Viral Marketing: Konsep, Cara Membuat, Beserta Contoh untuk Referensi

Apa itu viral marketing.
Apa itu viral marketing.

Viral marketing telah menjadi salah satu strategi yang paling diincar oleh para marketer Kemampuannya untuk menyebarkan pesan secara eksponensial menjadikannya alat yang ampuh untuk meningkatkan kesadaran merek dan konversi.

Melihat potensi dan minat yang ditunjukkan oleh marketer untuk menciptakan campaign viral, artikel ini akan membahas lebih dalam apa itu viral marketing, jenis-jenisnya, serta langkah-langkah strategis untuk menciptakan kampanye yang sukses.

Apa itu Viral Marketing

Viral marketing adalah pendekatan pemasaran yang bertujuan untuk menyebarluaskan sebuah pesan atau kampanye secara eksponensial melalui jaringan sosial, terutama di era digital. Kampanye yang menjadi viral mendapatkan dorongan penyebaran secara organik dari audiens yang membagikannya kepada jaringan mereka. Ini tidak hanya meningkatkan jangkauan brand tetapi juga menciptakan keterlibatan yang tinggi.

Pendekatannya yang sangat unik membuat viral marketing memiliki karakteristik yang perlu ada kenali sebagai berikut.

1. Konten yang Memicu Emosi

Konten yang sukses menjadi viral biasanya memanfaatkan emosi audiens, seperti kebahagiaan, keharuan, atau kejutan. Emosi yang kuat mendorong orang untuk berbagi, karena mereka ingin orang lain merasakan hal yang sama. Misalnya, video inspiratif yang menampilkan kisah perjuangan seseorang sering kali mendapatkan jutaan penonton.

2. Kemudahan untuk Dibagikan

Strategi viral marketing sangat bergantung pada seberapa mudah audiens dapat membagikan konten tersebut. Inilah mengapa media sosial menjadi platform utama. Selain itu, format konten seperti video pendek, meme, atau infografik yang ringan dan mudah dicerna cenderung lebih cepat menyebar.

3. Pesan yang Relevan dan Mudah Dipahami

Konten viral harus relevan dengan minat audiens dan disampaikan secara sederhana. Pesan yang terlalu rumit cenderung mengurangi daya tarik dan membatasi penyebarannya. Misalnya saja #MulaiAjaDulu Tokopedia merujuk pada pesan jika ingin berjualan langsung mulai bersama Tokopedia tanpa resiko besar.

4. Network Effect

Ketika orang mulai membagikan konten kepada teman-teman mereka, efek jaringan bekerja. Jangkauan kampanye tidak hanya berkembang secara horizontal (audiens awal) tetapi juga secara vertikal (teman dari teman). Semakin kuat jaringan sosial seseorang, semakin besar kemungkinan konten tersebut akan menyebar luas.

5. Waktu yang Tepat

Viralitas sering kali bergantung pada momentum. Konten yang diluncurkan pada saat yang tepat, misalnya selama momen populer atau tren yang sedang berlangsung, memiliki peluang lebih besar untuk menarik perhatian.

Maka dari itu, Anda perlu merangkai pesan, media, dan waktu yang tepat untuk mencapai puncak viral.

Jenis Viral Marketing

Dalam praktiknya, viral marketing dapat dikategorikan berdasarkan cara penyebarannya dan elemen utama yang membuatnya menarik. Berikut adalah beberapa jenis viral marketing yang bisa Anda pelajari.

1. Emotional Viral

Konten yang dibuat harus memiliki kekuatan emosi yang tinggi untuk menarik perhatian audiens. Tidak hanya menonton, namun bagaimana konten bisa dibagikan terus-menerus oleh penonton iklan atau konten Anda.

Jenis ini sering kali menciptakan keterlibatan yang tinggi karena emosi manusia, seperti kebahagiaan, kesedihan, atau rasa kagum, bersifat universal.

Iklan dari Thailand menjadi salah satu contoh emotional viral yang kerap Anda temui. Setelah menonton iklan, Anda pasti sempat terhanyut ke dalam cerita dan rela membagikan iklan tersebut ke orang terdekat Anda.

2. Incentivized Viral

Jenis ini melibatkan pemberian insentif kepada audiens untuk mendorong mereka membagikan konten. Insentif bisa berupa diskon, hadiah, atau akses eksklusif.

Jenis viral marketing ini bisa Anda temui di beberapa aplikasi keuangan seperti Flip, Kredivo, dan aplikasi lain seperti Gojek yang mengajak Anda membagikan kode referral kepada pengguna baru untuk mendapatkan benefit seperti saldo atau poin.

Selain kode referral, Anda bisa menemuinya di media sosial dengan bentuk giveaway. Banyak merek mengadakan giveaway di mana pengguna harus menandai teman atau membagikan postingan untuk ikut serta.

3. Trend-based Viral

Konten yang memanfaatkan tren atau topik yang sedang populer untuk menarik perhatian audiens. Jenis ini bekerja dengan baik ketika brand dapat dengan cepat menyesuaikan pesan mereka dengan tren yang relevan.

Campaign yang pernah Anda temui dan mungkin pernah Anda lakukan adalah #10YearChallenge. Banyak brand kosmetik dan teknologi, memanfaatkan tantangan ini untuk menunjukkan transformasi mereka selama 10 tahun terakhir.

4. User-generated Viral

Jenis ini melibatkan pengguna untuk membuat konten tentang produk atau merek, yang kemudian dibagikan secara luas oleh komunitas mereka. Strategi ini berhasil karena melibatkan audiens secara langsung, sehingga menciptakan rasa memiliki terhadap kampanye tersebut.

Kampanye seperti #GucciModelChallenge mendorong pengguna untuk membuat konten yang sesuai dengan gaya Gucci, menciptakan ribuan video yang terkait dengan merek tersebut.

5. Controversial Viral

Menggunakan topik yang kontroversial atau mengejutkan untuk menarik perhatian. Meski berisiko, jenis ini dapat menghasilkan diskusi luas jika dilakukan dengan hati-hati.

Sebagai contoh, Burger King dalam campaign “Moldy Whopper” menunjukkan bagaimana produk mereka bebas dari bahan pengawet, meski kontroversial, menarik perhatian luas.

6. Informational Viral

Konten berbasis informasi yang relevan, menarik, dan berguna sehingga orang merasa terdorong untuk membagikannya. Jenis ini sering kali digunakan untuk kampanye pendidikan atau kesadaran.

Misalnya saja campaign yang biasa dijalankan oleh NGO seperti Greenpeace tentang pemanasan global, kerusakan lingkungan, dan lain sebagainya. Di mana mereka memberikan informasi lengkap mengenai perubahan iklim agar menggugah kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan.

Kelebihan Viral Marketing

Viral marketing memiliki potensi besar untuk mendongkrak kesadaran merek dan menciptakan dampak luas. Berikut ini kelebihan dari strategi marketing ini baik untuk jangka pendek atau jangka panjang.

1. Biaya Rendah

Viralitas didorong oleh penyebaran organik melalui media sosial dan platform digital lainnya, sehingga mengurangi ketergantungan pada anggaran iklan besar. Sebuah kampanye yang sukses dapat menjangkau jutaan orang hanya dengan sedikit investasi awal.

2. Jangkauan Luas dan Cepat

Konten viral dapat menyebar dengan kecepatan luar biasa, menjangkau audiens lokal maupun global dalam hitungan jam atau hari. Contohnya saja campaign #wisudaldr2020 yang dimulai oleh Najwa Shihab saat Covid melanda berhasil menggugah puluhan ribu orang untuk ikut mengunggah dalam waktu singkat.

3. Meningkatkan Kredibilitas dan Kepercayaan

Ketika konten dibagikan oleh teman atau keluarga, itu dianggap lebih autentik dan dapat dipercaya dibandingkan promosi langsung dari merek. Memudahkan Anda dalam menarik pelanggan baru dan tetap mempertahankan pelanggan lama. Dampaknya? Peluang konversi sales lebih besar daripada sebelumnya.

4. Meningkatkan Brand Awareness secara Drastis

Viral marketing dapat membantu merek baru mendapatkan eksposur yang sulit dicapai melalui metode pemasaran tradisional. Audiens secara langsung akan mencari tahu brand Anda, produk yang Anda jual, promo apa yang sedang berjalan, hingga akhirnya mempengaruhi keputusan pembelian mereka.

Kekurangan Viral Marketing

Meskipun memiliki beberapa kelebihan, hadirnya strategi ini bukan berarti tidak memiliki kekurangan. Berikut ini kekurangan dari viral marketing yang harus Anda pelajari untuk membantu Anda meminimalisir kegagalan menjalankan campaign nanti.

1. Sulit Diprediksi

Tidak ada formula pasti untuk membuat sesuatu menjadi viral. Meskipun sebuah kampanye dirancang dengan baik, respons audiens sering kali tidak dapat dipastikan.

Sebuah video yang lucu dan unik mungkin tidak mendapat perhatian yang cukup karena timing peluncuran yang salah atau tren lain yang lebih menarik perhatian.

2. Brand Image Terancam Turun

Eksekusi yang salah dan hasil yang tidak sesuai mengakibatkan kerugian untuk brand image Anda. Terlebih jika kampanye Anda tidak dipahami dengan baik atau menyentuh isu sensitif dapat berbalik merusak citra merek.

3. Tidak Terkontrol

Ketika konten menyebar secara luas, sulit bagi merek untuk mengendalikan bagaimana audiens memahaminya atau bagaimana pesan itu digunakan. Meme yang berasal dari kampanye merek dapat mengalami modifikasi oleh pengguna internet, menciptakan narasi yang berbeda dari tujuan awal.

4. Kesulitan Mengukur ROI

Sementara viralitas meningkatkan kesadaran merek, mengukur dampaknya terhadap konversi atau penjualan seringkali lebih sulit dibandingkan metode pemasaran lain. Sebuah kampanye viral mungkin menghasilkan ribuan penonton atau suka di media sosial, tetapi tidak ada jaminan bahwa ini akan langsung berdampak pada peningkatan penjualan.

Cara Menciptakan Viral Marketing yang Efektif

Menciptakan kampanye viral marketing bukan hanya tentang keberuntungan, tetapi memerlukan strategi yang terencana dan eksekusi yang cermat. Berikut langkah-langkah mendalam untuk menciptakan kampanye yang berpotensi viral

1. Pahami Audiens Anda

Membuat buyer persona atau gambaran realistis dari pelanggan adalah cara mudah untuk memahami audiens Anda. Untuk menciptakan konten yang menarik, Anda harus memahami kebutuhan, preferensi, dan perilaku audiens target Anda.

Lakukan riset mendalam menggunakan survei, wawancara, atau analitik media sosial. Identifikasi topik yang sedang menjadi perhatian audiens Anda. Pelajari gaya komunikasi audiens agar pesan Anda relevan dan mudah dipahami.

2. Ciptakan Konten Emosional

Emosi adalah kunci dari viral marketing. Konten yang menyentuh hati, menghibur, atau memancing rasa penasaran cenderung lebih banyak dibagikan. Gunakan cerita autentik dan relevan dengan audiens Anda.

Selain itu, Anda bisa memberikan efek kejutan atau plot twist di dalamnya untuk menciptakan hubungan emosional dengan audiens Anda.

3. Gunakan Influencer Marketing

Kolaborasi dengan KOL yang relevan atau sesuai niche audiens Anda dapat membantu konten Anda menjangkau audiens yang lebih luas dan mempercepat viralitas.

Selain niche yang sesuai, pastikan pesan yang disampaikan tetap autentik dan konsisten dengan brand image Anda. Tambahkan brief kepada KOL yang Anda ajak kerja sama untuk tetap menjaga interaksi dengan audiens pada konten kerja sama yang diunggah.

4. Berikan Insentif yang Menarik

Dorong audiens untuk berbagi konten Anda dengan memberikan hadiah atau promosi yang menarik. Buat program referral dengan imbalan yang relevan, seperti diskon atau produk gratis. Selain itu, Anda bisa mengadakan giveaway dengan hadiah menarik di media sosial Anda.

5. Pilih Waktu dan Tren yang Sedang Berkembang

Viral marketing sering kali berhasil karena kampanye diluncurkan pada waktu yang tepat, bertepatan dengan tren atau momen spesial. Pantau tren menggunakan alat seperti Google Trends atau analitik media sosial. Hubungkan pesan kampanye dengan perayaan, acara besar, atau isu sosial yang relevan.

Sebagai contoh, saat pandemi COVID-19, banyak brand seperti Zoom dan Slack mengembangkan konten yang menunjukkan bagaimana layanan mereka membantu masyarakat tetap terhubung.

6. Sebarkan Kampanye Lebih Luas

Aspek penting setelah viral marketing adalah distribusi konten. Harapannya memang konten yang Anda produksi bisa tersebar secara organik, namun bukan berarti Anda tidak merencanakan distribusi konten Anda.

WhatsApp Broadcast memudahkan penyebaran pesan secara massal dengan personalisasi pesan. Kirimkan broadcast WhatsApp tanpa takut diblokir dan terkena suspend dengan WhatsApp Business API.

Selain personalisasi dan meminimalisir potensi diblokir oleh pengguna, Anda bisa melacak metrik kampanye seperti open rate dan respon melalui dashboard omnichannel chat. Dengan begitu viralitas bisa terukur lebih mudah dan bisa direspon dengan kampanye lanjutan.

7. Bangun Interaksi Real Time setelah Viral

Setelah viral, akan ada banyak calon pelanggan yang mengunjungi Anda entah bertanya mengenai produk yang Anda jual atau melakukan pembelian. Maka dari itu, penting bagi Anda untuk sigap merespon pesan calon pelanggan yang masuk secara real time.

Gunakan Robolabs, chatbot berbasis AI untuk membalas pesan secara real time dan sesuai dengan brand persona Anda. Robolabs membantu Anda memberikan pengalaman responsif untuk pengguna yang ingin tahu lebih banyak tentang kampanye dan meningkatkan konversi sales produk Anda.

Contoh Viral Marketing

Strategi ini sudah banyak diterapkan di Indonesia, beberapa brand besar di bawah ini menjadi contoh atau referensi bagi Anda yang ingin mulai menjalankan strategi marketing viral.

1. Tokopedia: #MulaiAjaDulu

Viral marketing Tokopedia.
Viral marketing Tokopedia.

Tokopedia meluncurkan kampanye yang menginspirasi calon pengusaha untuk memulai bisnis mereka. Dengan memanfaatkan iklan emosional dan kolaborasi dengan figur publik seperti Dian Sastro, kampanye ini berhasil mendorong banyak orang untuk bergabung di platform Tokopedia.

Pesan motivasi dan menginspirasi, serta penggunaan KOL yang tepat menjadi elemen viral pada kampanye ini. Setelah kampanye ini diluncurkan, Tokopedia berhasil memperkuat posisinya sebagai platform e-commerce pilihan utama di Indonesia, dengan peningkatan pengguna baru selama kampanye berlangsung.

2. Optika Lunett

Viral marketing Optika Lunett.
Viral marketing Optika Lunett.

Brand kacamata yang menyasar pekerja khususnya di Jakarta ini viral karena konten yang mereka unggah di TikTok. Dalam konten yang diunggah, mereka membuat gambaran mengenai keseharian pekerja di Jakarta saat jam istirahat, berdesak-desakan di Commuter Line, dan sebagainya.

Karena konten ini, Optika Lunett mendulang jumlah pengikut dan share konten secara organik hingga ratusan ribu. Mengapa konten ini viral? Karena memiliki relevansi yang tinggi dengan target audiens.

3. Wisuda LDR 2020

Viral marketing Wisuda LDR 2020.
Viral marketing Wisuda LDR 2020.

Meski masuk ke kategori sosial campaign, kampanye #WisudaLDR2020 viral saat pandemi Covid melanda tahun 2020. Kampanye yang dimulai dari Najwa Shihab ini adalah bentuk empati bagi mahasiswa yang tidak bisa menjalankan wisuda secara luring atau offline.

Kampanye #WisudaLDR2020 ini tersebar secara organik dan banyak diikuti oleh tokoh publik, selebriti, dan pengguna Instagram di seluruh Indonesia.

Maksimalkan Potensi Viral Marketing Anda Bersama Qiscus

Viral marketing adalah strategi yang sangat efektif untuk memperluas jangkauan merek dan menciptakan dampak yang mendalam. Namun, keberhasilannya tidak hanya bergantung pada konten yang kuat tetapi juga eksekusi yang tepat, termasuk bagaimana Anda merespons calon pelanggan yang terlibat.

Dengan solusi terintegrasi dari Qiscus seperti WhatsApp Business API, CRM Omnichannel Chat, serta Robolabs,  Qiscus siap membantu Anda mengelola dan mengoptimalkan strategi viral marketing Anda. Hubungi Qiscus sekarang dan temukan solusi terbaik untuk mengoptimalkan kampanye marketing Anda.

You May Also Like