Untuk mengontrol keuntungan perusahaan selama periode tertentu, pelaku bisnis perlu mengetahui data penjualan produk atau layanan. Itulah kenapa Anda perlu membaca data ini dengan cepat dan tepat tanpa harus menunggu laporan akhir periode. Sehingga Anda harus mengetahui metode pipeline sales. Pipeline adalah istilah bahasa Inggris yang berarti saluran pipa dan sales berarti penjualan. Ketika digabungkan, pipeline sales adalah metode pengolahan data penjualan dari prospek yang ada. Hampir sama dengan sales funnel, namun penggunaan keduanya berbeda.
Baca Juga: Memahami Sales Funnel: Pengertian dan Strateginya Dalam Bisnis
Meskipun pada perkembangannya, tahap penjualan ini tidak harus selalu berupa ‘pipa’. Karena kata “pipa” hanya istilah yang lebih mudah untuk menggambarkan metode penyajian data ini. Tentu saja hal ini untuk mempermudah pelaku bisnis membacanya. Secara garis besar, pipeline sales adalah representasi visual mengenai prospek berpotensi yang sedang menuju atau sudah melakukan pembelian produk atau layanan. Data ini juga membantu tim penjualan mengetahui jumlah penjualan produk lebih cepat karena penyajiannya yang mudah dibaca. Berikut ini adalah komponen pipeline sales sekaligus tahapan pembuatannya.
Tahapan Pembuatan Pipeline Sales
1. Prospecting
Prospecting adalah menemukan prospek yang potensial menjadi pelanggan atau konsumen bisnis Anda. Prospek sendiri merupakan peluang yang muncul atau dimunculkan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam hal ini adalah keuntungan dari pembelian pelanggan atas produk atau layanan. Sesuai dengan definisinya, prospek dapat dibuat oleh perusahaan atau bisa juga ditemukan oleh perusahaan. Sehingga muncul 3 kategori prospek, yaitu:
- Cold leads, yaitu prospek yang paling umum atau target pasar paling luas bagi bisnis.
- Warm leads, yaitu prospek yang potensial membeli produk atau layanan bisnis namun belum melakukannya.
- Hot leads, yaitu prospek yang menemukan produk bisnis karena mereka sedang membutuhkannya sehingga mereka siap melakukan pembelian.
Perusahaan perlu mencari prospek dari awal, yaitu cold leads dan bertahap hingga mendapat hot leads yang mampu mendatangkan profit. Kerja sama antara tim pemasaran dan tim penjualan akan sangat dibutuhkan.
2. Qualifying
Setelah menemukan prospek yang dituju, kemudian Anda membuat kualifikasi. Tahapan ini akan sangat terbantu jika Anda sudah melakukan riset pasar sebelumnya. Karena dari semua prospek yang diperoleh, tentu tidak semuanya bisa menjadi prospek potensial. Namun waktu yang dimiliki untuk menindaklanjuti mereka terbatas. Oleh karena itu, dengan adanya proses kualifikasi, Anda dapat fokus pada prospek prioritas saja.
3. Contacting
Langkah berikutnya adalah menghubungi atau melakukan kontak dengan prospek yang potensial. Pada tahapan ini, perusahaan harus mampu memberikan kesan pertama yang baik bagi para pelanggan. Untuk praktiknya, Anda dapat berinteraksi langsung dengan pelanggan melalui berbagai macam platform. Nampaknya, platform media sosial dan aplikasi pesan singkat sedang banyak digunakan beberapa tahun terakhir.
4. Building Relationship
Ketika kontak pertama telah dilakukan, tentu Anda akan mendapatkan beberapa prospek yang tertarik dengan produk atau layanan bisnis. Langkah berikutnya adalah membangun hubungan baik dengan pelanggan. Sudah banyak penjelasan mengenai pentingnya membangun hubungan baik dengan pelanggan. Jadi, tunggu apa lagi? Praktikkan hal ini untuk mendapatkan manfaat besar dari pengelolaan hubungan pelanggan yang baik. Jika perlu, gunakan bantuan Qiscus untuk mengelola interaksi pelanggan dan bisnis, khususnya dalam percakapan online.
5. Proposal Made
Dari hubungan yang baik di atas, Anda akan lebih mudah melakukan penawaran produk kepada pelanggan. Berawal dari deskripsi produk secara umum, Anda dapat meningkatkan jenis informasi. Misalnya dengan menyampaikan keunggulan produk Anda dibanding produk lain yang hampir sama, potongan harga spesial, jaminan uang kembali apabila tidak memuaskan, dan masih banyak lagi bentuknya. Pada prinsipnya, Anda harus menarik minat prospek untuk melakukan pembelian.
6. Closing
Saat proposal Anda diterima, maka prospek akan resmi menjadi pelanggan atau konsumen karena telah memutuskan untuk melakukan pembelian. Artinya, pipeline sales Anda telah selesai untuk pelanggan tertentu. Jika prospek akhirnya memutuskan untuk tidak membeli, maka segeralah berpindah pada prospek potensial lainnya. Hal ini juga berlaku bagi prospek yang tidak segera menentukan keputusan.
Fungsi Pipeline Sales
Tidak hanya sekedar jumlah produk atau layanan yang berhasil laku, data penjualan juga akan memengaruhi sebagian besar keputusan bisnis. Termasuk keputusan terkait produksi, pemasaran, dan sebagainya. Berikut ini adalah beberapa fungsi pipeline sales dalam bisnis:
1. Mengurangi Kemungkinan Prospek Terabaikan
Karena semua prospek terpilih yang masuk dikelola dengan baik, kemungkinan adanya prospek yang terabaikan akan semakin kecil atau tidak ada. Apabila ada prospek yang terlewat atau lama tidak melakukan interaksi, Anda akan segera mengetahuinya. Sehingga proses follow up akan lebih cepat dikerjakan.
2. Meningkatkan Penyajian Data Penjualan Real Time
Karena sistem pipeline sales sudah banyak dilakukan dengan teknologi digital yang efektif dan efisien, Anda dapat mengaksesnya dimanapun. Banyak platform yang membantu Anda untuk membaca data ini secara real time. Selama ada jaringan internet, Anda dapat memantaunya kapanpun dan dimanapun.
3. Mempercepat Layanan untuk Hot Leads
Ketika perusahaan memiliki data hot leads yang terukur dan valid, proses pelayanan dapat dilakukan secara fokus dan terperinci. Tidak hanya mendatangkan keuntungan dengan cepat, perusahaan juga dapat membuat mereka sebagai pelanggan setia. Loyalitas pelanggan merupakan kunci bagi keberhasilan bisnis.
Itu tadi adalah info lengkap seputar pipeline sales dan tahapan pembuatannya. Setelah pembahasan di atas, apakah Anda akan mulai menerapkan pengolahan data penjualan ini? Hal yang harus diketahui saat akan menerapkannya adalah mengenali konsep bisnis Anda. Jika bisnis Anda memang harus mengolah banyak sekali data pelanggan dalam periode tertentu, jangan ragu untuk menggunakan teknologi yang tepat.
Baca Juga: Perhatikan 7 Langkah Memulai Digitalisasi Bisnis Ini dan Mulailah Segera!
Hampir sama dengan pipeline sales, pengelolaan interaksi dengan pelanggan juga harus dilakukan dengan efektif dan efisien. Salah satu solusinya adalah dengan fitur canggih percakapan pelanggan dan pebisnis yang dimiliki Qiscus. Anda dapat mengalihkan percakapan yang membutuhkan penanganan khusus dengan cepat tanpa harus membuka banyak dashboard atau aplikasi. Dengan begitu, proses pengambilan keputusan pembelian oleh pelanggan akan lebih cepat. Temukan manfaat Qiscus dengan mengunjungi kami di sini.