Sudahkah Anda memahami tentang consumer decision making? Proses consumer decision making ini dimulai saat pelanggan pertama kali mengenal produk, kemudian mencari tahu, melakukan evaluasi atau memilih mana yang cocok, membuat alternatif, pengambilan keputusan, hingga setelah penggunaan.
Sebuah alur yang panjang jika dibayangkan memang jika melihat penjelasan di atas. Begitu banyak tahapan yang dilalui oleh pelanggan untuk akhirnya mereka mau membeli sebuah produk. Di mana setiap tahapannya menjadi penting untuk Anda perhatikan.
Maka dari itu penting bagi Anda untuk mengatur strategi untuk kemudian bisa ikut andil dalam setiap tahapan dari consumer decision making dengan baik. Bagaimana caranya? Mari kita pelajari bersama-sama.
Apa itu Consumer Decision Making
Ketika Anda sudah mengetahui apa itu consumer decision making Anda dapat memaksimalkan strategi penetrasi Anda ke pelanggan. Pahami setiap tahap yang ada, bagaimana kemudian Anda nantinya bisa memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian pelanggan.
Memahami consumer decision making tidak hanya berdampak pada penjualan produk Anda. Di sini Anda bisa memahami pelanggan lebih dalam lagi. Hingga pada akhirnya Anda bisa memanfaatkan data tersebut untuk kebutuhan bisnis dan meningkatkan strategi pemasaran yang sudah Anda miliki.
Mengapa Consumer Decision Making Penting untuk Dipahami
Consumer decision making penting karena mendorong perilaku konsumen dan pada akhirnya berdampak pada kesuksesan bisnis. Dengan memahami bagaimana pelanggan membuat keputusan, perusahaan dapat mengembangkan strategi pemasaran yang efektif dan meningkatkan produk atau layanan mereka untuk lebih memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar sasaran mereka.
Beberapa aspek yang bisa Anda tingkatkan setelah memahami consumer decision making adalah sebagai berikut.
1. Pengembangan Produk
Melalui consumer decision making Anda akan memahami benefit apa yang diinginkan oleh pelanggan. Di sini Anda bisa membuat keputusan untuk mengembangkan produk dan layanan sesuai keinginan dan kebutuhan pelanggan.
Misalnya saja pelanggan membutuhkan tim customer service yang bisa merespon pesan dengan cepat. Di sini Anda bisa mengembangkan layanan dengan menggunakan tools yang mendukung kebutuhan pelanggan seperti chatbot, WhatsApp Business API, dan yang sejenis.
2. Penetapan Harga
Dalam consumer decision making, Anda akan memahami kemampuan pelanggan atau ketersediaan pelanggan dalam membayar sebuah produk atau layanan. Dari data ini Anda bisa menetapkan strategi penetapan harga yang tepat. Di mana penetapan harga ini tidak merugikan dari pihak Anda sebagai produsen dan juga pelanggan sebagai pembeli.
Misalnya saja pelanggan pada umumnya akan menghabiskan Rp 50 ribu untuk satu buah parfum. Di sini Anda bisa melalukan penyesuaian dengan memperhatikan biaya produksi dan biaya lainnya untuk mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan.
3. Pemasaran
Strategi pemasaran dapat Anda dapatkan dengan mengetahui apa yang memotivasi pelanggan untuk membeli produk Anda. Di sini Anda bisa menciptakan pesan pemasaran yang lebih efektif dan dapat mempengaruhi pelanggan lebih dalam lagi.
Misalnya saja, pain point dari pelanggan Anda adalah tentang karyawan yang sering sakit pinggang karena kursi yang kurang nyaman. Di sini Anda langsung bisa highlight pesan bahwa produk Anda mengandung bahan yang dapat mencegah sakit pinggang atau yang sejenis.
4. Lebih Bisa Mengenal Kompetitor
Dengan memahami keputusan pembelian pelanggan, bisnis dapat memperoleh wawasan tentang apa yang dilakukan pesaing dan menemukan cara untuk membedakan dirinya dari pesaing. Memahami apa saja yang ditawarkan oleh kompetitor dan membedah strategi mereka dalam mendapatkan hati pelanggan.
Misalnya saja strategi pesan atau persaingan harga yang mereka lakukan. Anda bisa membuat perbandingan dengan kompetitor dan menyikapinya lebih bijak.
5. Meningkatkan Customer Experience
Dengan memahami keputusan pembelian pelanggan, sebuah bisnis dapat meningkatkan layanan pelanggan mereka, dan merancang showcase produk Anda lebih baik. Tak hanya showcase produk namun juga masalah pembayaran hingga akhirnya barang bisa diterima oleh pelanggan nantinya.
Semakin mudah, tak hanya customer experience saja yang meningkat. Namun keputusan pembelian pelanggan pun bisa Anda pengaruhi.
Faktor yang Mempengaruhi Consumer Decision Making
Bicara soal consumer decision making, ada beberapa aktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian seorang pelanggan, diantaranya adalah.
1. Faktor Demografis dan Psikologis
Faktor demografis meliputi usia, pendapatkan, pendidikan, hingga gaya hidup. Faktor demografis ini kemudian menjadi faktor dasar atau tahap dasar yang menentukan seorang pelanggan membeli sebuah produk.
Beda usia dan pendapatan, beda kebutuhan yang harus dipenuhi. Semakin banyak pendapatan, semakin leluasa seorang pelanggan dalam memilih produk yang mereka inginkan.
Kemudian ada faktor psikologis yang berkaitan dengan faktor instrinsik. Anda perlu mempelajari psikologi konsumen lebih dalam untuk memilih atau menyusun strategi yang kuat. Pelajari apa yang membuat pelanggan membeli sebuah baranag, namun dilihat dari faktor psikologis atau yang berkaitan dengan value seorang pelanggan.
2. Faktor Sosial dan Budaya
Faktor sosial dan budaya sudah jelas menjadi faktor consumer decision making. Pelanggan yang hidup di area tropis tidak mungkin menghabiskan waktu untuk membeli jaket tebal untuk sehari-hari. Hal tersebut berkebalikan dengan pelanggan yang hidup di negara yang memiliki musim dingin dan salju.
Faktor sosial dan budaya juga mencakup pengaruh yang diberikan oleh orang terdekat pelanggan seperti teman, keluarga, hingga tetangga. Kebiasan-kebiasaan lain yang cukup signifikan seperti penggunaan pengharum ruangan di kipas angin atau di AC juga bisa menjadi faktor pengaruh consumer decision making.
3. Brand Loyalty
Consumer decision making tidak hanya diperuntukkan bagi pelanggan baru saja. Anda juga harus memperhatikan consumer decision making dari eksisting pelamnggan yang Anda miliki.
Brand loyalty menjadi faktor dalam consumer decision making. Brand loyalty perlu Anda rawat mengingat penjualan produk terbesar biasanya datang dari eksisting pelanggan.
Di sisi lain, Anda juga harus memperhatikan layanan pelanggan yang ada untuk meningkatkan pengalaman belanja pelanggan dan meningkatkan brand loyalty.
4. Pemasaran dan Periklanan
Seperti apa yang sudah dibahas sebelumnya, Anda perlu membangun pesan yang meyakinkan pelanggan. Agar mereka menjadi lebih percaya dengan benefit yang diberikan oleh produk Anda. Ciptakan pesan yang kuat sesuai dengan demografi, psikografi pelanggan Anda.
Tambahkan variable gaya hidup, penggunaan media, dan variabel penentu lain untuk membangun strategi pemasaran dan periklanan yang kuat.
Manfaatkan WhatsApp Business API untuk Pengaruhi Consumer Decision Making
Sampai di sini kami harap Anda telah memahami bagaimana mengambil celah dalam consumer decision making. Semua strategi yang Anda buat harus didukung dengan tools komunikasi yang tepat.
Apa arti pesan yang kuat, strategi layanan pelanggan, dan e-commerce dengan jumlah pengunjung yang meningkat tanpa tools komunikasi yang bisa menjangkau semua pelanggan Anda dengan baik. Di sini Anda bisa mulai mempertimbangkan WhatsApp Business API. Mengapa harus WhatsApp Business API.
- WhatsApp Business API menyediakan kuota broadcast pesan tidak terbatas, sehingga mempermudah Anda menjangkau pelanggan lebih luas.
- Akun terverifikasi yang menghindari Anda dari pemblokiran dari WhatsApp. Di sisi lain, pelanggan akan lebih percaya dengan adanya centang hijau pada WhatsApp Business Anda.
- Kemudahan integrasi dengan aplikasi komunikasi lain untuk menjangkau pelanggan dari segala media yang Anda gunakan.
- Integrasi dengan bot WhatsApp untuk mempercepat respon pesan pelanggan yang masuk.
- Laporan pesan yang komprehensif untuk mengukur keberhasilan pemasaran yang Anda lakukan melalui WhatsApp.
Untuk lebih detailnya, Anda bisa berkonsultasi di sini. Jika sudah mantap Anda bisa mencobanya secara gratis secara langsung di sini.