Cara Memulai Bisnis [Bagian 1]: 5 Cara Mendapatkan Modal Usaha

Modal usaha

Untuk membangun dan menjalankan perusahaan yang sukses, Anda harus memulainya dengan membuat rencana bisnis, menyelesaikan dokumen legalitas perusahaan, melakukan riset pasar, hingga memilih alat dan sistem untuk membantu perusahaan menjalankan proses pemasaran dan penjualan. Memulai bisnis bukan hanya sekedar membangunnya dan menunggu bisnis tersebut berjalan begitu saja. Banyak hal yang harus dipertimbangkan berkaitan dengan waktu, perencanaan, kondisi pasar, hingga modal usaha untuk memulai bisnis.

Modal usaha mengacu pada sumber daya yang diperlukan untuk memulai bisnis dan biaya perkiraan dari masing-masing sumber daya tersebut. Uraikan secara rinci termasuk biaya awal, proyeksi keuangan, dan permintaan pendanaan jika Anda mengajukan pinjaman kepada investor. Buatlah daftar kebutuhan dan berapa biayanya yang sekiranya Anda butuhkan. Setelah menguraikan biaya kebutuhan, Anda harus memeriksa dengan rinci proyeksi keuangan Anda.

Semua bisnis memiliki kebutuhan yang berbeda-beda serta membutuhkan modal awal untuk memulai bisnisnya. Itulah mengapa jenis sumber daya ini merupakan salah satu pilihan terpenting yang dibuat oleh banyak perusahaan. Berbagai jenis modal yang didapatkan untuk memulai bisnis akan sangat memengaruhi bagaimana Anda akan menyusun rencana dan menjalankan bisnis kedepannya. Mari kita bahas beberapa cara umum pengusaha dalam mendapatkan modal usaha.

Modal Usaha

Baca Juga: Pengertian dan 5 Prinsip Etika Bisnis yang Penting Diketahui

1. Modal Usaha Mandiri

Modal usaha mandiri berarti Anda memanfaatkan keuangan pribadi untuk mendanai bisnis. Pendanaan mandiri biasanya merupakan dana yang disisihkan dari sebagian gaji atau menggunakan rekening tabungan pribadi. Dengan sumber daya dana mandiri ini, Anda memegang kendali penuh atas bisnis tersebut. Begitu juga dengan risiko keuangan yang tentu harus Anda tanggung sendiri. Berhati-hatilah untuk tidak menghabiskan dana melebihi batas kemampuan.

2. Modal Usaha dari Investor

Investor dapat memberikan Anda modal usaha untuk bisnis dalam bentuk investasi modal ventura. Modal ventura biasanya ditawarkan dengan imbalah kepemilikan saham atau peran aktif dalam perusahaan. Modal ventura biasanya memfokuskan perusahaan dengan pertumbuhan tinggi, menginvestasikan modal dengan imbalan ekuitas, mengambil resiko yang lebih tinggi dengan potensi imbalan pengembalian yang lebih tinggi, serta memiliki rentang waktu investasi yang lebih lama. Jika Anda ingin mencari sumber daya melalui investor, pastikan ide bisnis Anda sudah matang agar investor yakin untuk menanamkan modalnya pada bisnis tersebut. Jadi bersiaplah untuk menyerahkan sebagian dari kendali dan kepemilikan perusahaan sebagai penggantinya.

3. Modal Usaha dari Bank

Salah satu cara mendapatkan modal usaha yang paling umum dilakukan oleh orang-orang adalah dengan mengajukan pinjaman dari bank. Biasanya untuk dapat meminjam dana dari bank, Anda harus memiliki rencana bisnis, lembar pengeluaran, dan proyeksi keuangan. Anda harus bisa mengartikulasikan dengan tepat bagaimana Anda akan menggunakan uang tersebut untuk bisnis. Cara tersebut akan meningkatkan peluang Anda mendapatkan pinjaman dan membantu bank mengetahui bahwa mereka membuat pilihan yang tepat dengan memberi Anda pinjaman. Setelah menyiapkan semuanya, Anda bisa menghubungi bank-bank terdekat dan membandingkan penawaran untuk mendapatkan dana tersebut dengan persyaratan dan ketentuan paling sesuai dengan bisnis Anda.

4. Modal Usaha dari Akselerator

Akselerator/incubator merupakan program yang sangat kompetitif dan biasanya melibatkan banyak calon pengusaha yang bersaing satu sama lain dengan presentasi pitch deck. Calon pengusaha biasanya akan menghabiskan beberapa minggu atau bulan dengan mentor untuk membantu mereka menyempurnakan rencana bisnis mereka, menghindari risiko, dan meningkatkan pendapatan dengan cepat. Selain mendapatkan modal usaha, mereka yang berhasil memenangkan program ini juga biasanya mendapatkan penghargaan berupa program bimbingan dan pendidikan. Untuk mendaftar dalam program akselerator, Anda harus menyelesaikan serangkain proses pendaftaran dengan persyaratan yang telah ditentukan oleh pihak akselerator.

Baca Juga: Pengertian dan 4 Tips Membuat Pitch Deck yang Menarik Minat Investor

5. Modal Usaha Crowdfunding

Crowdfunding atau penggalangan dana untuk bisnis merupakan cara baru untuk mendapatkan modal usaha. Crowdfunding secara teknis bukanlah investor karena mereka tidak menerima bagian kepemilikan dalam bisnis dan tidak mengharapkan imbalan atas dana yang mereka berikan. Sebaliknya, mereka mengharapkan “hadiah” dari perusahaan sebagai ucapan terima kasih atas kontribusi mereka. Biasanya hadiah tersebut berupa produk dari bisnis Anda atau dengan mencantumkan nama mereka/kredit dalam bisnis Anda. Cara ini membuat crowdfunding menjadi pilihan popular bagi bisnis karena memiliki risiko yang sangat rendah bagi pemilik bisnisnya. Selain Anda memiliki kendali penuh atas bisnis Anda, Anda juga tidak berkewajiban untuk membayar kembali dana tersebut. Meskipun begitu, setiap platform crowdfunding memiliki model yang berbeda, jadi pastikan untuk memperhatikan syarat dan ketentuan yang berlaku dengan cermat.

Untuk mendapatkan modal usaha sangat bergantung pada perencanaan dan spesifikasi bisnis Anda. Anda harus mempertimbangkan keuntungan dan kerugian dari setiap opsi di atas untuk menemukan yang paling tepat untuk bisnis. Setelah menemukan cara yang tepat dan berhasil mendapatkan pendanaan, saatnya Anda membangun bisnis secara berkualitas dari awal. Termasuk dalam hal mengelola pesan dan pertanyaan dari pelanggan. Untuk urusan mengelola pelanggan, Qiscus adalah jawaban yang paling tepat. Dengan banyaknya fitur yang dimiliki, Qiscus mampu membantu Anda membangun interaksi yang kuat dengan pelanggan. Tertarik untuk mencoba dan merasakan manfaat Qiscus terkait pelayanan pelanggan lebih lanjut? Hubungi kami untuk membangun hubungan baik dengan pelanggan.

Baca Juga: Cara Memulai Bisnis [Bagian 2]: Tips Memilih dan Mendapat Supplier

Baca Juga: Cara Memulai Bisnis [Bagian 3]: Memahami Kebutuhan Konsumen

You May Also Like