Penting! Agar tidak Salah, Ketahui Perbedaan Sales dan Marketing

perbedaan sales dan marketing
Sumber : Freepik/ storyset

Divisi sales dan marketing sering kali mengalami kesalahan konsep dan dianggap sama saja fungsi dan tugas kerjanya. Padahal, ada perbedaan antara kedua hal tersebut. Tidak hanya dari sisi pencari kerja, terkadang perusahaan pun mencampuradukkan fungsi keduanya.

Meskipun sales dan marketing sama-sama merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk mencapai target keuntungan, namun kedua hal tersebut memiliki fokus yang sama sekali berbeda. Di bawah ini akan kita bahas lebih jelasnya tentang perbedaan antara sales dan marketing.

Perbedaan Sales dan Marketing

Banyak orang yang menggunakan istilah sales dan marketing secara bergantian, namun tidak paham apa perbedaannya memang karena tipis sekali. Kedua istilah itu terkait pada cara meningkatkan pendapatan bisnis namun cara dan strateginya berbeda.

Berikut ini apa saja bedanya sales dan marketing:

1. Pengertian Sales dan Marketing

Pertama, mari bahas tentang definisi sales dan marketing dengan lebih detail.

Apa Itu Sales?

Perbedaan sales dan marketing
Sumber : Freepik/Pressfoto

Sales adalah penjualan, semua proses menjual barang dan jasa/layanan pada konsumen yang potensial. Proses penjualan itu bisa terjadi secara langsung, pameran dagang, acara promosi, atau melalui telepon dan internet.

Penjualan adalah titik awal aktivitas antara bisnis dengan pelanggan. Perusahaan yang ingin mendapat konsumen baru dan memelihara hubungan baik dengan konsumen lama membutuhkan kinerja dari seorang salesperson.

Lebih lanjut pembahasan tentang fungsi, contoh, deskripsi pekerjaan, dan istilah sales lengkap di sini.

Apa Itu Marketing?

Perbedaan sales dan marketing
Sumber : Freepik/rawpixel

Marketing adalah pemasaran, sebuah proses yang dijalankan agar audiens tertarik pada produk atau jasa/layanan yang ditawarkan perusahaan.

Tugas seorang marketer adalah menciptakan strategi pemasaran termasuk menetap harga promosi, kampanye produk atau iklas, pengemasan produk yang menarik, dan menciptakan persepsi produk yang bagus di mata konsumen.

Singkatnya, tim marketing membuat strategi pemasaran yang beberapa di antaranya akan digunakan salesperson atau membuat penjualan salesperson lebih mudah. 

Misalnya, tim marketing membuat strategi yang meningkatkan brand image sehingga konsumen mengenal dan percaya untuk membeli dan menggunakan produk itu. Bila begini, salesperson bisa dengan mudah mengarahkan konsumen potensial untuk langsung membelinya.

Baca Juga : 8 Strategi Penjualan Online yang Efektif dan Mudah Dilakukan

2. Tujuan Sales dan Marketing

Perbedaan sales dan marketing
sumber : Freepik/ rawpixel

Tim sales dan tim marketing sebenarnya punya tujuan yang sama, yaitu fokus untuk menghasilkan revenue atau pendapatan dan keuntungan bagi perusahaan. Namun, konsepnya cukup berbeda yang bisa kamu pahami dari penjelasan berikut ini:

Tujuan Sales

Sales biasanya berfokus pada tujuan jangka pendek. Saat konsumen membeli produk di saat itu, tujuan penjualan tercapai.

Contoh target sales:

  • Meningkatkan pendapatan bulanan di saat itu.
  • Mempertahankan konsumen lama agar tetap berlangganan.
  • Meningkatkan margin keuntungan.
  • Menurunkan biaya akuisisi konsumen.
  • Close sales (transaksi penjualan berhasil).

Tujuan Marketing

Sementara tim marketing fokus pada tujuan jangka panjang dan sering kali tidak berwujud. Kampanye pemasaran juga sering tidak menghasilkan dampak langsung, namun bertumbuh dalam jangka waktu lebih lama.

Ini contoh target pemasaran:

  • Membangung brand identity dan brand image.
  • Meningkatkan brand awareness.
  • Meningkatkan kepuasan pelanggan.
  • Meneliti tentang kebutuhan dan minat konsumen.
  • Meluncurkan produk baru.
  • Membuat strategi pemasaran dari waktu ke waktu.
  • Menjaga hubungan baik dengan konsumen.
  • Menjadikan perusahaan sebagai pemimpin dalam industrinya.

3. Proses Sales dan Marketing

Berikut adalah perbedaan sales dan marketing dalam prosesnya:

Proses sales:

  • Prospecting: Mencari prospek atau konsumen potensial.
  • Connecting: Menghubungi prospek untuk mulai menawarkan produk.
  • Qualifying: Kualifikasi prospek berdasarkan respons, kebutuhan, dan kemampuan membeli produk.
  • Approaching: Mendekati prospek yang memenuhi syarat untuk bertemu.
  • Product demonstration: Menjelaskan deskripsi dan keunggulan produk.
  • Objection handling: Mendengarkan perspektif dari prospek dan menjawab pertanyaannya.
  • Closing a sale: Negosiasikan harga hingga mencapai kesepakatan pembelian.
  • Following up: Meminta testimoni dan menjaga hubungan baik agar jadi konsumen tetap.

Proses marketing:

  • Melakukan riset target konsumen.
  • Membagi target konsumen dalam segmentasi berdasarkan karakteristik tertentu.
  • Menciptakan strategi pemasaran untuk setiap target segmentasi.
  • Menjalankan kampanye pemasaran.
  • Mengukur kinerja kampanye pemasaran.
  • Membuat atau menyempurnakan strategi pemasaran yang dinilai sukses.

4. Lingkup Kerja Sales dan Marketing

Salesperson punya ruang lingkup kerja yang tidak terlalu luas dan jangka pendek. Seorang salesperson fokus pada transaksi, setelah konsumen membeli maka tugasnya selesai.

Ada kalanya memang salesperson dapat menindak lanjuti agar konsumen itu selalu berlangganan.

Sementara ruang lingkup tim marketing lebih luas, tidak terbatas, dan jangka panjang. Misalnya, mereka harus membuat strategi pemasaran agar suatu brand dikenal di seluruh pasar Indonesia.

Tim marketing punya tanggung jawab untuk memperkenalkan produk, merangkul konsumen, dan mempertahankan brand image yang positif dan kuat dalam jangka panjang.

5. Strategi Sales dan Marketing

Strategi marketing fokus pada pencapaian target konsumen, sementara strategi sales fokus pada konversi atau penjualan.

Berikut ini adalah beberapa perbedaan sales dan marketing dari strateginya:

Contoh strategi sales:

  • Cold calling: Telepon ke prospek untuk mempromosikan produk.
  • Door-to-door sales: Menawarkan produk dari pintu ke pintu.
  • Discount sales: Menawarkan produk promosi (strategi marketing) ke konsumen.
  • Pameran dagang: Menawarkan produk di pameran.

Contoh strategi marketing:

  • Pemasaran yang berfokus pada produk: Membuat promosi produk pada jenis, ukuran, atau kemasan tertentu.
  • Pemasaran yang berfokus pada harga: Membuat promosi, diskon, atau harga lebih rendah untuk produk tertentu.
  • Pemasaran status: Membuat strategi pemasaran sesuai produk. Misalnya, produk mobil mewah maka targetnya adalah kelas eksekutif.
  • Digital marketing: Memperkenalkan dan memasarkan produk secara online. Misalnya, membuat konten di media sosial dan website, merilis iklan menarik, dan semua promises kampanye promosi di internet.

Baca Juga : Apa Saja Perbedaan Marketing dan Selling? Ini Dia Informasinya!

Lebih sukses dalam sales dan marketing bersama Qiscus

Jadi, Anda kini sudah mengetahui apa saja perbedaan sales dan marketing. Dengan mengetahui perbedaan di antara keduanya, Anda akan dapat menerapkan strategi dan langkah yang harus dilakukan untuk membuatnya berhasil.

Jika bisnis Anda membutuhkan solusi yang secara otomatis dapat membantu Anda memahami apa yang diinginkan customer berdasarkan riwayat pembelian, umpan balik, dan interaksi dengan bisnis Anda, Qiscus hadir untuk membantu bisnis Anda memahami apa yang diinginkan pelanggan dan menyediakan solusi yang paling tepat. Datang dan katakan kepada kami di sini untuk mendapatkan solusi dalam menyampaikan harapan pelanggan Anda melalui percakapan.

You May Also Like