7 Perubahan Kebiasaan Pelanggan di Bulan Puasa 2023

Perubahan kebiasaan pelanggan pada bulan puasa 2023

Bulan Puasa 2023 atau Ramadan menjadi bulan istimewa. Dikatakan istimewa lantaran hadirnya bulan puasa selama ini memberikan perubahan gaya hidup pada masyarakat, apalagi di Indonesia dengan penduduk yang mayoritas beragama Islam.

Fenomena perubahan gaya hidup saat Ramadan ini sendiri juga telah ditangkap oleh bisnis kebanyakan dan direspon dengan baik untuk mendapatkan keuntungan bisnis. Bagi Anda pemilik bisnis atau marketer yang ingin memanfaatkan momentum Ramadan, ada baiknya Anda mulai mempersiapkan diri mulai dari 2 minggu sebelum Ramadan. Minimal, Anda telah membuat strategi marketing yang matang untuk bulan puasa.

Perubahan Kebiasaan di Bulan Ramadan Pasca Pandemi

Seperti apa yang telah kita ketahui, pada tahun 2020 hingga 2022 pandemi melanda seluruh dunia. Semua aktivitas individu dan kelompok mendapatkan dampak serius dari pandemi tersebut, tak terkecuali budaya atau kebiasaan saat Ramadan.

Pada bulan puasa 2023 ini, dapat dilihat juga pandemi telah mereda. Kebijakan lockdown, menjaga jarak, dan memakai masker pun sudah mulai dihapuskan. Hanya saja, hilangnya pandemi dan kebijakan ini bukan berarti akan mengubah kebiasaan masyarakat secara signifikan.

New normal pada bulan puasa 2023 diprediksi akan masih berjalan. Masyarakat dinilai masih terbiasa dengan aktivitas di dunia digital seperti mencari informasi di media sosial dan berkomunikasi melalui platform digital favorit mereka. Hal ini dibuktikan dengan riset dari Inmobi pada tahun 2023, yang menunjukkan jika 98% responden mereka lebih suka mengakses informasi melalui gadget mereka.

Hal ini dapat diartikan paparan terhadap produk, komunikasi, dan paparan berita mayoritas mereka dapatkan melalui smartphone atau pun komputer mereka. Semua perubahan ini kemudian perlu Anda ketahui sebagai pemilik bisnis atau marketer untuk memberikan respon dan memasarkan produk tepat pada sasaran.

Aktivitas digital yang berubah pada bulan puasa 2023 ini juga akan mempengaruhi gaya hidup atau aktivitas pelanggan Anda secara keseluruhan.

1. Kebiasaan Belanja Online

Aktivitas digital yang berubah akan meningkatkan pola konsumtif pelanggan dalam berbelanja online saat Ramadan. Google mencatat pada tahun 2022, 78% masyarakat Indonesia lebih memilih berbelanja online.

Kebiasaan ini lahir karena kemudahan pelanggan dalam mengakses informasi produk yang mereka inginkan. Apalagi saat ini beberapa brand sudah mulai menggunakan digital ads hingga WhatsApp Marketing untuk promosi produk mereka. Melalui link yang disematkan pada call to action (CTA), pelanggan menjadi lebih mudah dalam mengakses produk.

BACA JUGA: 7 Cara Maksimalkan WhatsApp Marketing saat Bulan Puasa 2023

Di sini Anda bisa mulai dalam mempersiapkan performa marketplace Anda dalam menyambut bulan puasa 2023. Di sisi lain, Anda juga bisa menambah channel promosi baru seperti WhatsApp Marketing untuk menjangkau lebih luas lagi.

2. Kegiatan Keagamaan

Bulan Ramadan dimaknai sebagai bulan dalam mengumpulkan pahal sebanyak-banyaknya. Maka dari itu saat Ramadan tiba akan ada kegiatan keagamaan yang masiv dilakukan. Tidak hanya salat tarawih, namun juga kegiatan donasi, pengajian, dan yang sejenis.

Momen ini bisa Anda respon dengan membuat kegiatan serupa yang melibatkan pelanggan. Buatlah event seperti donasi dan pengajian untuk menarik perhatian pelanggan. Berikan fasilitas mereka untuk beribadah dan mengumpulkan pahala.

Dari kegiatan ini, Anda bisa mendapatkan kontak mereka yang kemudian bisa menjadi leads penjualan. Di sisi lain, citra perusahaan Anda akan naik karena sudah mau berpartisi pada kegiatan keagamaan saat Ramadan.

3. Jam Produktif

Pada waktu-waktu normal, jam produktif masyarakat akan dimulai pada pukul 8 pagi hingga pukul 6 sore. Namun saat Ramadan, jam produktif akan berubah seiring dengan kegiatan sahur dan buka puasa.

Adanya sahur akan membuat pelanggan beraktivitas pada jam-jam sebelum waktu shubuh. Jam produktivitas mereka akan lebih panjang dengan adanya salat tarawih dan kegiatan buka puasa bersama.

BACA JUGA: 10 Ide Bisnis yang Tidak Biasa di Bulan Puasa 2023, Pasti Laku

Kegiatan-kegiatan ini lah yang akan membuat pelanggan selalu aktif dan terpaksa mengakses gadget mereka. Melalui perubahan jam produktif ini Anda bisa mengatur ulang jam broadcast pesan promosi selama Ramadan.

4. Permintaan Makanan Ringan yang Meningkat

Meskipun menjalani puasa, namun permintaan makanan ringan saat Ramadan dipastikan akan meningkat. Apalagi jika merujuk pada shunah saat puasa, umat Islam dishunahkan dulu untuk mengakhiri puasa dengan memakan takjil seperti kurma dan makanan ringan yang lain.

Maka dari itu fenomena pasar Ramadan yang berisi penjual takjil dan makanan ringan terjadi. Bagi Anda yang memiki bisnis makanan kecil, Anda bisa mulai membuat strategi marketing yang mumpuni agar bisa meraup keuntungan maksimal saat Ramadan.

5. Menaikkan Anggaran Belanja

Inmobi dalam risetnya untuk bulan puasa 2023 memaparkan jika 68% respondennya memilih untuk menaikkan anggaran belanja untuk kebutuhan Ramadan dan Lebaran. Dari data ini menunjukkan jika tingkat konsumsi pelanggan saat Ramadan sudah pasti meningkat. Mereka memiliki kebutuhan untuk belanja kebutuhan primer, sekunder, bahkan tersier untuk merayakan bulan Ramadan.

BACA JUGA: 8 Benefit WhatsApp Marketing untuk Tingkatkan Penjualan

Perubahan kebiasaan ini harus Anda respon dengan menaikkan budget marketing Anda juga. Coba lakukan penetrasi di channel atau media yang belum pernah Anda gunakan. Jika Anda bingung, kami menyarankan Anda untuk menggunakan WhatsApp Marketing. Sifatnya yang personal, akan membuat pelanggan mau untuk terhubung dengan Anda dan mengenal produk Anda lebih jauh.

6. Eksplorasi Brand Baru

Pada saat Ramadan, pelanggan akan menghabiskan uangnya untuk kebutuhan Ramadan. Akan muncul kebutuhan-kebutuhan baru yang sebelumnya belum mereka beli pada hari-hari biasanya. Di sini, pelanggan akan memilih untuk mencari produk yang mereka butuhkan dari berbagai brand yang ada.

Eksplorasi yang dilakukan pelanggan ini berkaitan dengan keinginan untuk mendapatkan benefit baru dari produk yang mereka butuhkan serta diskon yang akan mereka dapat. Inmobi dalam hasil risetnya juga menjabarkan 72% respondennya lebih suka berbelanja produk dari brand baru.

Melihat perubahan ini, menjadi kesempatan Anda untuk mendekati pelanggan. Agar bisa mendekati pelanggan lebih cepat dan efektif, Anda perlu melakukan personalisasi pesan marketing Anda. McKinsey dalam risetnya pada tahun 2021 melaporkan jika pelanggan menyukai pesan promosi yang dipersonalisasi.

Kebutuhan personalisasi sendiri ini bisa Anda dapatkan dalam digital ads. Anda bisa mengatur penerima dengan karakteristik yang sesuai dengan buyer persona Anda. Jika tidak, Anda bisa melakukan penetrasi secara langsung menggunakan WhatsApp Marketing. WhatsApp Marketing menawarkan fitur template pesan dan kategorisasi pelanggan untuk mendukung pesan promosi Anda yang lebih personal dan sesuai buyer persona.

7. Konsumsi Media dan Konten

Semua perubahan di atas dipengaruhi oleh perubahan konsumsi media dan konten pelanggan selama Ramadan. Merujuk dari jam produktivitas mereka, konsumsi media saat Ramadan akan cenderung meningkat. Di sisi lain perubahan konsumsi konten dari konten umum, mereka akan memberikan perhatian lebih kepada konten berbau Ramadan, ibadah, dan turunannya.

BACA JUGA: 12 Cara Agar Promosi Lewat WhatsApp Marketing Dilirik Pelanggan

Di sini juga dapat diartikan jika peran media dan konten atau pesan untuk promosi Ramadan berperan besar. Anda perlu melakukan riset penggunaan media sederhana untuk kemudian mengetahui media apa yang banya diakses oleh pelanggan saat Ramadan.

Pada hari biasa sendiri, WhatsApp menduduki posisi pertama sebagai media yang paling banyak digunakan dengan pengguna aktif lebih dari 2 miliar di seluruh dunia. Ditambah WhatsApp memiliki open rate 90% dan lebih besar dibanding email.

Seperti apa yang sudah dipaparkan sebelumnya, WhatsApp menawarkan benefit personalisasi pesan sesuai dengan buyer persona Anda. Dengan WhatsApp Marketing, Anda bisa melakukan personalisasi pesan dan menjangkau pelanggan lebih luas lagi.

Merespon Perubahan Kebiasaan Pelanggan dengan WhatsApp Marketing

Berdasarkan paparan di atas, perubahan-perubahan yang terjadi di Ramadan harus segera disikapi jika ingin mendapatkan keuntungan maksimal saat Ramadan. Selain meresponnya dengan strategi marketing, Anda juga membutuhkan channel pendukung strageti marketing Ramadan Anda. Merujuk pada perubahan yang ada, WhatsApp Marketing bisa menjadi opsi yang paling cocok untuk melakukan penetrasi kepada pelanggan.

WhatsApp Marketing selain mendukung personalisasi, WhatsApp Marketing juga memberikan benefit untuk merespon pesan lebih cepat melalui integrasi dengan chatbot, menciptakan alur kerja otomatis, hingga mendukung Anda untuk melakukan cross selling dan upselling produk. Tertarik untuk menggunakan WhatsApp Marketing saat Ramadan? Coba gratis di sini.

You May Also Like