Pernahkah Anda menemui kasus jawaban yang tidak konsisten, penyelesaian masalah yang berbeda-beda, dan pelanggan yang kecewa karena perlakuan yang tidak seragam pada tim customer service Anda? Masalah ini bukan karena agent Anda tidak kompeten, melainkan tidak adanya SOP customer service.
Seorang agen membutuhkan panduan kerja yang terstandarisasi, menjadikan SOP customer service sebagai elemen krusial dalam menciptakan pengalaman pelanggan yang unggul, profesional, dan konsisten. Artikel ini akan membantu Anda memahami apa itu SOP customer service, bagaimana cara menyusunnya, serta memberikan 7 contoh SOP customer service yang siap diterapkan.
Apa itu SOP Customer Service
SOP (Standard Operating Procedure) customer service adalah panduan baku yang mendefinisikan langkah-langkah, standar, dan ekspektasi kerja dalam menangani interaksi pelanggan. Dokumen ini menjadi acuan bagi seluruh tim dalam menjalankan tugas secara konsisten dan sesuai dengan standar perusahaan.
Panduan kerja customer service ini mencakup berbagai aspek—mulai dari cara menyapa pelanggan, menangani keluhan, hingga menutup percakapan secara profesional. Dengan kata lain, SOP adalah blueprint operasional yang menjamin setiap pelanggan mendapatkan pelayanan terbaik, siapa pun agen yang melayani mereka.
Manfaat SOP Customer Service untuk Bisnis
Penerapan SOP customer service bukan sekadar formalitas bisnis, namun mendatangkan manfaat berupa konsistensi layanan pelanggan. Berikut ini beberapa manfaat dari penerapan SOP customer service yang baik.
1. Konsistensi Layanan
Dengan adanya SOP, setiap langkah interaksi dengan pelanggan dirancang dan dijalankan berdasarkan standar yang telah disepakati. Hal ini menciptakan kesinambungan dalam kualitas layanan—mulai dari cara menyapa pelanggan, menangani permintaan, hingga menutup percakapan.
Konsistensi ini sangat penting dalam membangun persepsi positif terhadap brand. Pelanggan akan merasa adanya hasil yang pasti dan sesuai ekspektasi ketika menghubungi Anda. Hasilnya, kepercayaan dan loyalitas terhadap brand akan tumbuh secara organik, karena pengalaman pelanggan tidak tergantung pada individu, melainkan pada sistem.
2. Efisiensi Operasional
Dengan SOP yang jelas, setiap prosedur kerja menjadi lebih ringkas, terstruktur, dan minim kebingungan. Tim dapat merespons lebih cepat karena mereka tidak perlu menebak langkah selanjutnya—semuanya sudah terdokumentasi dengan baik.
Efisiensi ini juga berdampak langsung terhadap produktivitas. Ketika proses-proses berulang seperti verifikasi data pelanggan, eskalasi masalah, atau follow-up sudah diatur dalam SOP, waktu kerja dapat dialokasikan secara optimal.
3. Kemudahan Pelatihan
SOP menjadi alat bantu utama dalam proses onboarding karyawan baru. Alih-alih mengandalkan pelatihan verbal atau shadowing, SOP memberikan panduan tertulis yang sistematis dan bisa langsung diterapkan oleh tim baru.
Ini mempersingkat waktu adaptasi sekaligus meningkatkan rasa percaya diri mereka dalam menjalankan tugas. Selain itu, SOP juga memudahkan proses evaluasi pelatihan. Manajer dapat mengacu pada dokumen SOP untuk menilai apakah agen sudah menerapkan standar yang diharapkan atau belum.
4. Peningkatan Kepuasan Pelanggan
Pelanggan menghargai respons yang cepat, tepat, dan sopan. SOP membantu agen memberikan pelayanan yang sesuai dengan ekspektasi tersebut. Misalnya, dengan standar waktu respon yang jelas dan script atau naskah penanganan keluhan yang empatik, pelanggan akan merasa dihargai dan didengarkan, bahkan saat mereka menyampaikan komplain.
Dalam jangka panjang, pengalaman positif ini berdampak besar terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan. Mereka cenderung kembali dan bahkan merekomendasikan layanan Anda kepada orang lain.
5. Monitoring dan Evaluasi Lebih Akurat
Dengan SOP, Anda memiliki indikator yang jelas untuk melakukan penilaian. Apakah agen mengikuti prosedur dalam merespons pelanggan? Apakah waktu penyelesaian sesuai dengan standar yang ditetapkan? Semua ini dapat dievaluasi secara sistematis.
SOP juga memberikan dasar kuat untuk pelaporan dan continuous improvement. Anda bisa melihat bagian mana yang sering menyimpang dari standar dan segera mengidentifikasi apakah masalahnya ada pada pelatihan, sistem, atau personel. Dengan demikian, evaluasi bukan lagi mencari kesalahan, melainkan menemukan peluang peningkatan.
6. Mengurangi Risiko Kesalahan
SOP membantu meminimalisasi risiko kesalahan dengan memberikan panduan yang jelas tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam setiap situasi. Agen tidak perlu menebak-nebak atau membuat keputusan sendiri di bawah tekanan.
Selain itu, SOP menciptakan kontrol terhadap kualitas layanan. Jika terjadi kesalahan, manajer dapat dengan mudah melakukan tracing berdasarkan SOP untuk mengetahui di mana letak deviasi.
7. Mendukung Kepatuhan terhadap SLA
SOP menjadi alat yang mengarahkan tim untuk bekerja sesuai SLA, misalnya melalui aturan tentang response time, waktu penyelesaian, dan jalur eskalasi.
Kepatuhan terhadap SLA sangat krusial untuk menjaga kredibilitas bisnis, terutama jika Anda melayani klien B2B. SOP memastikan setiap anggota tim tahu batas waktu yang harus dihormati dan prosedur apa yang harus diikuti untuk memenuhinya.
Langkah-langkah Menyusun SOP Customer Service
SOP yang dirancang secara strategis akan memberikan kejelasan peran bagi setiap anggota tim, mempercepat proses kerja, serta menjadi dasar dalam pelatihan, evaluasi, hingga peningkatan layanan secara berkelanjutan. Berikut adalah langkah-langkah penting dalam menyusun SOP customer service yang berdampak.
1. Identifikasi Proses Kritis
Fokuslah pada proses yang paling sering terjadi dan memiliki dampak besar terhadap kepuasan pelanggan, seperti sambutan awal (greeting), pengelolaan keluhan, eskalasi masalah, serta penutupan percakapan. Proses-proses ini merupakan fondasi dari pengalaman pelanggan—jika tidak dikelola dengan baik, potensi frustasi pelanggan akan meningkat.
Dengan memetakan proses kritis ini secara sistematis, Anda bisa mulai menyusun SOP dari bagian yang paling vital terlebih dahulu. Prioritaskan area yang sering menimbulkan inkonsistensi atau memakan waktu lama dalam penanganannya.
2. Libatkan Tim Customer Service
Agen customer service adalah pihak yang berinteraksi langsung dengan pelanggan setiap hari, sehingga memiliki pemahaman praktis tentang tantangan di lapangan. Insight dari mereka akan memperkaya SOP agar tidak hanya ideal di atas kertas, tetapi juga aplikatif dan relevan.
Diskusi kelompok, sesi feedback, atau workshop internal dapat menjadi cara efektif untuk menggali masukan dari tim. Dengan mengikutsertakan mereka dalam proses penyusunan, Anda juga membangun rasa memiliki terhadap SOP yang nantinya mereka jalankan.
3. Dokumentasikan secara Rinci
Dokumentasikan semua proses secara rinci dengan format yang jelas, bahasa yang jelas, ringkas, dan mudah dimengerti semua anggota tim. Jika memungkinkan, tambahkan contoh skrip untuk komunikasi standar, template email, atau panduan penggunaan tools tertentu. Tujuannya adalah membuat SOP menjadi referensi kerja sehari-hari yang benar-benar bisa diakses dan digunakan oleh tim.
4. Tentukan Standar Kerja
SOP mengatur standarisasi layanan pelanggan, tidak hanya kecepatan respon pelanggan namun juga penulisan pesan hingga waktu tunggu pelanggan. Anda perlu membuat standar yang sesuai dengan karakteristik pelanggan, jenis produk dan layanan yang Anda tawarkan, tools customer service, hingga jumlah tim Anda.
Standar ini menjadi tolok ukur objektif dalam mengevaluasi performa tim dan menjaga kepuasan pelanggan tetap tinggi. Selain itu, hal ini membantu manajemen dalam merancang SLA (Service Level Agreement) yang realistis dan bisa dipertanggungjawabkan.
5. Uji Coba dan Evaluasi
Sebelum SOP diterapkan secara menyeluruh, lakukan uji coba terbatas terlebih dahulu. Pilih satu tim atau shift untuk menjalankan SOP dalam skenario nyata, lalu amati bagaimana alurnya berjalan.
Libatkan agen yang menjalankan uji coba dalam sesi evaluasi dan mintalah feedback jujur mereka. Jika ditemukan kendala, jangan ragu untuk menyesuaikan SOP hingga benar-benar efektif.
6. Lakukan Sosialisasi dan Pelatihan
SOP yang efektif hanya akan berdampak jika dipahami dan dijalankan oleh seluruh anggota tim. Oleh karena itu, lakukan sosialisasi menyeluruh setelah SOP difinalisasi.
Gunakan sesi pelatihan interaktif untuk memastikan pemahaman yang merata—berikan simulasi, roleplay, atau kuis kecil sebagai metode pembelajaran yang menyenangkan sekaligus mengukur pemahaman.
7 Contoh SOP Customer Service untuk Bisnis
Penerapan SOP bukan hanya soal dokumentasi, tetapi soal menciptakan pengalaman pelanggan yang konsisten, profesional, dan berkualitas tinggi. Berikut ini adalah SOP customer service penting yang sebaiknya dimiliki oleh setiap bisnis.
1. SOP Menyapa Pelanggan
SOP ini mengatur bagaimana agen menyapa pelanggan di awal percakapan, baik melalui telepon, email, maupun chat. Standarnya harus mencakup penggunaan bahasa yang sopan, ramah, serta mempersonalisasi sapaan dengan nama pelanggan jika memungkinkan. Nada suara dan bahasa juga harus mencerminkan karakter merek.
Contoh SOP:
- Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
- Tanyakan nama pelanggan terlebih dahulu
- Gunakan nada suara ramah–smiling voice saat mengangkat telepon
- Gunakan kalimat berikut untuk membalas pesan pelanggan “Selamat pagi, Bapak/Ibu [Nama Pelanggan]. Terima kasih telah menghubungi [Nama Perusahaan]. Saya [Nama Agen], ada yang bisa saya bantu hari ini?”
Mengapa menyapa pelanggan harus ada SOP-nya? Karena kesan pertama sangat menentukan bagaimana pelanggan menilai perusahaan Anda. Sapaan yang tepat bisa mencairkan suasana, membangun kepercayaan, dan membuka ruang komunikasi yang lebih positif sejak awal.
2. SOP Menangani Keluhan Pelanggan
Setiap bisnis pasti akan berhadapan dengan keluhan. SOP ini berfungsi sebagai panduan langkah-langkah menangani komplain secara empatik, cepat, dan solutif. Mulai dari mendengarkan dengan aktif, mengonfirmasi permasalahan, hingga memberikan solusi konkret dan melakukan follow-up jika diperlukan.
Contoh SOP:
- Ucapkan terima kasih atas feedback.
- Dengarkan keluhan tanpa menyela.
- Ulangi masalah untuk memastikan pemahaman.
- Tawarkan solusi dan estimasi waktu penyelesaian.
- Konfirmasi penyelesaian dengan pelanggan.
SOP ini sangat krusial karena buruknya penanganan komplain bisa menyebabkan churn atau bahkan eskalasi di media sosial. SOP yang baik akan membantu agen tetap tenang, profesional, dan fokus pada penyelesaian masalah tanpa menyalahkan pihak mana pun.
3. SOP Eskalasi Masalah
SOP eskalasi membantu agen memahami kapan dan bagaimana harus meneruskan masalah ke supervisor, teknisi, atau tim lain. Ini mencakup batas waktu penanganan awal dan alur komunikasi saat eskalasi terjadi.
Contoh SOP:
- Jika masalah pelanggan belum terselesaikan dalam waktu 15 menit atau membutuhkan akses ke sistem tertentu, agen harus mengisi form escalation request dan meneruskannya ke level 2 support melalui sistem tiket.

Eskalasi ini juga bisa dipermudah jika Anda menggunakan aplikasi Qiscus Helpdesk yang membantu proses eskalasi secara otomatis. Integrasi helpdesk dengan WhatsApp Business API juga mempermudah Anda memberikan notifikasi atau pemberitahuan mengenai proses penanganan masalah pelanggan.
4. SOP Penggunaan Teknologi
SOP ini mengatur bagaimana penggunaan teknologi, misalnya chatbot yang diintegrasikan dengan live agent secara seamless. Termasuk kapan chatbot harus memberikan respons otomatis, dan kapan agen harus mengambil alih percakapan. SOP juga menjelaskan alur kerja di berbagai channel (email, WhatsApp, Instagram, dll.) agar pengalaman pelanggan tetap konsisten.
Contoh SOP:
- Jika chatbot tidak mampu menjawab dalam 3 percakapan atau saat pengguna mengetik kata kunci seperti “keluhan,” “refund,” atau “komplain,” sistem otomatis mengalihkan ke agen.

Dengan Qiscus AI, Anda bisa mengelola prompt balasan agar sesuai dengan persona pelanggan Anda. Integrasi Qiscus AI dan Qiscus Omnichannel Chat akan mempermudah agen dalam memberikan balasan yang relevan di semua saluran komunikasi yang Anda gunakan.
5. SOP Response Time
Panduan ini menetapkan standar waktu maksimal merespons pelanggan, misalnya: WhatsApp maksimal 3 menit, email 1 jam, live chat dalam 30 detik. SOP ini juga disertai mekanisme pengingat atau notifikasi agar tidak ada pesan yang terlewat.
Dengan adanya standar ini, manajer bisa lebih mudah mengontrol performa tim, sedangkan pelanggan merasa dihargai karena respons cepat. Ini berdampak langsung pada kepuasan dan loyalitas mereka.
6. SOP Follow-Up
Setelah masalah diselesaikan, penting untuk menindaklanjutinya. SOP ini berisi langkah-langkah melakukan follow-up kepada pelanggan, baik untuk memastikan masalah sudah tuntas atau sekadar mengucapkan terima kasih atas kepercayaan mereka.
Contoh SOP:
- 1×24 jam setelah penyelesaian masalah, agen wajib mengirim pesan follow-up: “Selamat siang, Bapak/Ibu [Nama]. Kami ingin memastikan apakah kendala Anda sudah sepenuhnya terselesaikan. Apakah masih ada yang bisa kami bantu?”
Follow-up yang konsisten menunjukkan bahwa bisnis Anda peduli, bukan hanya saat pelanggan sedang menghadapi masalah. Ini menciptakan kesan positif yang memperkuat relasi jangka panjang dan membuka peluang upsell atau referral.
7. SOP Feedback Pelanggan
SOP ini menetapkan prosedur untuk meminta feedback (misalnya melalui survei otomatis atau link rating), mencatatnya secara sistematis, dan menindaklanjuti jika ditemukan ketidakpuasan.
Tanpa SOP ini, feedback sering terabaikan atau hanya jadi formalitas. Padahal, data feedback bisa menjadi peta untuk meningkatkan kualitas layanan, efisiensi, dan inovasi dalam pengalaman pelanggan.
Contoh SOP:
- Setelah interaksi selesai, sistem otomatis mengirimkan survei kepuasan: “Seberapa puas Anda dengan layanan kami hari ini? (1–5)”
- Hasil survei dikompilasi setiap minggu untuk evaluasi performa tim.
Optimalkan Implementasi SOP Customer Service Anda bersama Qiscus
Dengan SOP yang tepat, Anda tidak hanya mengurangi risiko kesalahan dan mempercepat proses kerja, tetapi juga meningkatkan kepuasan pelanggan secara signifikan. Hal ini berkontribusi langsung terhadap loyalitas pelanggan dan kredibilitas merek Anda.
Qiscus hadir untuk membantu Anda mengimplementasikan SOP secara optimal melalui solusi omnichannel, chatbot, hingga analitik yang mendalam. Hubungi Qiscus sekarang dan tingkatkan kualitas layanan pelanggan Anda ke level berikutnya.