5 Hal yang Harus Dilakukan Agar WhatsApp Blast Tidak Diabaikan Pelanggan

Perhatikan langkah berikut ini agar pesan Anda tidak diabaikan oleh pelanggan.
Ilustrasi mengirim pesan melalui WhatsApp Blast.

WhatsApp tercatat memiliki angka open rate tertinggi dibanding SMS dan email yakni sebesar 98%. Namun angka open rate tinggi bukan berarti semua pesan yang Anda kirim ke pelanggan pasti dibaca atau dibuka. Masih ada 2% kemungkinan pesan Anda diabaikan oleh pelanggan, termasuk pesan yang Anda kirimkan melalui WhatsApp blast.

Alasan Mengapa Pesan Anda Diabaikan Pelanggan

Apakah Anda pernah mengalami pesan WhatsApp tidak dibaca oleh pelanggan, atau sudah dibaca namun mengabaikan isi yang ada di dalamnya? Jika Anda telah mengalami ada baiknya Anda mulai memperhatikan strategi atau cara mengirim pesan kepada pelanggan.

Pasalnya bukan efek pesan tidak tersampaikan saja yang akan terjadi, namun juga kemungkinan unsubscribe atau berhenti belanja produk Anda bisa jadi resikonya.

1. Pesan Tidak Mengandung Value

Pelanggan sudah bosan dengan pesan yang berisi tentang pemberitahuan diskon atau potongan harga semata. Mereka membutuhkan value atau pengetahuan baru di pesan yang Anda kirimkan.

Maka dari itu perlu bagi Anda untuk memperhatikan customer behaviour agar Anda paham apa saja value yang diinginkan oleh pelanggan. Pelanggan tidak akan membuka pesan jika hanya Anda sekedar memberitahukan tentang adanya potongan harga atau yang sejenis.

2. Subjek Pesan WhatsApp Blast Kurang Jelas

Subjek yang kurang jelas membuat pelanggan kurang tertarik untuk membuka pesan Anda. Gunakan subjek dengan kalimat yang mengandung rasa penasaran atau ketertarikan pelanggan itu sendiri.

Pelajari beberapa referensi jenis pesan yang bisa menggugah hati pelanggan untuk membaca. Anda bisa membuat subjek pesan dengan pertanyaan atau kalimat pembuka yang berkaitan dengan isu terkini.

3. Identitas Pengirim Tidak Jelas

Anda sendiri tentunya akan mengabaikan pesan dari pengirim yang tidak dikenal, sama halnya dengan pelanggan. Tidak hanya mengabaikan, mereka bahkan akan tidak segan memblokir nomor yang tidak dikenal.

Seringkali brand atau bisnis hadir di kotak masuk milik pelanggan tanpa perkenalan yang jelas. Mereka tiba-tiba mengirimkan sebuah pemberitahuan yang tidak diinginkan. Akibatnya pelanggan akan memblokir atau bahkan melaporkan pengirim kepada pihak WhatsApp atau penyedia layanan pesan.

BACA JUGA: 6 Langkah Membangun Customer Relation dengan WhatsApp Business API

4. Waktu Pengiriman Pesan WhatsApp Blast Kurang Tepat

Pelanggan tidak selalu menghabiskan waktu untuk menatap layar smartphone ataupun laptop. Mereka memiliki banyak kegiatan yang harus dijalani. Terkadang pemilik bisnis mengabaikan waktu-waktu seperti ini.

Padahal jika mengirim pesan di jam-jam yang tepat, kemungkinan besar pesan yang Anda kirimkan akan dibuka oleh pelanggan.

Agar WhatsApp Blast Tidak Diabaikan Pelanggan

Sebelumnya kita sudah bersama-sama mengetahui apa saja alasan pelanggan mengabaikan pesan Anda selama ini. Tidak afdol jika kita tidak membahas cara bagaimana agar pesan tidak dibaikan. Berikut ini penjelasannya.

1. Kenali Pelanggan Lebih Dalam

Langkah pertama adalah mengenal pelanggan lebih dalam lagi. Cari tahu customer behaviour melalui CSAT memalui survey yang Anda kirim melalui WhatsApp Blast. Cari tahu aspek psikologi pelanggan untuk mengetahui lebih dalam mengenai value dari pelanggan.

Setelah mendapatkan apa yang diinginkan pelanggan Anda akan mudah mentransformasikannya dalam bentuk pesan atau campaign marketing yang lebih kompleks. Dengan begitu pelanggan tidak akan lari, mereka akan memiliki ketertarikan untuk membaca setiap pesan yang Anda kirim.

2. Personalisasi Pesan WhatsApp Blast

Pelajari bagaimana menulis pesan yang tepat untuk pelanggan. Di mana gaya penulisan pesan harus sesuai dengan aspek psikologi dan customer behaviour Anda.

Anda bisa mencari beberapa referensi isi pesan dengan mudah. Buatlah semenarik mungkin agar mereka mau membaca pesan. Jangan gunakan kalimat yang profokatif atau bersifat menggurui. Tempatkan diri Anda sebagai seorang teman atau partner untuk pelanggan Anda.

3. Pelajari Prime Time Pelanggan

Selanjutnya adalah mendalami prime time atau waktu di mana pelanggan fokus atau banyak menggunakan smartphone mereka. Di mana prime time pelanggan akan mengacu pada jam istirahat kantor atau jam pulang bekerja.

Hanya saja hal ini bisa berbeda di beberapa rentang usia dan daerah. Maka dari itu hasil dari CSAT sangat berpengaruh untuk Anda mempelahari prime time dari pelanggan Anda.

4. Dapatkan Tanda Verifikasi Centang Hijau

Jangan buat pelanggan Anda menaruh curiga, takut, atau terganggu. Dapatkan tanda verifikasi centang hijau dari WhatsApp untuk menunjukkan kepada pelanggan jika Anda adalah entitas atau bisnis yang terpercaya.

Akses untuk mendapatkan centang hijau ini bisa Anda dapatkan dengan menggunakan WhatsApp Business API. Di mana untuk akhirnya Anda bisa menggunakan WA Business API, Anda harus melalui beberapa langkah verifikasi dari pihak Facebook langsung.

BACA JUGA: 7 Aplikasi yang Harus Diintegrasikan dengan WhatsApp Business API

5. Gunakan Layanan WhatsApp Business API

Sampai juga pada poin terakhir, dari empat aspek sebelumnya bisa Anda dapatkan dengan mudah ketika Anda menggunakan WhatsApp Business API. Anda bisa melakukan blasting pesan lebih mudah dan cepat dengan fitur WhatsApp Broadcast di WA Business API.

Lalu untuk pengiriman pesan, Anda bisa mengatur atau membuat template pesan sebanyak mungkin guna membangun experience yang lebih personal dengan pelanggan. Ditambah lagi dengan fitur scheduling pesan yang akan memudahkan Anda mengirimkan pesan sesuai dengan prime time pelanggan.

Lalu yang terakhir adalah tanda centang hijau, yang sudah pasti bisa otomatis Anda dapatkan ketika menjalankan WhatsApp Business API. Tertarik untuk mencoba? Hubungi Qiscus di sini untuk mencoba WhatsApp Business API secara gratis.

You May Also Like