Membangun hubungan jangka panjang yang bernilai bisa Anda lakukan dengan cara membangun community marketing. Di mana menempatkan pelanggan dalam peran aktif sebagai bagian dari komunitas brand.
Pendekatan ini mengutamakan keterlibatan pelanggan dan menciptakan nilai jangka panjang melalui interaksi yang bermakna. Bagi manajer yang berpikir strategis, community marketing menawarkan kesempatan untuk membangun loyalitas yang kuat, meningkatkan retensi, dan menciptakan brand advocacy secara alami.
Pada artikel ini kita bersama-sama akan mempelajari apa itu community marketing hingga strategi yang bisa dipakai untuk membangun sebuah komunitas untuk brand Anda.
Table of Contents
Apa itu Community Marketing
Community marketing adalah sebuah strategi yang fokus pada manajemen pelanggan yang loyal terhadap brand Anda. Singkatnya, pelanggan loyal akan dibuatkan sebuah wadah yakni komunitas untuk membangun interaksi lebih dalam antara brand dan pelanggan.
Tujuan utamanya bukan hanya penjualan, tetapi membangun interaksi yang otentik dan terus menerus dengan pelanggan. Bisnis bisa memanfaatkan saluran komunikasi digital, pertemuan secara offline, atau aplikasi khusus untuk membangun komunitas mereka.
Community marketing memungkinkan brand untuk terhubung secara mendalam dengan pelanggannya, menciptakan dialog yang bersifat dua arah, dan mendengarkan kebutuhan pelanggan.
Manfaat Community Marketing
Manfaat dari penerapan community marketing melampaui hanya peningkatan penjualan jangka pendek. Beberapa manfaat utamanya meliputi.
1. Meningkatkan Keterlibatan Pelanggan
Pelanggan yang menjadi dari bagian komunitas cenderung lebih terlibat dan loyal karena mereka merasa memiliki kedekatan secara emosional dengan brand. Hal ini memperkuat loyalitas karena pelanggan tidak hanya membeli produk atau layanan, tetapi juga terhubung dengan nilai-nilai brand.
Semakin dalam keterlibatan ini, semakin besar kemungkinan pelanggan untuk berpartisipasi dalam diskusi, memberikan umpan balik, dan memperkuat hubungan jangka panjang.
2. Inovasi Berbasis Pelanggan
Komunitas pelanggan adalah sumber data yang kaya. Melalui interaksi di dalam komunitas, perusahaan dapat mengamati tren, kebiasaan, dan kebutuhan yang mungkin tidak terdeteksi melalui survei pelanggan pada umumnya.
Ini memungkinkan perusahaan untuk merespon dengan cepat terhadap masalah, memperbaiki kelemahan, dan bahkan menemukan peluang untuk inovasi produk baru yang sesuai dengan kebutuhan nyata pelanggan.
3. Membentuk Brand Advocacy
Ketika pelanggan merasa didengar dan dihargai dalam komunitas, mereka cenderung secara alami menjadi pendukung setia brand. Para advocate ini sering kali berbagi pengalaman positif mereka dengan orang lain.
Brand advocacy yang kuat dapat memperluas jangkauan merek secara signifikan, mempercepat pertumbuhan pelanggan baru, dan membangun reputasi brand yang autentik dan terpercaya di pasar.
4. Meningkatkan Customer Lifetime Value
Pelanggan yang terlibat aktif dalam komunitas cenderung memiliki keterikatan yang lebih kuat dengan brand, yang berimbas pada perilaku belanja mereka. Mereka lebih sering melakukan pembelian, berpartisipasi dalam promosi eksklusif, dan lebih tertarik untuk mencoba produk atau layanan baru yang diluncurkan oleh brand.
Dengan interaksi yang intensif di komunitas, perusahaan juga dapat mempersonalisasi penawaran mereka, menciptakan pengalaman yang lebih relevan, dan memperbesar potensi customer lifetime value.
5. Merespon Krisis Lebih Mudah
Dalam situasi krisis atau perubahan besar, komunitas dapat menjadi platform untuk menjaga komunikasi terbuka dengan pelanggan, mengelola ekspektasi, dan memberikan informasi langsung. Hal ini membantu memitigasi dampak negatif dan menjaga reputasi brand.
6. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Komunitas menyediakan ruang untuk dukungan peer-to-peer, di mana pelanggan dapat membantu satu sama lain. Ini tidak hanya mengurangi beban layanan pelanggan, tetapi juga meningkatkan kepuasan karena pelanggan mendapatkan solusi cepat dan tepat dari sesama anggota.
Strategi Membangun Community Marketing
Membangun community marketing yang efektif memerlukan strategi yang terstruktur dan berorientasi pada pengalaman pelanggan. Berikut beberapa strategi yang bisa diterapkan.
1. Membangun Interaksi di Semua Saluran Komunikasi
Dengan pendekatan omnichannel, pelanggan dapat berinteraksi melalui media sosial, aplikasi pesan, atau email, tanpa mengalami hambatan. Qiscus menawarkan platform omnichannel yang memungkinkan bisnis untuk mengelola semua interaksi pelanggan dalam satu sistem terpadu.
Hal ini memungkinkan respons yang cepat, konsisten, dan personal, meningkatkan rasa keterlibatan dan kepercayaan pelanggan. Dengan tersedianya berbagai saluran ini, pelanggan merasa lebih leluasa untuk berpartisipasi dalam komunitas, meningkatkan peluang keterlibatan jangka panjang.
2. Personalisasi Pengalaman Pelanggan
Personalisasi merupakan kunci dalam membangun hubungan yang kuat dalam komunitas. Dengan memanfaatkan data dari interaksi komunitas, brand dapat menciptakan pengalaman yang lebih sesuai dengan kebutuhan individu pelanggan.
Gunakan Qiscus AI yang bisa mengatur pesan sesuai dengan persona brand Anda. Tidak hanya mempermudah Anda memberikan respon otomatis, namun juga relevan karena sudah disesuaikan dengan persona buyer dan brand Anda.
3. Mendorong Keterlibatan Aktif melalui Konten Eksklusif
Strategi lain yang efektif dalam membangun komunitas adalah dengan memberikan nilai tambah kepada anggota melalui konten eksklusif. Misalnya, brand dapat menyelenggarakan event online khusus anggota komunitas, memberikan akses awal ke produk baru, atau berbagi wawasan mendalam yang tidak tersedia bagi publik.
4. Menciptakan Ruang untuk Umpan Balik yang Transparan
Pelanggan yang merasa didengarkan cenderung lebih loyal dan terlibat. Menciptakan saluran khusus untuk mengumpulkan umpan balik dalam komunitas membantu brand memahami kebutuhan dan kekhawatiran pelanggan secara lebih langsung.
Gunakan aplikasi survey yang langsung terintegrasi dengan saluran komunikasi Anda. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan umpan balik pelanggan dengan cepat dan mendapatkan analisa hasil yang tidak kalah cepat juga.
5. Membentuk Sub-Komunitas Berdasarkan Minat atau Preferensi
Komunitas yang besar dapat dipecah menjadi sub-komunitas yang lebih kecil berdasarkan minat atau preferensi tertentu, seperti produk, demografi, atau topik spesifik. Dengan cara ini, pelanggan dapat lebih mudah terhubung dengan individu yang memiliki minat yang sama, memperkuat keterlibatan dan relevansi komunitas.
Jika menggunakan omnichannel chat, Anda bisa mengatur sub komunitas ini melalui pengelompokan pelanggan. Anda bisa menyortir data anggota komunitas untuk kemudian dikelola secara khusus melalui omnichannel chat.
6. Memberikan Apresiasi Kepada Anggota Aktif
Memberikan reward kepada anggota komunitas yang paling aktif dapat meningkatkan keterlibatan dan motivasi. Insentif seperti poin loyalitas, diskon, atau akses eksklusif ke acara tertentu mendorong anggota komunitas untuk lebih sering berpartisipasi dan berbagi pengalaman mereka.
7. Kolaborasi dengan Key Opinion Leaders (KOL)
Mengundang influencer atau KOL yang relevan untuk berpartisipasi dalam komunitas dapat meningkatkan kredibilitas dan jangkauan brand. Kehadiran mereka memberikan dorongan pada keterlibatan komunitas, karena pelanggan cenderung lebih tertarik mengikuti diskusi atau acara yang dihadiri oleh figur publik yang mereka hormati.
Contoh Penerapan Community Marketing yang Berhasil
Banyak perusahaan yang telah sukses menerapkan community marketing sebagai bagian integral dari strategi bisnis mereka. Berikut beberapa contohnya.
1. Rubi Community by Avoskin
Rubi merupakan salah satu contoh sukses community marketing yang dikembangkan oleh Avoskin. Di dalam komunitas tersebut, anggota akan diberi wadah untuk berdikusi mengenai pemberdayaan perempuan, kesehatan perempuan, dan tentu saja kesehatan kulit serta kecantikan.
Di setiap tahunnya, Avoskin akan membuka kesempatan bagi pelanggan mereka untuk ikut bergabung dan mendapatkan benefit di dalamnya.
2. NikePlus
NikePlus menawarkan program keanggotaan yang tidak hanya memberikan diskon, tetapi juga akses ke event khusus dan konten eksklusif, sehingga pelanggan merasa istimewa dan terus terlibat dengan brand.
3. Lemonilo
Lemonilo mewadahi pelanggan untuk berbagi edukasi mengenai gaya hidup sehat. Komunitas ini mayoritas beranggotakan ibu-ibu yang ingin berbagi dan belajar menjalani gaya hidup sehat dan menyajikan makanan yang sehat untuk keluarga.
Kesimpulan
Community marketing adalah strategi yang efektif untuk membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan, bukan hanya sebagai cara meningkatkan penjualan jangka pendek, tetapi untuk menciptakan keterlibatan yang mendalam dan otentik.
Qiscus, sebagai platform omnichannel, menawarkan berbagai fitur untuk mendukung keberhasilan strategi community marketing, terutama dalam meningkatkan pengalaman pelanggan dan efisiensi operasional. Community marketing yang didukung oleh solusi omnichannel, personalisasi, dan analytics ini memberikan fondasi yang kokoh untuk pertumbuhan bisnis dan loyalitas pelanggan.
Hubungi kami di sini dan temukan bagaimana Qiscus dapat mengubah cara Anda berinteraksi dengan pelanggan.