Content Marketing: Definisi, Contoh, dan Cara Kerjanya

Content marketing dan contohnya.

Content marketing telah menjadi salah satu strategi pemasaran paling efektif dalam era digital ini. Dengan fokus pada pembuatan, distribusi, dan promosi konten berkualitas, content marketing bukan hanya sekadar alat promosi, tetapi juga cara untuk membangun hubungan yang kuat dengan audiens.

Pengertian Content Marketing

Content marketing adalah strategi pemasaran yang berfokus pada penciptaan dan distribusi konten berkualitas tinggi untuk menarik, melibatkan, dan mempertahankan audiens.

Tujuan utama dari pemasaran konten adalah membina hubungan dengan audiens, membangun kesadaran merek, dan memotivasi tindakan yang diinginkan.

Dengan cara ini, content marketing atau pemasaran konten tidak hanya tentang menjual produk atau layanan, tetapi juga tentang memberikan nilai tambah kepada konsumen.

BACA JUGA: Ini Tips Cara Membuat WhatsApp Autoreply Anda Efektif!

Contoh Content Marketing yang Menarik

Ada beberapa contoh pemasaran konten yang bisa Anda terapkan untuk menarik perhatian pelanggan. Tidak semuanya harus dicoba,

Anda bisa menyesuaikan dengan karakteristik pelanggan Anda nantinya. Beberapa contoh konten di bawah ini adalah yang paling banyak digunakan oleh bisnis pada umumnya.

1. Blogpost

Content marketing blog.
Blogpost.

Ketika berbicar mengenai pemasaran konten, kita harus sepakat jika kita tidak akan berjualan produk secara langsung.

Namun kita akan lebih banyak memeberikan edukasi mengenai value bisnis, manfaat produk secara umum, dan hal-hal yang berkaitan.

Artikel blog menjadi pilihan pertama yang bisa Anda coba untuk strategi pemasaran konten. Pelanggan pada umumnya akan mencari informasi produk atau solusi dari masalah mereka melalui search engine atau Google.

Dengan memperbanyak artikel blog, otomatis bisnis Anda akan terdeteksi dan tertanam di mesin pencarian. Untuk memaksimalkan performa artikel blog, Anda bisa menggunakan strategi Search Engine Optimization (SEO).

SEO nantinya akan membawa artikel Anda pada laman pertama mesin pencarian Google. Pemilihan keyword yang tepat, dan artikel yang bermanfaat akan menarik perhatian calon pelanggan Anda.

2. Video Tutorial

Content marketing video.

Video tutorial menjadi salah satu jenis content marketing yang efektif untuk dijalankan. Video tutorial bisa efektif jika Anda menjual produk rumah tangga, layanan SaaS atau aplikasi, hingga semua yang berkaitan dengan tutorial penggunaan produk.

Pemilihan media juga harus dipertimbangkan. Gunakan YouTube, Tiktok, dan Instagram sebagai media publikasi konten video tutorial Anda.

Video tutorial akan memberikan nilai tambah kepada audiens, memecahkan masalah, dan mendemonstrasikan kegunaan produk atau layanan.

BACA JUGA: Ini Cara Meningkatkan Penjualan dengan Katalog WhatsApp

3. Podcast

Content marketing podcast.

Podcast yang menyajikan cerita, wawancara, atau diskusi yang merangkul nilai-nilai merek dapat menciptakan koneksi emosional dengan audiens.

Memproduksi podcast bisa jadi akan menjadi investasi yang besar. Untuk mengkalinya, Anda bisa berkolaborasi dengan saluran podcast potensial atau sesuai dengan persona pelanggan Anda.

Dengan begitu value atau nilai dari produk dan bisnis Anda bisa menjadi mudah diterima oleh pelanggan. Pada intinya bagaimana kita kemudian bisa menyajika konten terbaik di media yang digunakan oleh calon pelanggan kita.

4. Infografis

Content marketing infografis.

Infografis yang mudah dipahami dan menarik secara visual dapat membantu menyampaikan informasi kompleks dengan cara yang lebih ringkas dan menarik.

Buatlah konten infografis yang berkaitan dengan produk dan solusi yang Anda miliki. Jika Anda menjual produk kesehatan, maka Anda bisa menyajikan infografis mengenai statistik jumlah penyakit, jenis-jenis makanan untuk penyembuhan penyakit.

BACA JUGA: 6 Rekomendasi Aplikasi Chat Commerce Terbaik

Infografis dengan tampilan visual yang menarik tidak cukup untuk menarik pelanggan untuk membaca. Buatlah judul yang singkat dan jelas, serta konten yang tidak berbelit, maka infografis Anda akan dilirik oleh pelanggan.

5. E-books dan Whitepapers

Content marketing E-book dan Whitepapers.

Menciptakan e-books atau whitepapers yang memberikan pandangan mendalam atau riset yang cermat dapat meningkatkan otoritas dan kredibilitas merek.

Tidak perlu terlalu sering dalam membuat e-books dan whitepaper, buatlah secara berkala. Anda bisa membuat whitepaper atau e-books menyesuaikan momentum yang tepat.

Di sini Anda bisa membuat e-books dan whitepaper seperti saat Idul Fitri, liburan akhir tahun, awal tahun, dan momentum-momentum yang sesuai dengan value bisnis Anda.

6. Media Sosial

Content marketing media sosial.

Konten media sosial sepertinya menjadi salah satu strategi pemasaran konten yang dilakukan oleh mayoritas bisnis. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, jika pemasaran konten tidak tentang menjual produk secara langsung, namun menarik pelanggan melalui edukasi yang ada pada konten.

Jika ingin menjalankan strategi content marketing pada media sosial, Anda harus memperhatikan proporsi konten. Anda bisa membaginya menjadi 60% konten tentang edukasi, 20% tentang konten hiburan atau gammification, 20% konten mengenai produk.

Pilih media sosial yang cocok dengan persona pelanggan Anda. Tidak semua media sosial harus Anda gunakan, pilih mana yang paling cocok dengan persona bisnis dan pelanggan Anda.

Jika Anda perusahaan B2B akan lebih efektif menggunakan Linkedin, jika B2C Anda bisa memanfaatkan Instagram, Twitter, Tiktok, dan juga Linkedin.

Tiga Konsep Pemasaran Konten

Ada tiga konsep yang harus Anda pelajari dan pahami terlebih dahulu sebelum akhirnya membuat konten atau menjalankan strategi content marketing.

1. Buyer Persona

Buyer persona untuk content marketing.
Buyer persona.

Membuat konten dengan memahami dan mengidentifikasi pelanggan. Buyer persona membantu merinci karakteristik demografis, preferensi, dan tantangan yang dihadapi audiens.

Di sisi lain, Anda bisa merancang penggunaan bahasa, pemilihan visual, hingga media yang dipilih. Dengan begitu konten Anda akan mudah diterima oleh pelanggan nantinya.

2. Pilar Konten

Membangun konten berdasarkan pilar atau tema utama yang mencerminkan nilai dan pesan inti merek. Pilar konten membantu menciptakan konsistensi dan kejelasan dalam strategi content marketing.

Selain itu, pilan konten atau content pillar akan membantu Anda dalam meng-evaluasi performa content marketing Anda. Di mana nantinya Anda bisa meningkatkannya.

3. Distribusi Konten

Konten yang bagus tidak akan diterima secara cepat jika tidak memilih media yang tepat. Pilihlah media yang bisa menjangkau semua calon pelanggan Anda.

Instagram, Tiktok, Linkedin, YouTube, hingga search engine Google memiliki karakteristik pengguna yang berbeda-beda. Maka dari itu penting bagi Anda untuk memahami buyer persona terlebih dahulu.

Cara Kerja Content Marketing

Lalu harus mulai dari mana untuk membuat konten? Apakah langsung naik desain, atau harus riset terlebiH dahulu. Beberapa cara kerja di bawah ini akan membantu Anda.

1. Riset dan Perencanaan

Lalukan riset pasar untuk menjadi dasar Anda dalam membuat strategi content marketing nantinya. Ada ragam jenis riset yang bisa Anda jalankan, riset demografi, riset psikogarafi, riset produk, hingga riset kompetitor.

Melalui data-data riset tersebut Anda bisa membuat sebuah perencanaan konten yang lebih jelas. Lantaran Anda paham akan dibawa kemana konten ini nantinya, akan dibuat seperti apa hingga berapa kali konten harus dipublikasikan dalam satu bulan.

Untuk melakukan riset tersebut Anda bisa menggunakan tools seperti Qiscus Survey. Qiscus Survey menyediakan ragam jenis pertanyaan dan bisa dikirim melalui lebih dari 20 saluran komunikasi. Tertarik untuk menggunakan? Hubungi kami di sini.

2. Pembuatan Konten

Pembuatan content marketing
Produksi konten. Freepik

Selanjutnya Anda bisa melakukan pembuatan konten. Buat konten berkualitas tinggi berdasarkan penelitian dan perencanaan sebelumnya. Pastikan konten memberikan nilai tambah kepada audiens.

Carilah referensi konten dari kompetitor atau bisnis yang memiliki buyer persona serupa dengan bisnis Anda. Tetapi perlu dipastikan untuk menghindari plagiasi konten nantinya.

3. Distribusi Konten

Gunakan saluran komunikasi potensial untuk distribusi content marketing Anda. Gunakan media favorit pelanggan untuk menjangkau mereka, salah satunya WhatsApp.

Agar lebih mudah dalam merespon umpan balik dari content marketing Anda, Anda bisa menggunakan Qiscus Omnichannel Chat. Qiscus Omnichannel Chat bisa terintegrasi dengan 20 saluran komunikasi, sehingga Anda bisa membalas pesan pelanggan dari semua saluran komunikasi dalam satu platform saja.

Qiscus Omnichannel Chat juga menyediakan fitur analisis real time, sehingga Anda bisa mengukur performa content marketing Anda dengan lebih mudah.

4. Analisis

Pantau kinerja konten menggunakan analisis data. Ukur tingkat keterlibatan, konversi, dan dampak keseluruhan. Gunakan hasil analisis untuk menyesuaikan strategi content marketing.

Analisis performa nantinya akan membantu Anda dalam memperbaiki stragegi content marketing Anda kedepannya. Jika Anda menggunakan Qiscus Omnichannel Chat, Anda akan mendapatkan akses analitik untuk campaign content marketing Anda.

Qiscus Omnichannel untuk Maksimalkan Distribusi Content Marketing

Pemasaran konten atau stragegi content marketing sendiri harus didukung dengan pemilihan media yang tepat dan bisa menjangkau pelanggan Anda. Qiscus Omnichannel Chat bisa membantu Anda dalam memaksimlkan performa pemasaran konten Anda.

Selain untuk distribusi konten, Qiscus Omnichannel Chat juga membantu Anda dalam merespon hingga mencatat performa lead generation melalui kampanye content marketing Anda nantinya. Agar lebih jelas, jadwalkan demo Qiscus Omnichannel Chat bersama kami di sini.

You May Also Like