yang akan dibelanjakan pelanggan jika Anda menyederhanakan proses pembayaran?

Cara terbaik untuk menemukan jawaban atas pertanyaan seperti ini adalah dengan memanfaatkan mesin penjawab otomatis dan mendengarkan keluhan dan harapan pelanggan secara langsung. Platform digital multichannel seperti Qiscus membantu bisnis memahami suara pelanggan dalam skala besar, Qiscus akan membantu untuk mengetahui hal apa yang paling diinginkan oleh para pelanggan untuk usaha Anda. Anda juga dapat menautkan data pembelanjaan pelanggan dengan berbagai metrik untuk menentukan dengan jelas ROI strategi layanan pelanggan perusahaan Anda. Agar terus mendapatkan hasil yang maksimal dari customer, penting bagi bisnis untuk mengetahui apa yang sebenarnya diinginkan oleh konsumen. Qiscus hadir untuk membantu bisnis Anda memahami apa yang diinginkan pelanggan dan menyediakan solusi yang paling tepat. Jika Anda membutuhkan solusi untuk menyampaikan harapan pelanggan Anda melalui percakapan, datang dan katakan kepada kami di sini.

You May Also Like