8 Langkah Merancang Jadwal Shift Kerja Customer Service yang Efisien

Jadwal shift kerja customer service.

Jadwal shift kerja customer service yang buruk akan berdampak pada pembengkakan biaya operasional dan kualitas layanan yang menurun. Lebih parahnya, Anda berisiko kehilangan pelanggan dan talenta terbaik hanya karena manajemen waktu yang kurang optimal.

Sebagai manajer customer service yang menyediakan layanan 24/7 Anda perlu mempelajari bagaimana membuat jadwal shift kerja customer service yang tepat. Artikel ini akan membekali Anda dengan insight dan strategi untuk merancang jadwal shift kerja yang mengoptimalkan cakupan layanan, efisiensi operasional, sekaligus menjaga kesejahteraan tim Anda.

Apa Itu Jadwal Shift Kerja Customer Service

Jadwal shift kerja customer service adalah penentuan periode waktu kerja yang berbeda bagi agen customer service dalam sehari atau seminggu. Tujuannya sangat jelas, yaitu memastikan ketersediaan staf yang memadai di setiap waktu untuk melayani pelanggan secara optimal.

Pembuatan jadwal shift kerja customer service juga harus dilakukan sambil tetap mematuhi regulasi ketenagakerjaan yang berlaku. Ini adalah fondasi operasional layanan pelanggan yang lancar, terutama bagi bisnis yang menawarkan dukungan di luar jam kerja tradisional.

Mengapa Jadwal Shift Kerja yang Efektif itu Krusial?

Dari mulai kepuasan kerja agen hingga mengikuti regulasi pemerintah merupakan alasan penting mengapa membuat jadwal shift kerja customer service yang adil adalah sebuah keharusan, berikut penjelasannya.

1. Tingkatkan Kepuasan Pelanggan

Jadwal yang efektif memastikan agen selalu tersedia saat pelanggan butuh bantuan, terutama di jam-jam sibuk. Ini berarti respons lebih cepat dan dukungan tepat waktu, yang secara langsung meningkatkan kepuasan pelanggan. Pelanggan yang dilayani baik tanpa menunggu lama cenderung jadi lebih setia.

2. Efisiensi Operasional

Dengan memetakan kebutuhan staf berdasarkan volume interaksi historis, Anda bisa mengoptimalkan alokasi sumber daya agen. Ini bantu hindari overstaffing (boros) atau understaffing (antrian permintaan menumpuk). Efisiensi ini berdampak langsung pada biaya operasional.

3. Jaga Kesejahteraan dan Motivasi Agen

Jadwal yang terencana baik bantu cegah burnout pada agen. Dengan distribusi beban kerja yang adil, waktu istirahat cukup, dan work-life balance yang lebih baik, Anda bisa tingkatkan motivasi dan kepuasan kerja agen. Agen yang bahagia dan sehat cenderung memberikan layanan lebih baik dan bertahan lebih lama.

4. Kontrol Pengelolaan Biaya

Jadwal yang efisien secara langsung meminimalisir biaya lembur yang tidak perlu. Dengan prediksi kebutuhan staf akurat, Anda bisa alokasikan sumber daya optimal, hindari mengeluarkan biaya berlebih untuk jam kerja tambahan yang sebenarnya bisa dicegah. Ini membantu efisiensi anggaran customer service.

5. Patuhi Regulasi Ketenagakerjaan 

Merancang jadwal secara cermat memastikan Anda sepenuhnya mematuhi semua undang-undang dan regulasi ketenagakerjaan yang berlaku. Ini termasuk batas jam kerja maksimum per hari/minggu, waktu istirahat wajib, dan aturan lembur yang ketat.

Kepatuhan ini bukan hanya soal menghindari sanksi hukum dan denda besar, tapi juga fundamental untuk menjaga reputasi etis perusahaan Anda sebagai tempat kerja yang bertanggung jawab dan adil. Mengabaikan aspek ini bisa berakibat serius pada legalitas dan citra merek.

Tipe-tipe Jadwal Shift Kerja Customer Service

Ada berbagai model jadwal shift yang bisa Anda pertimbangkan. Setiap model punya kelebihan dan kekurangannya sendiri, yang mempengaruhi efisiensi operasional dan kesejahteraan agen.

1. Shift Tetap (Fixed Shifts)

Dalam model ini, agen selalu bekerja di jam yang sama setiap hari atau minggu (misalnya, selalu shift pagi dari 08.00-16.00). Ini memberikan stabilitas dan rutinitas bagi agen, memudahkan mereka merencanakan kehidupan pribadi dan kegiatan di luar pekerjaan.

Namun, model ini kurang fleksibel untuk menutupi peak hours yang mungkin bervariasi sepanjang hari atau minggu. Beberapa shift, seperti malam atau dini hari, mungkin juga kurang diminati dan sulit diisi secara konsisten.

2. Shift Bergilir (Rotating Shifts)

Agen dalam model ini berganti shift secara berkala, misalnya setiap minggu agen akan berpindah dari shift pagi ke siang, lalu ke malam. Model ini memastikan semua agen berbagi beban shift yang kurang populer, dan sangat efektif untuk memberikan cakupan layanan 24/7 secara merata.

Meskipun begitu, shift bergilir bisa mengganggu ritme sirkadian dan kehidupan pribadi agen karena kurangnya konsistensi jam tidur dan aktivitas. Ini seringkali menjadi keluhan utama agen dan bisa mempengaruhi work-life balance mereka.

3. Split Shifts

Jam kerja agen dalam split shifts dibagi menjadi dua atau lebih bagian dengan jeda panjang di antaranya (misalnya, masuk pagi, istirahat lama di siang hari, lalu masuk lagi sore/malam). Model ini sangat efektif untuk menutupi dua peak hours dalam satu hari dengan staf yang sama tanpa biaya lembur, ideal untuk jam-jam sibuk pagi dan sore.

Akan tetapi, split shifts bisa sangat melelahkan dan mengganggu bagi agen. Ada “deadth time” yang panjang di tengah hari yang sulit dimanfaatkan secara produktif, dan bisa memutus alur kegiatan pribadi mereka, berpotensi menurunkan kepuasan kerja.

4. Flexi-Time / Compressed Workweeks

Model ini menawarkan fleksibilitas dalam jam masuk/pulang atau jumlah hari kerja yang dipadatkan (misalnya, 4 hari kerja 10 jam). Ini secara signifikan meningkatkan kepuasan dan moral agen karena fleksibilitasnya yang lebih besar, membantu mereka mencapai work-life balance yang lebih baik.

Di sisi lain, model ini mungkin sulit diterapkan untuk tim yang membutuhkan cakupan penuh setiap saat atau yang memiliki volume interaksi yang tidak menentu. Diperlukan manajemen yang sangat cermat agar fleksibilitas ini tidak justru mengganggu operasional layanan pelanggan.

5. Shift Malam

Shift ini secara khusus dirancang untuk memastikan cakupan layanan 24/7, di mana agen bekerja pada jam-jam malam hingga dini hari. Ini adalah pilar utama bagi bisnis yang menawarkan dukungan tanpa henti.

Meskipun vital untuk layanan nonstop, shift malam bisa berdampak negatif pada kesehatan dan work-life balance agen karena mengganggu pola tidur alami. Mungkin sulit untuk mengisi shift ini tanpa insentif tambahan atau dukungan khusus untuk agen yang bekerja di jam-jam tersebut.

Strategi Merancang Jadwal Shift Kerja Customer Service

Dari analisis data volume interaksi hingga memilih tools pendukung customer service terbaik adalah strategi merancang jadwal shift kerja customer service yang tepat. Berikut ini beberapa strategi yang bisa Anda terapkan.

1. Analisis Data Volume Interaksi Historis Mendalam

Analitik Qiscus Omnichannel Chat.

Manfaatkan data historis volume interaksi (panggilan, chat, email) per jam, per hari, dan per musim untuk memprediksi kebutuhan staf dengan akurat. Identifikasi jam sibuk (peak hours) dan jam sepi (off-peak hours). Analisis ini memungkinkan Anda menempatkan jumlah agen yang tepat pada waktu yang tepat, menghindari understaffing di jam sibuk yang membuat pelanggan menunggu, dan overstaffing di jam sepi yang boros biaya. Manfaatkan fitur analytics pada Qiscus Omnichannel Chat untuk mendapatkan data komprehensif yang Anda butuhkan.

2. Manfaatkan Workforce Management Software

Gunakan software Workforce Management (WFM) untuk mengotomatiskan penjadwalan. Fitur forecasting di WFM dapat memprediksi kebutuhan staf dengan presisi. Sementara itu, manajemen skill memastikan agen dengan keahlian tertentu ditempatkan di shift yang relevan. WFM juga dapat berintegrasi dengan platform omnichannel chat untuk data real-time, memastikan jadwal selalu adaptif terhadap perubahan kondisi.

3. Pertimbangkan Skill-Based Routing

Pastikan agen dengan skill tertentu (misalnya, bahasa asing, penanganan masalah teknis) dialokasikan pada shift di mana skill tersebut paling dibutuhkan. Sistem skill-based routing akan mengarahkan interaksi langsung ke agen yang paling mampu, yang mempercepat resolusi masalah dan secara signifikan meningkatkan kepuasan pelanggan.

4. Tawarkan Fleksibilitas & Opsi Swapping Shift

Berikan agen kemampuan untuk mengajukan preferensi shift atau menukar shift dengan rekan kerja dalam batasan tertentu. Fleksibilitas ini sangat dihargai dan dapat meningkatkan moral serta retensi agen karena mereka merasa memiliki kontrol lebih atas work-life balance mereka, mengurangi stres dan potensi burnout.

5. Integrasikan Self-Service & AI Assistant

Gunakan chatbot atau AI Assistant sebagai garda terdepan layanan. Mereka dapat menangani pertanyaan umum dan triage pesan, terutama di jam-jam sepi (off-peak hours) atau di luar jam kerja tradisional. Qiscus AI Assistant untuk respons 24/7 secara signifikan mengurangi kebutuhan akan agen manusia di shift malam atau di luar jam operasional inti, mengoptimalkan biaya dan ketersediaan layanan tanpa henti.

6. Komunikasi Transparan

Komunikasikan jadwal dengan jelas dan berikan alasan yang kuat di balik keputusan penjadwalan. Transparansi ini membangun kepercayaan tim dan mengurangi potensi konflik. Sediakan saluran bagi agen untuk memberikan feedback tentang jadwal mereka, menunjukkan bahwa masukan mereka dihargai dan dipertimbangkan dalam proses pengambilan keputusan.

7. Prioritaskan Kesejahteraan Agen

Pastikan ada waktu istirahat yang cukup dan hindari jadwal yang terlalu melelahkan atau back-to-back tanpa jeda. Ini krusial untuk mencegah burnout. Tawarkan dukungan khusus untuk agen shift malam (misalnya, keamanan, akses makanan, atau tunjangan khusus) untuk menjaga work-life balance yang sehat dan motivasi mereka tetap tinggi.

8. Evaluasi dan Iterasi Berkelanjutan

Lacak metrik kinerja secara rutin (SLA, AHT, CSAT) dan kumpulkan feedback agen terhadap jadwal yang berlaku. Lakukan penyesuaian jadwal secara berkala berdasarkan data dan umpan balik ini untuk terus meningkatkan efisiensi operasional dan kepuasan agen. Ini adalah siklus perbaikan tanpa henti yang vital.

Jadwal Shift Kerja Customer Service Humanis Ciptakan Layanan Unggul

Merancang jadwal shift kerja customer service yang efektif adalah kunci vital untuk mencapai layanan pelanggan yang unggul dan menjaga kesejahteraan tim Anda. Dengan memahami pola volume interaksi, memanfaatkan teknologi seperti Workforce Management software dan Qiscus AI , Anda dapat menciptakan operasional yang mulus dan membangun tim yang termotivasi dan loyal.

Jangan biarkan jadwal yang buruk menjadi hambatan. Hubungi Qiscus sekarang untuk konsultasi tentang solusi omnichannel dan AI yang dapat membantu Anda mengoptimalkan manajemen workforce dan menghadirkan layanan pelanggan 24/7 tanpa kompromi.

You May Also Like